![]() |
Posted on July 19th 2020 |
Siapa yang tidak suka fast food? Ayam goreng dan burger selalu jadi menu favorit siapapun pada jam istirahat makan yang singkat di sela-sela pekerjaan. Gerai restoran cepat saji pun berdiri di setiap sudut kota, mulai dari KFC, Pizza Hut, CFC, Burger King dan masih banyak lagi.
Pun demikian, suksesnya industri fast food juga membawa efek samping terhadap keberlangsungan ekosistem. Terutama dari hulu industri yang melibatkan industri bahan pangan hewani. Hal ini hanya bisa dianulir dengan menciptakan inovasi di bidang penyajian makanan. Inilah hal yang selama ini dijajal oleh KFC.
KFC memang kerap melakukan riset 'tidak biasa'. Baik pada bahan makanan mereka maupun pada menu yang mereka sajikan kepada pelanggan. Mereka sebelumnya pernah memproduksi naget ayam berbahan vegetarian. Kini, KFC kembali membuat terobosan dengan membuat daging ayam sintetik dengan bantuan perusahaan percetakan 3D asal Rusia, 3D Bioprinting Solutions.
KFC dan perusahan percetakan ini memanfaatkan teknologi bioprinting untuk menyusun material daging sintetis mereka menggunakan campuran zat daging dan rempah-rempah. KFC berusaha menemukan titik temu antara inovasi mereka tersebut dengan cita rasa khas KFC yang selama ini dikenal semua orang.
"Teknologi bioprinting 3D yang selama ini digunakan untuk keperluan medis. Kini mulai populer karena tujuan lain, yaitu produksi bahan makanan seperti daging," ujar Yusef Khesuani, co-founder dan managing partner 3D Bioprinting Solutions dalam sebuah pernyataan.
Ia menambahkan, "Pada masa mendatang, pengembangan yang cepat dalam teknologi ini akan membantu produk daging hasil cetakan 3D ini menjadi lebih terjangkau bagi semua orang. Kami berharap semua yang kami lakukan bersama KFC ini dapat mengakselerasi penggunaan daging berbasis sel buatan di pasaran."
Di negara asalnya sendiri, KFC kini bekerjasama dengan perusahaan pengembang daging berbahan tumbuhan, Beyond Meat dalam mengembangkan produk terbaru mereka, Beyond Friend Chicken.
Setelah produk tersebut sukses di Atlanta, Nashville dan Charlotte, KFC kini melebarkan jangkauan produk daging ramah vegetarian tersebut ke California Selatan. Sebelum nantinya mereka akan menghadirkan menu Beyond Fried Chicken di 50 gerai yang ada di Los Angeles, Orange County, dan San Diego pada 20 Juli.
Berbeda dengan teknologi bioprinting yang masih menggunakan protein hewani dalam proses pembuatan dagingnya, Beyond Meat menggunakan bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan untuk menggantikan citarasa daging ayam 'imitasi' mereka.
"Aku sudah pernah mengatakan ini sebelumnya. Meski sering diimitasi, cita rasa dari Kentucky Fried Chicken belum pernah berhasil ditiru secara utuh sebelumnya, sampai (munculnya) Beyond Fried Chicken," ujar Andrea Zahumesky, kepala bagian pemasaran KFC AS.
Populernya daging hasil rekayasa laboratorium ternyata memiliki dampak signifikan terhadap perubahan iklim yang saat ini terjadi. KFC mengatakan jika penggunaan daging hasil rekayasan laboratorium dapat mengurangi separuh energi yang digunakan dalam proses produksi daging.
"Eksperimen kami dalam bidang teknologi bioprinting 3D dapat pula mengatasi beberapa masalah global. Kami senang dapat berkontribusi dalam pengembangannya dan menghadirkannya untuk ribuan orang di Rusia dan jika mungkin, semua orang di seluruh dunia," kata Raisa Polyakova, general manager KFC Rusia & CIS. (*)