![]() |
Posted on March 17th 2020 |
Salah satu cita-cita kelompok ekstrimis ISIS adalah meluluhlantakan Eropa. Dalam beberapa pernyataanya, mereka mendorong para jihadist untuk berani membombardir benua Eropa.
Namun, dalam buletin terakhirnya, mereka justru meminta para punggawanya untuk tak mendekati Eropa. Sebab, di benua itu Coronavirus tengah merajalela. Mereka ngeper kesehatan para anggotanya jika nekat berangkat ke sana.
Sekaligus dalam buletin itu, ketua mereka berpesan, bagi yang sedang berada di Eropa dan tengah mengidap Coronavirus, untuk tetap tinggal di Eropa. Mereka bisa berjihad dengan mengoptimalkan persebaran virus agar menyebar lawan mereka.
Dalam buletin berjudul Al-Naba, turut menyebarkan virus dan membuat lawan sakit hingga meninggal adalah salah satu jalan jihad syariah.
“Orang sehat jangan memasuki tanah epidemi. Sementara orang yang sudah mengidap, jangan keluar. Sebarkanlah wabah Corona. Karena itu adalah siksaan yang dikirim oleh Tuhan untuk menghukum siapapun yang Dia kehendaki,” tulis buletin itu.
Amuk Coronavirus tak hanya menyasar eropa. Di Irak, basis terakhir ISIS, telah terjadi 110 kasus Corona yang menyerang batalyon ISIS. Berdasar laporan Universitas Johns Hopkins, telah ada 10 anggota ISIS yang tewas karena Corona. Hal itulah yang menimbulkan efek trauma ISIS, dan menghimbau skuad mereka agar tak mendekati Eropa.(*)