![]() |
Posted on November 9th 2020 |
(Porzycki/NurPhoto via Getty Images)
Setelah kalah dari Joe Biden dalam pemilihan presiden Amerika Serikat, Donald Trump masih aktif mengungkapkan pendapatnya melalui media sosial miliknya, salah satunya Twitter. Deretan cuitan yang berusaha mengelak dari hasil kekalahannya itu masih terus bertambah ia suarakan dan tidak jarang memicu kontroversi.
Mungkin banyak yang bertanya-tanya kenapa Donald Trump maish bisa bebas ngetweet konten yang menyalahi aturan Twitter. Alasannya adalah akun @realDonaldTrump sebagai presiden ke-45 Amerika Serikat tersebut masih dilindungi status public interest.
Status ini melindungi akun-akun pemimpin dunia dan beberapa pejabat. Tapi, setelah Joe Biden disumpah pada 20 Januari 2021 mendatang, akun Twitter Trump bakal kehilangan status spesial tersebut.
Artinya? Kalau Donald Trump ngetweet tentang informasi menyesatkan tentang pemilu, pandemi, atau mendukung kekerasan, tweetnya nggak lagi dilindungi dan bakal langsung menerima sanksi yang sama seperti akun umumnya. Akun bisa ditangguhkan dan tidak bisa digunakan. Bye-bye ngetweet sembarangan~
”Status khusus untuk pemimpin dunia, kandidat pemimpin, dan pejabat publik itu diadakan agar masyarakat bisa melihat apa yang ingin mereka sampaikan dengan konteks yang jelas. Ini artinya kami bisa memberi label peringatan dan membatasi interaksi di tweet,“ ujar juru bicara Twitter pada The Verge.
Tweet Donald Trump yang ditandai Twitter
Sejumlah tweet Donald Trump sendiri banyak yang ditandai dengan peringatan bahwa informasi tersebut masih diperdebatkan kebenarannya. Mulai dari tuduhan pemilu yang tidak adil sampai tweet yang menyatakan bahawa dirinya menang pemilu AS.
”Perlindungan tweet ini hanya berlaku untuk pemimpin dunia dan kandidat pemimpin saat ini, bukan untuk masyarakat sipil yang tidak lagi berada di posisi tersebut,“ tambah juru bicara tersebut. (*)