![]() |
Posted on September 8th 2020 |
Penghapusan game Fortnite dari Apple App Store tampaknya tidak serta-merta mengakhiri konflik antara Epic Games dan Apple. Epic, pengembang game Fortnite saat ini masih memaksa Apple untuk mengembalikan game mereka ke Apple App Store.
Epic melayangkan gugatan baru kepada Apple pada Jumat (4/9) dengan tuduhan bahwa penggunaan peraturan Apple di dalam app store mereka tidak valid secara hukum. Epic juga mengatakan bahwa pemain Fortnite darin perangkat iOS menurun drastis hingga 60% sejak Apple menghapus game Fortnite pada 27 Agustus lalu.
"Pengguna harian Fortnite di iOS telah menurun hingga lebih dari 60% sejak Apple memulai kampanye pembalasan mereka," tulis Epic dalam gugatan mereka. Perusahaan ini juga mengatakan jika kondisi tersebut berlanjut, maka akan terjadi kekacauan di dalam komunitas Fortnite.
Epic juga mengatakan jika sebagian besar pemain mereka adalah pengguna iOS. Dari sebanyak 350 juta akun pemain di seluruh dunia, ada 116 juta pengguna iOS, mencakup sepertiga dari total tersebut. Selain lewat perangkat iOS, Fortnite juga bisa dimainkan di perangkat Android, XBox One, PlayStation 4, Nintendo Switch dan PC.
Apple memblokir Epic dari app store mereka hingga satu tahun lamanya, dan menurut Epic, hal tersebut akan menimbulkan kerusakan yang tidak bisa diperbaiki terhadap jalannya permainan Fortnite.
Gugatan baru Epic ini dilakukan setelah pengadilan memutuskan bahwa Epic tidak bisa membuktikan jika tindakan Apple dapat benar-benar menimbulkan kerusakan yang tidak bisa diperbaiki di pihak Epic. Pengadilan juga menyebutkan jika Epic mendapat masalah karena tindakannya sendiri atas dasar kesadaran, yaitu dengan melanggar perjanjiannya dengan Apple.
Konflik Epic vs. Apple bermula pada 13 Agustus lalu, saat Epic meng-update sistem pembayaran Fortnite menjadi tersentralisasi ke sistem pembayaran mereka sendiri. Apple dan Google bersama-sama melihat bahwa tindakan Fortnite tersebut melanggar panduan dalam kerjasama mereka, namun hanya Apple yang mengambil tindakan lebih jauh.
Apple biasanya mengklaim 15% hingga 30% komisi dari total pembayaran in-app purchasing di dalam game yang dipasarkan via app store mereka.
Di sisi lain, Epic menganggap sikap Apple tersebut anti-kompetitif. Epic bukan satu-satunya perusahaan yang menuding Apple demikian. Sebelumnya Spotify dan Facebook juga sempat mempermasalahkan hal yang sama dengan Apple, terkait sistem pembayaran in-app mereka. (*)