Entertainment

Kaget Master Lima Albumnya Dijual Lagi, Taylor Swift Pilih Ambil Jalan Ini

Kezia Kevina Harmoko

Posted on November 17th 2020

(Evan Agostini/Invision/AP)

Setelah awal November lalu mencuat kabar baik bahwa Taylor Swift bisa memiliki kembali master kelima album terdahulunya, kini kebahagiaan itu sirna. Melalui Twitter-nya, pemilik album Folklore tersebut menjelaskan kalau master albumnya itu dijual kembali tanpa sepengetahuannya.

Sejarah drama kepemilikan master album Taylor Swift

Begini urutan kejadiannya. Taylor dulunya bernaung di bawah label Big Machine yang dimiliki Scott Borchetta. Master album Taylor Swift, Fearless, Speak Now, Red, 1989, dan Reputation dimiliki oleh label lamanya tersebut.

Lalu, Scooter Braun sebagai pemilik Ithaca Holdings membeli label Big Machine sekaligus keenam master album Taylor pada 2019. Nah, baru-baru ini master album tersebut dijual lagi ke perusahaan bernama Shamrock Holdings.

Seharusnya, awal November lalu pelantun Love Story ini bisa membeli master keenam albumnya tersebut agar menjadi haknya secara penuh. Master dalam musik penting banget karena pemilik master berhak melakukan apapun terhadap karya musik itu dan memperoleh keuntungan dari sana.

Plot twist kepemilikan master album

Tapi, ternyata Scooter Braun tidak membiarkan tim Taylor Swift membeli master albumnya sendiri dengan mudah. Master album yang diperkirakan bernilai sekitar 300 juta USD (sekitar Rp4,2 triliun) tersebut akan dijual dengan perjanjian khusus yang dinilai Taylor dan tim agak aneh.

Perjanjian tersebut mengharuskan pelantun Cardigan itu diam atau hanya berkata baik tentang Scooter Braun. Di pernyataan yang ditulis Taylor, timnya bahkan tidak diberikan harga master album tersebut seperti normalnya proses jual beli dilakukan. “Jadi, aku harus menandatangani dokumen yang membungkam aku selamanya bahkan sebelum aku mengajukan tawaran untuk karyaku sendiri,” ujarnya.

Terus, dari mana dong Taylor tahu kalau master albumnya dijual? Ternyata perusahaan yang membelinya, Shamrock Holdings, mengirim surat pada dirinya langsung untuk mengabarkan pembelian tersebut. Perusahaan tersebut juga berkata kalau mereka dilarang menghubungi Taylor atau transaksi itu dibatalkan.

Langkah berani Taylor Swift setelah berkali-kali dikhianati

Sebenarnya Taylor berpikir untuk bekerja sama dengan perusahaan yang membeli master albumnya tersebut namun mengurungkan niat karena pasti ada campur tangan Scooter Braun di sana.

Keputusan penyanyi kelahiran 30 tahun lalu itu pun bulat, ia akan merekam ulang enam albumnya itu. Lima, sebenarnya. Reputation baru bisa direkam ulang pada tahun 2022 karena di dalam perjanjiannya sebuah album harus berusia lima tahun untuk direkam ulang.

Dan... Taylor Swift sudah mulai mengerjakan perekaman ulang itu! Deretan rekaman ulang ini memang memakan energi banyak, namun jalan ini dianggap paling baik untuk dilakukan. Dengan adanya rekaman ulang, master album yang tidak dimilikinya itu akan menurun nilainya. Ini karena para Swifties akan beralih memberikan keuntungan pada versi rekaman ulang, bukan versi terdahulu.

Entah kapan album rekaman ulang ini bakal dirilis. Tapi, buat kamu yang ngefans berat sama Taylor Swift, siap-siap buat streaming album versi rekaman ulangnya ya! (*)

Artikel Terkait
Entertainment
Scooter Braun Tuding Taylor Swift Memanfaatkan Fanbase

Entertainment
Scooter Braun Sebut Masalahnya dengan Taylor Swift Hanya Kurang Komunikasi

Entertainment
Akhirnya! Taylor Swift Bisa Bebas Rekam Ulang Album Lamanya Setelah Banyak Drama