Pemerintah Seoul Investigasi Big Hit Soal Weverse Shop. Ada Apa?

(Weverse)

Pemerintah Metropolitan Seoul tengah menyelidiki Weverse Shop milik Big Hit. Melansir AllKpop, ada beberapa laporan dari pengguna yang menjadi awal pihak berwenang akhirnya menginvestigasi Big Hit perihal toko online ini. Ada apa?

Pada 3 Februari 2021, pihak pemerintahan Seoul ternyata memberi peringatan kepada Big Hit menyusul sejumlah komplain pengguna akan toko tersebut. Toko ini sendiri secara eksklusif menjual berbagai merchandise dan item original idol di bawah agensi Big Hit.

Berdasarkan catatan Pemerintah Metropolitan Seoul, sebanyak 137 keluhan klien masuk sejak Mei 2020 hingga Januari 2021. Di antaranya terkait produk rusak atau cacat (41,7 persen), pengembalian dana dan barang, serta keterlambatan pengiriman (13,6 persen).

Hasil investigasi sementara, pemerintah menemukan bahwa Weverse Shop tidak mencantumkan informasi dasar mengenai produk. Seperti di mana produk itu dibuat atau diimpor oleh perusahaan apa, di mana hal ini adalah kewajiban bagi setiap barang yang dijual di Korea Selatan.

Lebih rinci, juga tidak ada informasi detail seperti warna produk, tahun produksi, petunjuk pemakaian dan perawatan, ukuran, berat bersih, hingga sertifikasi barang. "Kami menangani ini sesuai prosedur, tetapi sudah ada lebih dari 30 keluhan baru yang terkait dengan Weverse Shop," terang perwakilan pemerintah Seoul.

Toko online yang ditangani saat ini hanya Weverse Shop, sebab toko online idol lainnya berdasarkan catatan pemerintah kota Seoul sudah melengkapi dan memenuhi persyaratan di atas. Selama delapan bulan terakhir, pemerintah kota secara ketat mengawasi toko-toko online tersebut supaya menyediakan berbagai informasi produk sesuai persyaratan.

Sementara itu, Big Hit merespon dengan menyampaikan permintaan maaf melalui Yonhap News. "Kami meminta maaf kepada para konsumen atas ketidaknyamanannya. Sejak diluncurkan pada 2019, kami secara berkesinambungan terus berusaha meningkatkan layanan kustomer. Kami secara aktif mengambil tindakan perbaikan untuk setiap komplain yang kami terima," jelas mereka. (*)