|
Posted on March 13th 2020 |
Iran merupakan negara ketiga dengan jumlah kasus virus Corona terbanyak di dunia. Hingga artikel ini diturunkan, lebih dari 10.000 warganya terserang Coronavirus atau COVID-19. Namun, para dokter sekaligus ilmuwan Iran bergerak cepat untuk memproduksi obat guna atasi Coronavirus. Alhasil, setelah pencarian panjang akhirnya mereka memiliki resep mutakhir. Obat itu dinamakan “Actemra” oleh mereka.
Percobaan pertama terhadap pasien dilakukan di kota Isfahan, Iran. Dalam kurun waktu 48 jam setelah mengkonsumsi, kondisi pasien berangsur membaik. “Kondisinya pulih dengan cepat dan signifikan. Meskipun terlalu dini untuk menilai formula ini cukup mujarab, setidaknya ada harapan untuk menangani pandemik ini,” ujar Kianoush Jahanpour, Menteri Kesehatan Iran.
Dalam beberapa hari kedepan, percobaan terhadap pasien yang didiagnosis Coronavirus akan intens dilakukan. Oleh karena itu jika keampuhan “Actemra” terbukti mujarab, rencananya obat ini akan diproduksi massal dan didistribusikan ke seluruh belahan dunia. Terutama Tiongkok.
“Kami perlu waktu sekitar tiga minggu sebelum betul-betul merekomendasikan Acterma ke dalam laporan khusus Coronavirus, dan diproduksi massal untuk seluruh khalayak,” imbuh Jahanpour.
Selain Actemra, Iran juga memiliki obat penangkal Corona lain yang sedang diuji coba. Antara lain adalah Interferon Alfa, dan Interferon Beta. Keduanya telah diproduksi massal di dalam negeri. Iran ngebut mencari yang paling mujarab. Sebab hingga hari ini, Coronavirus telah menelan 354 nyawa di sana.(*)
