![]() |
Posted on June 5th 2020 |
Di sebagian belahan bumi, saat ini adalah musim panas, dan musim panas identik dengan berlibur ke laut atau pantai. Tapi dengan pandemi Covid-19 yang kini tengah melanda dunia, tidak banyak tempat berlibur yang bisa dikunjungi selama masa liburan.
Beberapa negara yang masih belum mencapai puncak pandeminya, seperti Indonesia, untuk sementara mau tidak mau harus menutup eksotisme tempat-tempat wisatanya dari turis domestik maupun asing.
Tapi untuk negara-negara yang telah melewati masa terburuknya, industri pariwisata baru saja akan "dihidupkan kembali" lewat berbagai kebijakan pemerintah. Contohnya Kepulauan Sisilia di Italia.
Pemerintah Italia telah menggelontorkan dana sebesar USD 84 juta atau sekitar Rp 1,16 triliun untuk mengaktifkan kembali industri pariwisata di Sisilia pasca PSBB panjang yang telah berlalu.
Sisilia juga dikabarkan akan menyediakan kupon dan voucher diskon berlibur untuk turis, segera setelah kondisi darurat di Italia sudah lebih teratasi. Sisilia juga menawarkan penerbangan setengah harga dan harga satu malam untuk menginap tiga malam di hotel manapun untuk para turis.
Italia memang merupakan salah satu negara yang terkena dampak pandemi Covid-19 terparah. Penutupan industri pariwisata negara ini selama pandemi turut menghilangkan potensi PDB mereka sebesar 13%, juga mengakibatkan kerugian sebesar USD 1,1 miliar sepanjang Maret hingga April.
Sisilia bukan satu-satunya wilayah kepulauan di dunia yang menawarkan diskon murah meriah bagi turis. Resor di Perairan Karibia "mengundang" para turis untuk berkunjung dengan tawaran menginap dua malam, gratis dua malam lagi di hotel-hotel yang ada di lokasi tujuan, termasik Cancun, Cozumel dan Grand Costa Maya.
Di media sosial, kampanye #Come2MexicanCaribbean digaungkan untuk membuka kembali kunjungan turis ke Meksiko pada akhir Juni mendatang. Kampanyei ini juga menawarkan penginapan hotel gratis untuk anak-anak dan diskon untuk peminjaman mobil.
Berbeda dengan negara-negara tersebut, Jepang yang masih menutup kunjungan turis internasional. Mereka menargetkan pendapatan di sektor pariwisata dari penduduknya domestik dengan cara menawarkan subsidi dan vocer diskon hingga sebesar USD$184 per hari.
Dana sebesar USD 12,4 miliar atau sekitar Rp 171,7 triliun dikabarkan siap dikucurkan Pemerintah Jepang untuk menggalang kampanye pariwisata yang dinamai "Go to Travel". Penawaran ini akan dibuka selama masa liburan musim panas di Negeri Sakura lewat agen-agen perjalan resmi, hotel atau penginapan tradisional Jepang yang biasa disebut ryokan.
Langkah serupa juga dilakukan Swiss. Pemerintah menyiapkan dana sebesar USD 1,7 miliar atau sekitar Rp 23 triliun untuk memulihkan sektor pariwisata dengan memanfaatkan turis domestik. Setiap penduduk Swiss setidaknya memperoleh voucher liburan senilai USD 200 untuk digunakan di lokasi pariwisata nasional yang ada negaranya.
Tidak semua negara menawarkan potongan harga yang tinggi untuk memulihkan perekonomian mereka dari sisi pariwisata. Madeira, pulau milik Portugis berencana menawarkan tes virus korona gratis bagi para pengunjung mancanegaranya terhitung sejak 1 Juli mendatang saat mereka akan membuka negaranya kembali untuk kunjungan turis mancanegara.
Islandia juga menawarkan hal yang sama bagi turis mancanegara dan akan memberlakukan karantina 14 hari bagi turis yang mendapat hasil tes positif.
Sementara Cyprus mengatakan bahwa turis-turis yang terinfeksi Covid-19 saat sedang berkunjung ke pulau tersebut akan memperoleh biaya akomodasi, makanan dan pengobatan yan ditanggung pemerintah selama mereka dikarantina.
World Travel and Tourism Council (WTTC) melaporkan bahwa pandemi covid-19 mengancam perekonomian global secara menyeluruh dan berpotensi merumahkan 300 juta pekerja di sektor pariwisata, dan itu setara dengan 10% angkatan kerja di seluruh dunia.
Di Bulan April saja, diperkirakan terdapat 100 juta orang yang kehilangan pekerjaan dan dua pertiganya terjadi Asia. (*)