Tech

6 Fakta Soal Baterai Ponsel yang Mungkin Belum Kalian Tahu

Delima Pangaribuan

Posted on May 26th 2020

(Android Pit)
 
Baterai merupakan salah satu komponen paling penting dalam handphone (HP) atau smartphone kita. Sebagus apa pun HP yang kita punya, bakal nggak keren kalau baterainya berkapasitas kecil dan suka cepet ngedrop, padahal belum seharian dipakai.
 
Tapi baterai cepat habis gak hanya terjadi karena kapasitasnya loh. Baterai berkapasitas lumayan besar pun lama-lama bisa mengalami kondisi ngedrop atau cepat habis. Makanya sekarang semakin banyak HP yang dilengkapi dengan baterai berkapasitas jumbo, bahkan sampai 5000-6000 mAh.
 
Baterai-baterai tersebut juga dilengkapi sama charger yang sudah bersifat fast charging alias pengisian daya cepat. Ini ditambahkan sama produsen HP karena kebutuhan konsumen akan baterai yang long lasting makin tinggi.
 
Tapi, teknologi fast charging pun disebut-sebut juga bakal berpengaruh sama usia baterai. Selain itu, baterai kapasitas sedang kalau sering-sering di-charge katanya juga akan semakin pendek usianya. Apakah betul? MainMain bakal merangkum berbagai gosip dan fakta seputar dunia per-baterai-an ini, mengutip dari CNet.
 
1. Fitur fast charging nggak akan cepat merusak baterai
 
Ini merupakan salah satu ketakutan terbesar para pemilik smartphone dengan kemampuan fast charging. Sekali ngecas bisa pakai charger di atas 15 watt. Kecepatan listrik yang masuk pun lebih tinggi. Ibarat kita ngisi ember dari kran yang airnya kenceng banget. Bakal cepet penuh, tapi bakal cepet juga tumpah-tumpah.
 
Namun menurut para ahli baterai HP, smartphone masa kini nggak akan rusak hanya karena kecepatan ngecas yang super tersebut. Ini karena baterai HP dirancang untuk menyerap daya listrik dalam dua fase.
 
Fase pertama sampai pada 50-70 persen kapasitas baterai. Kecepatannya bakal super banget. Ngisi dari nol sampai 70 persen bisa cuma 1 jam atau 1,5 jam. 
 
Tapi setelah itu, kecepatannya akan otomatis melambat sampai mendekati 100 persen. Ini untuk menghindari kerusakan pada baterai. Teknologi ini dikembangkan sejak ada banyak kasus Samsung Galaxy Note 7 yang meledak beberapa tahun lalu. Waktu itu, HP belum dilengkapi dua fase kecepatan charging kayak gini, makanya baterainya meledak.
 
 
2. Baterai nggak akan overcharge
 
Kembali lagi ke perumpamaan ember. Kalau ember sudah penuh sama air, otomatis airnya akan tumpah-tumpah. Nggak akan ada air yang bisa menumpuk lagi di atas melebihi kapasitas ember itu. Ini juga yang terjadi sama baterai HP kita.
 
Kalau kelamaan ngecas, bukan berarti daya listrik yang ada di baterai bakal melebihi 100 persen. Kecuali ada yang rusak sama komponennya. Jadi, baterai HP modern nggak akan mengalami overcharge.
 
Venkat Srinivasat yang seorang periset baterai di Argonne National Laboratory menjelaskan kalau HP modern sudah dilengkapi teknologi penghentian charging secara otomatis. Begitu baterai yang di-charge mencapai 100 persen, HP akan otomatis memutus aliran listrik yang masuk ke baterai meskipun kabelnya masih nempel.
 
Umumnya HP juga akan punya mode peringatan kalau baterai sudah penuh supaya kita segera melepas kabelnya. HP yang lebih baru sekarang disarankan untuk diisi sampai 80 persen aja demi menjaga usia baterai lebih awet.
 
 
3. Jangan biarkan baterai nol
 
Baterai yang terlalu penuh nggak disarankan. Begitu juga baterai yang terlalu kosong. Kadang kita mungkin nggak sengaja mengosongkan daya baterai sampai bener-bener 0 persen karena nggak ada charger. Tindakan ini sebenarnya nggak sehat buat baterai itu sendiri.
 
Ketika baterai dalam kondisi nol, akan terjadi reaksi kimia dalam baterai yang bisa mempengaruhi usia baterai. Makanya HP sekarang pada punya mode pengingat sebelum baterai benar-benar habis. Bahkan beberapa HP akan otomatis mati ketika sudah mencapai persentase kritis meskipun belum benar-benar nol. 
 
Kalau ingin HP tetap sehat, usahakan untuk selalu mengisi ulang dayanya sebelum masuk persentase kritis. Ahli menyarankan yang paling ideal adalah ketika baterai sudah tersisa 30 persen. Masih di atas level kritis tapi sudah cukup rendah buat pengisian ulang.
 
 
4. Suhu tinggi bisa merusak baterai HP
 
Suhu sekitar juga berpengaruh sama ketahanan baterai, lho. Cuaca yang panas rupanya bisa lebih cepat merusak baterai. Makanya nggak disarankan buat meletakkan HP di tempat yang terkena sinar matahari langsung, seperti di pinggir jendela atau di dashboard mobil.
 
Dalam kondisi yang ekstrem, cuaca yang sangat panas ditambah kondisi HP nggak begitu bagus, bisa-bisa baterainya bakal meledak. CEO perusahaan baterai Cadex Electronics, Isidor Buchmann, menyebutkan kalau HP sebaiknya nggak kena suhu udara di atas 30 derajat Celcius.
 
Dia menambahkan kalau bukan berarti HP kita harus ditaruh dalam kulkas aja. Tapi adalah bagaimana menjaga tempat kita menyimpan HP tetap dalam suhu ruangan. Kalau misal ditaruh dalam tas, usahakan dekat sama botol air minum yang agak dingin. Pas lagi di luar, sesekali tutup HP dengan kain setengah basah (pastikan nggak ada air yang masuk dan merusak HP). 
 
 
5. Pakai charger selain charger bawaan nggak akan merusak HP
 
Banyak yang beranggapan kalau baterai HP kita cepet rusak karena kita nggak pakai charger bawaan HP. Alias charger asli yang kita dapat ketika pertama kali membeli HP. Tapi, asalkan bukan pakai kabel yang rusak, sebenarnya nggak apa-apa kok kalau kita mau pakai charger selain yang bawaan punya.
 
Memang nggak semua HP bisa diperlakukan dengan gonta-ganti charger begini. Misalnya untuk HP Huawei atau OnePlus, mereka punya charger khusus yang didesain sendiri. Sementara kalau baterai HP Android lainnya, termasuk Samsung, umumnya mengikuti standar internasional aja. Jadi bisa diisi dengan charger lain yang tipenya sama.
 
Tapi perlu diperhatikan charger lain yang mau kita pakai. Usahakan spesifikasinya sama dengan charger bawaan. Jangan sampai kita ngecharge HP dengan charger yang kapasitasnya jauh lebih kecil atau gede dari yang seharusnya. HP kita mampunya cuma diisi pakai charger 5 watt, ya jangan dikasih charger kecepatan tinggi 18 watt.
 
 
6. Rahasia menjaga baterai awet
 
Banyak cara yang bisa kita lakukan buat menjaga supaya baterai panjang umur. Salah satunya dengan menggunakan fitur-fitur yang bisa menghemat daya baterai, jadi kita nggak perlu terlalu sering dan terlalu lama menempelkannya dengan charger. 
 
 
Dan nggak usah stres kalau baterai kita akhirnya cepet abis setelah berbulan-bulan dipakai. Semua HP modern itu sama, baterainya akan mengalami penurunan performa seiring waktu pemakaian. Tapi ketahanannya bisa lebih lama tergantung bagaimana kita ngerawatnya. (*)
Artikel Terkait
Lifestyle
8 Cara Agar Baterai HP Androidmu Tahan Lama Selama Karantina

Tech
Cara Mengenali Baterai Ponsel yang Berpotensi Meledak, Kamu Wajib Tahu!

Tech
Awas, Jutaan Ponsel Bakal Kehilangan Akses WhatsApp Mulai 1 Januari