Current Issues

Pfizer-BioNTech Klaim Hasil Uji Coba Vaksin Covid-19 Efektif Sampai 95 Persen

Vaksin tersebut dapat segera digunakan pada akhir tahun

Jingga Irawan

Posted on November 19th 2020

(DW)

Di tengah terus bertambahnya kasus Covid-19 di seluruh dunia, kabar gmbira disampaikan Pfizer dan BioNTech. Dilansir dari The New York Times, pada Rabu (18/11), vaksin untuk virus Corona buatan Pfizer diklaim terbukti 95 persen efektif dan tidak menyebabkan efek samping serius.

Data menunjukan vaksin tersebut dapat diterapkan pada pasien yang mengidap Covid-19 ringan maupun parah. Hebatnya lagi, mereka berani mengklaim bahwa 94 persen ampuh pada orang-orang lanjut usia yang rentan tertular dan tubuhnya tidak dapat menerima jenis vaksin lain yang lebih kuat.

Karena mereka dikejar waktu agar vaksin dapat segera diberikan pada banyak orang, Pfizer bersama mitranya BioNTech berencana mengajukan permohonan izin darurat ke Badan Pengawasan Makanan dan Obat Amerika Serikat atau Food and Drug Administration (FDA).

Mereka juga memangkas waktu uji coba dan mengembangkan vaksin dalam kurun waktu kurang dari satu tahun!. Keberhasilan itu memecahkan rekor kecepatan serangkaian proses penemuan vaksin yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun.

“Hasil studi menandai langkah penting dalam perjalanan delapan bulan bersejarah ini untuk menghasilkan vaksin yang mampu membantu mengakhiri pandemi yang menghancurkan ini,” kata Dr. Albert Bourla, Kepala Eksekutif Pfizer, dalam sebuah pernyataan yang diwartakan oleh The New York Times.

Sekarang giliran FDA yang diharapkan menyetujui pemberian vaksin. Jika sudah goal, Pfizer dapat mendistribusikan hingga 50 juta dosis pada akhir tahun dan terus berkembang hingga 1,3 milliar pada tahun depan.

Namun, hanya setengah dari ketersediaan vaksin yang akan diterima oleh Amerika Serikat tahun ini, atau cukup untuk 12,5 juta orang saja. 

Meskipun belum menyeluruh, penduduk Amerika Serikat akan menerima vaksin secara gratis karena pemerintah federal memliki kesepakatan sebesar USD 1,95 miliar dengan Pfizer untuk 100 juta dosis yang akan didistribusikan tahun selanjutnya. Gercep banget ya.

Uji coba Pfizer dan BioNTech ini melibatkan hampir 44.000 relawan, setengah dari mereka menerima vaksin. Setengah lainnya menerima suntikan plasebo alias obat kosong. Kemudian para peneliti melihat berapa banyak di setiap kelompok yang menularkan Covid-19.

Data yang didapat Pfizer dan BioNTech, dari 170 kasus Covid-19 dalam 44.000 relawan tersebut, 162 berada di kelompok plasebo, dan hanya 8 orang saja yang berada di kelompok vaksin. Dari 10 kasus Covid-19 yang parah, 9 diantaranya hanya menerima plasebo.

Mereka juga mengatakan bahwa kemanjuran vaksin itu cocok di semua usia, ras, dan etnis. Efek samping serius yang paling sering terjadi adalah kelelahan. Sebanyak 3,7 persen relawan mengeluh kelelahan setelah disuntikan dosis kedua. 2 persen relawan melaporkan sakit kepala setelah dosis kedua.

“Sungguh menakjubkan, vaksin tersebut bekerja pada tubuh dengan usia di atas 65 tahun. Padahal para ilmuwan memahami bahwa sangat sulit menjaga tubuh kelompok usia tersebut sekalipun dengan vaksin influenza, keefektifan 94 persen sangat luar biasa” kata Akiko Iwasaki, ahli imunologi di Universitas Yale.

Pejabat kesehatan federal Amerika Serikat mengatakan dosis pertama vaksin kemungkinan besar akan diberikan kepada para petugas kesehatan yang berisiko tinggi terpapar, serta orang-orang yang paling rentan terhadap penyakit, yakni orang-orang lanjut usia.

Karena vaksin tersebut masih terbatas, cara mendistribusikannya juga harus hati-hati guys. Vaksin tersebut harus disimpan pada suhu minus 94 derajat Fahrenheit, lebih dingin dari vaksin lain yang sedang dikembangkan.

Pfizer akan mengirimkan vaksin dalam kotak khusus berisi 1.000 hingga 5.000 dosis yang diisi dengan es kering dan dilengkapi dengan sensor berkemampuan GPS. Vaksin Pfizer dapat disimpan dalam freezer konvensional hingga lima hari, atau dalam pendingin khusus hingga 15 hari, selama es kering diisi ulang dan kotaknya tidak dibuka lebih dari dua kali sehari. (*)

Artikel Terkait
Current Issues
Korea Utara Dilaporkan Berusaha Curi Teknologi Vaksin Covid-19 dari Pfizer

Current Issues
Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech Tak Lagi Perlu Disimpan di Suhu Ekstrem

Current Issues
Ahli Sarankan Dua, Meski Satu Dosis Vaksin Pfizer dan Moderna Sudah Efektif