![]() |
Posted on January 19th 2021 |
Astro Boy merupakan salah satu manga master piece karya Osamu Tezuka, mangaka legendaris yang dijuluki "Dewa Manga" dan namanya digunakan dalam salah satu ajang penghargaan manga di Jepang hingga saat ini. Ketika diperkenalkan kepada dunia, Astro Boy mendapat sambutan pujian dari kreator dunia, termasuk Disney.
Maka tidak mengherankan jika manga original Astro Boy menjadi koleksi berharga bagi beberapa perpustakaan di dunia, termasuk University of California Irvine (UCI).
Dalam perayaan ulang tahun ke-30 beridirinya pameran koleksi mereka yang bertajuk East Asian Collection, Perpustakaan UCI bahhkan menggelar webinar yang khusus membahas tentang kontribusi Astro Boy terhadap kebudayaan dunia modern, terutama Jepang secara khusus.
Pustakawan di bidang penelitian biologi, John Sisson bekerjasama dengan pustawakan di bidang penelitian budaya Asia, Dr. Ying Zhang untuk membahas pentingnya peran manga dan anime dalam pameran virtual East Asian Collection, terutama manga Astro Boy.
Selain mangaka, Osamu Tezuka dikenal sebagai sarjana kedokteran. Hal itulah yang membekalinya dalam menciptakan dunia Astro Boy yang futuristik, dimana manusia modern menciptakan robot humanoid dengan kemampuan berempati seperti manusia.
Sisson menyebutkan beberapa contoh karya lain yang pernah diciptakan Tezuka, di antaranya The Adventure of Rock, Crime and Punishment dan The Devil of the Earth. Tezuka berada di balik pembuatan cerita dan gambar semua manga itu sambil mengembangkan idenya untuk melahirkan Astro Boy.
Dalam sudut pandangnya sebagai dokter sekaligus mangaka, Tezuka ingin membantu anak-anak yang hidup pada tahun 1950-an untuk memproyeksikan keadaan di masa depan dengan lebih baik.
"Selain gedung-gedung pencakar langit, robot dan mobil terbang di Tokyo masa depan, ada pula rumah-rumah tua di tepi jalanan ... Hal tersebut membantu anak-anak untuk melihat diri mereka dalam masa depan tersebut, lewat keberadaan jalanan dan bangunan," terang Sisson dalam webinar tersebut.
Setelah sukses dengan manganya, Tezuka membuka studio animasinya sendiri, Mushi Production yang kemudian memproduksi anime Astro Boy. Animator-animator jebolan Mushi Production di kemudian hari akan mendirikan studio anime lainnya yang lebih besar di masa depan.
"Tayangan tersebut (anime Astro Boy) mendadak populer dan menandai permulaan industri anime," ujar Sisson.
Astro Boy di kemudian hari ditayangkan di Amerika Serikat dalam versi berbahasa Inggris. Meski demikian, Tezuka menghadapi tantangan berupa sensor tayangan AS yang sangat ketat.
"Mereka (penayang di AS) menghilangkan unsur-unsur keagamaan, kekerasan berlebihan, adegan dewasa dan penggambaran beberapa orang Amerika minoritas," lanjut Sisson. Tezuka merasa frustrasi dengan penghapusan adegan-adegan original di dalam serial animenya. dimana adegan kematian bahkan diubah menjadi adegan pingsan.
Meski dengan represi yang sedemikian rupa, Astro Boy tetap meledak di AS, bahkan sempat dibuat reboot hingga beberapa kali sepanjang masa. Beberapa di antaranya adalah Astro Boy: Mighty Atom di Jepang dan Go Astro Boy Go! di Perancis.
Osamu Tezuka meninggal pada 9 Februari 1989. Sebagai bentuk penghormatan, pada 28 Januari 1997, Jepang merilis perangko bergambar Astro dan Tezuka yang berdiri berdampingan. Perangko Astro Boy tersebut menjadi perangko pertama di Jepang yang bergambar karakter anime.
"Kebanyakan turis asing yang berkunjung ke Jepang biasanya sulit memahami mengapa orang Jepang sangat menyukai komik. Salah satu alasannya bisa jadi karena Jepang memiliki Osamu Tezuka, dan negara lainnya tidak. Tanpa Dr. Tezuka meledaknya komik di masa pasca Perang Dunia II tidak akan terjadi," ungkap Sisson.
Selain merilis perangko, Jepang juga mendirikan Museum Nasional Seni Modern di Tokyo, lalu disusul pendirian Museum Osamu Tezuka di kampung halamannya, Takarazuka empat tahun setelahnya.
Meski kreatornya sudah lama wafat, Astro Boy saat ini tetap menjadi sala satu anime dan manga dengan penjualan tertinggi hingga saat ini. Karakter Atom masih menempel pada berbagai produk dan keseharian orang Jepang. Bahkan lagu tema anime Astro Boy digunakan sebagai musik pengiring event olahraga siswa di sekolah-sekolah Jepang.
Perusahaan-perusahaan teknologi di Jepang juga menggunakan Astro Boy sebagai sumber inspirasi mereka dalam mendesain robot humanoid, seperti ASIMO.
Osamu Tezuka lahir di Toyonaka, Osaka pada 3 November 1928. Keluarga ayahnya memiliki rekam jejak karier sebagai dokter, teknisi dan pengacara, sementara keluarga ibunya memiliki latar belakang karier di bidang militer.
Tezuka sempat bekerja di pabrik untuk membantu Kekaisaran Jepang semasa Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, Tezuka sadar jika dia bisa menarik perhatian orang lain agar lebih peduli terhadap dunia lewat cara membuat manga.
Karya-karya Tezuka yang berhasil selain Astro Boy antara lain Princess Knight dan Kimba the White Lion yang ditujukan untuk pembaca anak-anak, serta Black Jack, Phoenix, dan Buddha yang ditujukan untuk pembaca dewasa. Semua manga tersebut memenangkan berbagai penghargaan bergengsi. (*)