![]() |
Posted on April 28th 2020 |
( Freepik )
Hayo, siapa di sini yang suka tidur alias kaum rebahan? Kadang susah banget ya menolak godaan empuknya kasur dan hangatnya selimut. Bawaannya pengin tidur melulu, bahkan alarm bunyi aja secara nggak sadar kita snooze! Bunyi lagi, snooze lagi, bunyi lagi, snooze lagi, sampai telat sejam baru deh buru-buru bangun.
Sayangnya sering nge-snooze alarm ini bisa berdampak buruk lho untuk kesehatan kita. Dilansir POPSUGAR, seorang ahli syaraf bernama Daniel Barone mengatakan kalau otak kita nggak bisa disamakan dengan saklar lampu yang bisa dengan cepat hidup dan mati.
"Proses bangun tidur butuh proses perlahan sekitar satu jam,” kata ahli syaraf yang menulis buku berjudul Let’s Talk About Sleep: A Guide to Understanding and Improving Your Slumber.
Ia mengatakan bahwa ketika kita nge-snooze alarm kita, kita memutus proses tubuh kita untuk bangun tidur dengan baik. Hasilnya? Kita jadi lebih merasa lelah dan mengantuk seharian.
Memang sih, tidur lagi setelah kebangun itu terasa menyenangkan. Hal ini wajar karena ada hormon serotonin yang dilepaskan otak ketika kita tidur kembali setelah bangun.
Hormon ini memberi perasaan nyaman dan senang, tapi ingat! Perasaan ini hanya sementara dan kita akan merasakan dampak buruk bangun tidur yang nggak ideal ini ketika kita berkegiatan.
“Berapa kali nge-snooze sebenarnya tidak berpengaruh banyak, tapi pada prinsipnya otak kita ini butuh proses untuk bangun dari tidur,” jelasnya. “Mendingan atur alarm nggak usah terlalu awal, tapi sekali aja tapi langsung bangun di waktu itu juga.”
Kalau kamu kesulitan untuk bangun tidur, cek lagi deh tadi malam tidur jam berapa. Dr. Barone berkata kalau kita merasa Lelah setelah bangun tidur, artinya tubuh kita butuh tidur lebih lama.
Kalau kamu sudah tidur cukup sekitar 8 jam, tapi masih bangun dengan kelelahan juga, segera periksa ke dokter. Apalagi kalau disertai dengan dengkuran keras yang terjadi rutin. Bisa jadi kondisimu menandakan penyakit sleep apnea lho!
Kalau kamu bercita-cita untuk bangun awal tanpa perasaan buru-buru dan panik, atur suara alarm kamu dengan suara yang lembut. Dilansir dari HelloSehat, bunyi alarm yang baik adalah bunyi yang nggak bikin kaget atau jengkel ketika kita mendengarnya.
Kalau kita pakai bunyi alarm yang keras dan bikin kaget, otak kita akan mengira kalau kita terbangun sebelum waktu seharusnya. Akibatnya, otak akan memroduksi hormon stres kortisol dan adrenalin lebih banyak sehingga kita jadi panik dam stres!
Kalau bunyi alarm kita lembut, otak akan bangun secara perlahan sehingga otak juga melepaskan hormon stres secara bertahap. Hasilnya, mood kita lebih baik karena tubuh sudah terbangun secara optimal dan siap menerima efek hormon tersebut.
Nah, alarm kamu masih bikin kaget? Segera ganti deh. Apa lagi di bulan puasa seperti sekarang, butuh dong bangun pagi buat sahur. Jangan sampai nge-snooze alarm terus, sampai telat bangun dan nggak bisa sahur! (*)