![]() |
Posted on April 14th 2020 |
Masker yang bisa berulang kali digunakan Lagi (Yahoo Malaysia)
Kebutuhan masker atau pelindung wajah di saat pandemi Covid-19 ini menjadi hal penting. Bahkan menjadi barang pokok yang harus dimiliki oleh semua orang. Masalahnya saat ini, demand lebih tinggi dibanding suplai dari produsen masker.
Merespons situasi tersebut, seorang pengusaha muda sekaligus ilmuwan di Hongkong, Stark Chan Yik-hei, merilis masker ramah lingkungan. Masker tersebut diklaim bisa dipakai 50 kali. Masker dijamin steril karena dilengkapi dengan kantong disinfeksi yang memancarkan sinar UV.
Seperti yang dilansir South China Morning Post, pria yang dijuluki ‘Son of the Star’ itu mengungkapkan bahwa bagian luar masker memiliki lapisan fotokatalitik sehingga memungkinkan terjadi reaksi kimia dengan bantuan cahaya. Dalam hal ini, dengan bantuan sinar UV.
Dengan demikian, virus dan bakteri yang menempel di permukaan masker yang telah dipakai bisa dihilangkan dengan sinar UV. Caranya, masker tersebut dimasukkan dalam sebuah kantong penyimpan yang dilengkapi dengan pemancar sinar UV. Kantong tersebut dilengkapi dengan baterai. Masker yang sudah dicuci tinggal dimasukkan kantong tersebut untuk didisinfeksi.
Tampilan UV Bags Storage (SCMP)
Masker yang dijual seharga 108 dolar Hongkong atau sekitar Rp 218 ribu itu terdiri dari tiga lapisan. Bagian terluar dilengkapi dengan lapisan fotokatalitik, lapisan tengah adalah filter dengan standar filtrasi KN95, dan lapisan dalam berguna untuk menyerap droplet atau tetesan liur. Lapisan filter harus diganti setelah tiga hingga lima hari penggunaan.
Dia bersama rekannya menginvestasikan lebih dari satu juta dollar untuk membuat lapisan fotokatalitik tersebut. Pendiri perusahaan teknologi Bull B Tech itu terinspirasi untuk membuat masker reuseable, karena melihat lonjakan harga masker di tengah kebutuhan masker yang meningkat. Bahkan untuk mendapatkan masker orang harus rela antri dan dibatasi pembeliannya.
“Selama beberapa waktu terakhir, sangat memprihatinkan melihat orang-orang mengantri berburu masker, terutama orang tua. Jadi saya inisiatif membuat masker ramah lingkungan yang dapat menyaring virus,” ujar Chan.
Meski sudah menemukan masker ramah lingkungan, Chan dan Joe Lee, rekan dari perusahaan Good Sincere Group itu mengaku belum menjalani proses sertifikasi. Namun, hasil tes dari Universitas Sains dan Teknologi di Hongkong menyebutkan masker ramah lingkungan itu memiliki proses penyaringan virus yang baik.