![]() |
Posted on April 25th 2020 |
YES! Magazine
Pandemi coronavirus COVID-19 membawa perubahan besar dalam hidup masyarakat di dunia. Bukan nggak mungkin kalau gara-gara situasi ini, kita jadi merasa stres.
Louise B. Miller, Integrative Mental Health Specialist yang memiliki gelar Ph.D. untuk Mind-Body Medicine dengan spesialisasi Integrative Mental Health ini juga menyadari hal tersebut. Ia menuliskan 10 cara mengurangi stres gara-gara coronavirus di Psychology Today.
Menurut Miller, kita terlahir di dunia untuk berinteraksi dengan orang lain. Namun, akibat pandemi, kita harus melakukan social distancing. Praktik ini menyebabkan banyak orang stres dan merasa nggak aman.
Ketakutan akan sesuatu yang nggak kita ketahui bisa meningkatkan stres dan kecemasan. Selain itu, stres berkepanjangan juga bisa mengurangi kemampuan sistem imun kita, sehingga kemungkinan untuk tertular virus jadi makin mudah.
Stres dalam jangka waktu lama juga mengakibatkan penyakit jantung, tekanan darah tinggi, memperparah penyakit kronis hingga mengganggu kebiasaan tidur. Ini dia 10 cara mengurangi stres yang disarankan lulusan psikologi Harvard University dan Pepperdine University tersebut.
1. Kurangi paparan terhadap berita tentang coronavirus
Kamu perlu beristirahat dari menonton, mendengarkan atau membaca berita tentang coronavirus COVID-19.
"Taruh ponselmu. Kamu bisa kecanduan, kelelahan, dan marah gara-gara kebanyakan membaca berita," tulisnya.
Menurut Miller, membaca berita tentang coronavirus COVID-19 memang diperbolehkan untuk mendapat informasi. Tetapi, yang berbahaya adalah jika kita menonton dan mendengarkan tentang informasi ini secara terus-menerus.
Miller juga menyarankan mengurangi penggunaan media sosial.
"Istirahatkan pikiranmu," sarannya.
2. Pastikan tidur cukup
Tidur memberikan kesempatan pada otak dan tubuh untuk memperbaiki, memulihkan dan meremajakan. Jumlah waktu tidur yang dibutuhkan adalah 7-9 jam.
"Jika kamu sulit tidur, coba mandi air hangat sebelum tidur, mendengarkan musik yang menenangkan dan pastikan kamar sejuk dan gelap," imbau Miller.
3. Rawat diri dengan baik
Seperti halnya ponsel yang perlu di isi ulang, kesehatan mental kita juga.
Miller menyarankan untuk melakukan me time yang baik, seperti berjalan-jalan di sekitar rumah, olah raga, mendengarkan musik dan menonton film.
"Beristirahatlah dan mundur sejenak dari realita. Lakukan hal yang kamu nikmati," katanya.
4. Konsumsi makanan sehat
Gara-gara social distancing, kita jadi suka memanjakan diri dengan memesan makanan cepat saji melalui aplikasi pesan-antar. Miller meminta pembaca untuk nggak melakukannya.
"Makan makanan sehat, diet kaya nutrisi, dapat membantu mengurangi stres, kecemasan dan depresi. Mengonsumsi karbohidrat sehat namun nggak berlebihan efektif untuk menstabilkan mood, karena ia membantu kita memproduksi serotonin."
Ia juga mengajak untuk mengurangi konsumsi kafein serta gula yang berlebihan.
5. Berpikir positif
"Lihat gelas sebagai setengah penuh, bukan setengah kosong. Fokus pada hal-hal baik di hidupmu, syukuri apa yang kamu punya," terang Miller.
6. Lakukan mindfulness
Miller mengimbau kita untuk stay in the present -- jangan mengkhawatirkan apa yang akan terjadi di masa depan dan hal-hal yang di luar kemampuan kita.
"Memerhatikan pemandangan dan suara-suara di sekitar bisa membantumu tetap berada di masa dan momen saat ini."
7. Perhatikan perasaanmu
Jika kamu merasa stres, coba lakukan beberapa hal, seperti bernapas dengan pelan dan mendalam, atau memerhatikan secara detail pemandangan dan suara di sekitarmu.
8. Manfaatkan teknologi
Selalu ingat kalau kamu tidak sendirian. Jika kamu membutuhkan dukungan emosional, kamu selalu bisa menelepon, video call, maupun chat dengan teman, keluarga, serta pakar kesehatan mental.
9. Meditasi
Meditasi memanfaatkan pernapasan secara mendalam supaya perhatian kita lebih fokus, dan pikiran kita menjadi sunyi.
Meditasi bisa dilakukan di manapun selama kamu bisa santai tanpa gangguan.
Tujuan meditasi adalah supaya kamu bisa tetap berada di momen saat ini, berada di masa kini, dan membantu sistem saraf kembali seimbang dan memproduksi rasa nyaman.
10. Hindari alkohol dan obat-obatan terlarang
Alkohol memang bisa sedikit membantu menenangkan diri kita. Tetapi, jika terlalu banyak, kamu hanya akan merasa lebih buruk. Kembangkan kemampuan lain untuk menghadapi stres, seperti yang sudah ditulis di atas. (*)