(Mi Community)
Situs menonton video streaming di gadget sudah booming sejak beberapa tahun lalu, waktu YouTube dan Netflix jadi jujukan tontonan orang-orang. Banyak perusahaan akhirnya merambah situs video streaming, salah satunya Disney+ dan AppleTV. Siapa sangka, di kondisi seperti saat inilah situs-situs streaming mengalami kebangkitan luar biasa.
Mengutip Wired, situs streaming menjadi primadona di berbagai kalangan sejak merebaknya pandemi Coronavirus atau Covid-19. Jutaan orang di berbagai negara terpaksa harus stay di dalam rumah demi mencegah makin banyaknya pasien yang terinfeksi SARS-Cov-2 itu. Termasuk di Indonesia juga, pemerintah sudah meminta kita untuk tetap di dalam rumah kalau nggak ada keperluan mendesak.
Selama berdiam di rumah, tentu saja orang-orang tetap butuh hiburan. Yang biasanya masih bisa nonton bioskop atau datang ke pertunjukan musik, sekarang mau nggak mau harus beralih ke layanan streaming untuk mendapatkan hiburan. Wired bahkan menyebut fenomena ini sebagai "migrasi budaya pop" ke dunia digital.
Sekarang semua-semua bisa ditonton dan diakses lewat layar smartphone atau komputer saja. Banyak orang juga akhirnya menyadari kalau sebenarnya pilihan menonton di layanan streaming itu lumayan banyak dan beragam.
Belum tentu semuanya juga bakal bisa ditonton atau didengarkan. Pelaku industri hiburan pun mau nggak mau juga mengikuti konsumennya untuk hijrah sejenak ke layanan streaming ini.
Wired merangkum beberapa perubahan rencana di dunia film. Sejumlah judul seperti 'No Time To Die' dan 'Mulan' memundurkan jadwal rilisnya, karena kalau dirilis sekarang juga nggak bakal ada yang menonton di bioskop.
Sebagai gantinya, sejumlah film yang hendak dirilis di platform tontonan streaming seperti 'Frozen 2' dan 'Star Wars: The Rise of Skywalker' memajukan jadwal perilisannya supaya bisa ditonton orang-orang yang lagi self-quarantine di rumah.
Platform hiburan media sosial lainnya seperti live Instagram dan TikTok juga diserbu sama anak-anak muda demi mengobati kebosanan selama self-quarantine. Musisi-musisi yang biasanya ditonton ribuan orang dalam sebuah konser, kini mengganti panggung mereka dengan interaksi di media sosial dan Spotify. Bahkan ada yang mengadakan konser kosong alias konser tapi ditonton lewat layanan streaming.
Dengan adanya layanan streaming ini, selain masih bisa mengakses hiburan, orang-orang juga masih bisa berinteraksi lewat dunia maya. Ada bahan yang diobrolin bareng. Bisa film, musik terbaru, tren TikTok, sampai olahraga. Dan semuanya itu bisa dinikmati dengan cara yang sama, nggak ada lagi batas antara orang yang nonton acara konser musik langsung sama yang cuma nonton fancam.
Meski demikian, Wired memperkirakan kondisi ini mungkin nggak akan bertahan lama. Orang tetap butuh eksistensi dan ketemu tatap muka dengan orang lain. Orang tetap ingin pergi nonton bareng ke bioskop dan melihat film-film baru, bukan cuma film-film lawas yang dirilis ulang di platform streaming video.
Orang ingin tetap bisa menikmati nonton konser musik. Pengalaman-pengalaman ini yang menurut Wired membuat layanan streaming untuk 'cultural experience' di satu sisi kurang efektif.(*)