![]() |
Posted on May 10th 2020 |
Tahukah kalian, pada 1984, sepatu hitam dan merah yang dipakai Michael Jordan (Air Ships) menjadi kontroversial setelah NBA mengirim surat kepada Nike. Isi surat tersebut memberi tahu pabrikan sepatu tersebut bahwa sepatu milik Jordan merupakan pelanggaran keseragaman dalam liga. Oleh sebab itu Jordan dilarang menggunakannya.
Saat itu Nike merespon dengan membuat iklan yang berisi kampaye perlarangan sepatu Jordan. Tapi isinya sedikit menarik nih. Bukannya membuat orang takut memakai, justru semakin tertarik untuk membeli.
Kampanye tersebut berbunyi "the NBA threw them out of the game, fortunely, the NBA can't stop you from wearing them". Justru setelah kampanye iklan ini maka Michael Jordan menjadi panutan liga untuk gaya sepatu, bahkan hingga sekarang.
Hari ini, 8 Mei 2020, waktu Amerika Serikat, rumah lelang Shoteby memposting sepasang sepatu Nike Air Jordan 1. Lelang sepatu ini dibuka hingga 17 Mei 2020 nanti. Lelang tersebut mengguncang pasar sneakers dunia. Sebab harganya diperkirakan mencapai USD 100 ribu sampai USD 150 ribu.
Lantas apa istimewanya sepatu ini?
Sepatu Nike Air Jordan 1 yang dilelang online kali ini adalah milik Michael Jordan langsung yang dibuat dan dipakai pada 1985. Lebih istimewa lagi, ditandatangani sang legenda.
Warna asli untuk sepatu bernama "Chicago" itu adalah putih. Tetapi Jordan lebih suka bertanding menggunakan warna merah-hitam. Sepatu itu diproduksi antara Februari dan April 1985.
Michael Jordan memakai sepasang sepatu tersebut di awal kariernya. Menandai titik penting dalam sejarah basket dan melambungkan popularitas sepatu basket warna-warni.
Sepatu ini dibuat khusus untuk Michael Jordan dengan ukuran kanan dan kiri yang berbeda, yaitu 13 dan 13,5. Terdapat tag "TYPS" di bagian kerah pergelangan kaki, yang menandakan bahwa sepatu tersebut adalah "Player Sample", atau dibuat khusus untuk pemain. Bukan sepatu yang dijual bebas di pasaran.
Pembeli bisa menawar harganya mulai saat ini. Tetapi bagi pemenang lelang nanti mesti bersabar. Sebab pengiriman barang masih mengalami penundaan karena pandemi Covid-19.(*)
Foto: Sotheby