Entertainment

Alasan Politis yang Bikin Film 'Mulan' Penuh Kontroversi

Delima Pangaribuan

Posted on September 13th 2020

Film yang menuai banyak kontroversi di publik belum tentu karena jelek. Bisa jadi bagus tapi ada banyak kekurangan atau nilai-nilai yang tidak sesuai sama realita di dalamnya. Inilah yang bikin film Mulan versi live action masih menimbulkan kontroversi hingga kini dan mendapat penolakan terutama di dataran Tiongkok sendiri.
 
Mengutip Gulf News, alasan politislah yang membuat Mulan gak mendapat respect dari penonton di Tiongkok dan negara-negara serumpun sekitarnya. Pertama, tentu saja karena polemik pengambilan gambar di wilayah yang bermasalah di Tiongkok. Xinjiang.
 
Tim produksi dari Disney tentu harus mendapat izin pemerintah setempat supaya boleh syuting di sana. Sebagai gantinya, mereka memberi ucapan terima kasih spesial bagi Pemerintah Provinsi Xinjiang dan aparat keamanan. Padahal provinsi ini dikenal baru saja melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap penduduknya sendiri dari etnis Uighur.
 
Ungkapan terima kasih dari Disney ini dianggap sebagai bentuk pengabaian terhadap isu kemanusiaan yang lebih penting. Beberapa figur publik bahkan menyuarakan kekecewaan mereka secara terbuka di media sosial atas keputusan Disney tersebut.
 
Padahal kalau bicara soal lokasi syuting, sebenarnya hanya sebagian kecil mereka mengambil gambar di Tiongkok langsung. Sisanya, hampir semuanya, menggunakan set di Selandia Baru yang juga merupakan tempat asal sutradara Niki Caro. 
 
Penonton pun mungkin akan langsung ngeh sama perbedaan negara tempat syuting ini, karena iklim Tiongkok dan Selandia Baru beda banget. Kelihatannya mungkin sepele, tapi dari sisi marketing ini jelas merugikan buat Disney. Apalagi mereka sebenarnya menyasar penonton paling banyak dari Tiongkok yang sudah mulai pulih dari Covid-19 dan bioskop-bioskop mulai buka.
 
Kalau mengandalkan penayangan di Amerika Serikat atau negara lainnya, gak bakal signifikan karena semua masih pada tutup karena pandemi. Bisa sih ditayangkan di Disney+ tapi keuntungan filmnya gak sebesar kalau di bioskop.
 
Kemudian secara jalan cerita, ada yang berubah dan disadari sama penonton. Bukan perkara ganti dialog atau scene doang. Tapi secara sejarah juga sudah dinilai salah kaprah. Cerita aslinya, Hua Mulan menjadi tentara dan maju ke medan perang sebetulnya untuk melindungi keluarganya.
 
Tapi dalam film live action ini malah terlihat kalau Mulan melindungi dinasti. Bukan keluarganya sendiri. Esensi utama dari cerita ini harusnya adalah keberanian seorang perempuan, bukan kesetiaan dan kehebatan seorang prajurit. "Orang-orang yang ingin dilindungi Mulan justru hanya jadi figuran saja di sini," tulis sebuah review dari Southen Metropolis Weekly.
 
Kalau kalian sendiri ngeliat film Mulan ini udah oke atau masih ada yang perlu diperbaiki gak, sih? (*)
 
Artikel Terkait
Entertainment
Gara-gara Komentar Kontroversial, ‘Shang-Chi’ Kemungkinan Tak Rilis di Tiongkok

Entertainment
Wow, Film Pixar 'Soul' Ditonton Hingga 1,67 Miliar Menit di Disney+

Entertainment
Sorry, 'Shang-Chi and and the Legend of the Ten Rings' Hanya Tayang di Bioskop