![]() |
Posted on April 9th 2020 |
Baru lima bulan sejak diluncurkan di Amerika Serikat, platform streaming berbayar Disney+ kini sudah memiliki 50 juta subscribers. Angka ini melonjak drastis dari bulan Februari lalu yang hanya 28 juta subscribers.
Diduga lonjakan jumlah tersebut adalah buah dari peluncuran Disney+ di delapan negara Eropa Barat dan India pada dua pekan terakhir.
Di negara-negara tersebut, Disney+ dipublikasikan sebagai bagian dari Hotstar, layanan streaming yang cukup populer, sehingga Disney+ memperoleh delapan juta subscribers-nya dari negara-negara tersebut hanya dalam waktu 2 pekan.
Disney+ menayangkan film-film animasi klasik Disney dan beberapa program original terbaru mereka, seperti seri dari Star Wars, dan The Mandalorian, yang merupakan salah satu program andalan mereka.
“Kami senang sekali Disney+ mendapat sambutan yang baik di seluruh dunia, dan kami yakin bahwa hal tersebut akan mengiringi ekspansi kami di wilayah Eropa Barat, Jepang dan semua negara Amerika Latin tahun ini,” ujar Kevin Mayer, Ketua Divisi Hubungan Konsumen Disney dalam pernyataannya.
Sebagai perbandingan Netflix, pendahulu Disney+, baru mendapatkan 50 juta subscriber pada 2014, tujuh tahun setelah perusahaan tersebut meluncurkan layanan streaming-nya, sekaligus satu tahun setelah mereka meluncurkan serial original mereka, House of Cards. Kini, Netflix memiliki 167 juta subscriber di seluruh dunia, seperti yang mereka umumkan pada Januari lalu.
Hulu, layanan streaming lainnya yang kini sebagian besar hak pengelolannya dimiliki oleh Disney, memperoleh 30 juta subscriber di Amerika Serikat. Disney berencana akan memperluas jangkauan Hulu di ranah internasional pad atahun 2021.
Banyak analis yang memperkirakan bahwa Disney+ akan bergabung dengan Hulu, seperti yang saat ini mereka lakukan di pasar Amerika Serikat. “Penggabungan itu akan membuat mereka mampu menjalin konsumen dari berbagai pasar yang berbeda,” terang Dan Rtayburn, analis dari Frost & Sullivan.
Pertumbuhan pendapatan Disney sangat didukung oleh karakter-karakter dan produk kekayaan intelektualnya yang dikenal secara meluas di dunia. Sementara berbagai theme park milik Disney di seluruh dunia terpaksa ditutup karena pandemi COVID-19, pundi-pundi kekayaan Disney untuk saat ini terisi secara efektif lewat Disney+. Disney+ juga unggul dibanding Netflix karena sewa bulanannya yang lebih murah, yaitu US$ 7.
Pencapaian Disney lewat Disney+ melampaui prediksi dari banyak analis bisnis yang memperkirakan Disney+ baru akan memperoleh 50 juta subscriber pada tahun 2022 mendatang.
Penambahan subscribers Disney+ secara masif diperkirakan juga disebabkan pandemi Covid-19. Imbauan untuk stay at home membuat banyak orang berburu hiburan untuk membunuh kebosanan.