|
Posted on April 24th 2020 |
(AllKpop)
Pengakuan mengejutkan datang dari pelaku skandal kekerasan seksual Nth Room. Joo Jinmo, yang juga dikenal dengan nama Baksa alias Doctor mengakui sengaja menyasar media sosial fans untuk mencari korban.
Seperti diberitakan KPopStarz, media yang menjadi sasaran empuk adalah fancafe idol. Salah satunya BTS. Fancafe adalah situs tempat para fans idol berkumpul dan saling berinteraksi.
Kepala Departemen Kekerasan Seksual Siber Kepolisian Korea Selatan Seo Seunghee menyebutkan Baksa memilih perempuan berusia belasan dan awal 20-an sebagai korban. Usia-usia ini banyak sekali ditemukan di situs fancafe.
Mereka kerap mengunggah foto diri maupun video, yang kemudian diambil diam-diam oleh Baksa untuk diperjualbelikan secara ilegal di platform Telegram. Foto itu kemudian juga jadi alat yang digunakan Baksa untuk menggaet korban dan mengancamnya untuk melakukan hal-hal berbahaya.
Seo Seunghee menambahkan bahwa kejahatan semacam ini rawan sekali terjadi di Korea Selatan. Tidak sedikit pelaku online grooming yang berkeliaran. Mereka merayu remaja perempuan untuk tampil menarik di media sosial, lalu menyalahgunakannya.
Sistem hukum Korea Selatan sendiri belum mendukung dan menjamin keamanan korban, ditambah dengan sudut pandang masyarakat yang masih cenderung melakukan online bullying dan victim blaming atau menyalahkan korban.
Dari sejumlah kasus yang sudah pernah terjadi sebelumnya, Seo Seunghee menyebutkan bahwa jaksa penuntut justru menyebut korban bersalah karena membiarkan pelecehan itu terjadi. Pelaku Nth Room kali ini juga secara manipulatif meyakinkan korban bahwa gambar yang dikirimkan itu hanya untuk huungan pribadi saja, padahal akhirnya diunggah ke chatroom Telegram.
Kondisi online grooming di Korea Selatan ini mendapat perhatian dari UN Committee on Child Rights. Mereka berharap pemerintah Korsel bisa secara serius memberikan perlindungan bagi para korban dan hukuman setimpal bagi pelaku dengan aturan yang jelas. (*)
