![]() |
Posted on January 16th 2020 |
Media sosial yang kerap dicap sebagai sarang hoaks terus diperangi oleh para pemiliknya. Seperti yang dilakukan Instagram baru-baru ini. Fitur pengecekan fakta yang mereka punya selama ini sampai menembus ke unggahan-unggahan yang terdeteksi mengalami editan berlebihan.
Ya, seperti kita tahu Instagram memang punya fitur pengecekan fakta. Fitur ini memungkinkan sebuah unggahan foto tidak ditampilkan di feed dengan cara di-blackout-kan. Foto yang terdeteksi seperti itu juga tidak akan bisa ditemukan di menu explore atau pencarian hastag. (Selengkapnya baca: Tangkal Hoaks, Instagram Buramkan Foto dan Pasang Tombol “See Why”).
Seiring perjalanannya, fitur ini dibuat makin canggih dan ketat. Fitur ini mampu mendeteksi foto yang mengalami proses editing berlebihan hingga berpotensi menimbulkan disinformasi maupun hoaks.
Kecanggihan fitur itu sempat ditemui oleh pengguna Instagram yang juga seorang fotografer asal San Fransisco bernama Toby Harriman. Beberapa hari lalu Toby berselancar di Instagram lalu dia menemukan unggahan dari akun @mixsociety_ yang terkena tindakan tim pencari fakta independen dari Instagram.
Unggahan @mixsociety_ itu di-blackout. Lalu ada tulisan False Information dan ada tombol 'See Why' dan 'See Post'.
Penasaran dong si Harriman lihat unggahan seperti itu. Dia pun mengklik tombol 'See Post' ternyata, unggahan yang diburamkan itu bergambar foto deretan bukit berwarna warni, bak pelangi.
“Sepertinya Instagram x Facebook akan mulai menandai foto-foto palsu / seni digital,” ujar fotografer itu di pos Facebooknya.
Sementara, saat dikonfirmasi Petapixel, Instagram mengatakan bahwa pihaknya memang tengah berupaya membabat habis konten hoaks di kanal media sosial mereka.
Instagram memiliki perangkat detektor otomatis untuk melacak penyebaran foto yang dicurigai palsu, yang kemudian bakal diperiksa tim pencari fakta Independen mereka.
Tindakan berlapis bakal dilakukan Instagram ke para pengunggah gambar palsu. Pertama, pengunggah akan mendapat peringatan. Jika terus berlanjut, maka postingan dari akun tersebut akan dihapuskan dan disembunyikan dari kolom explore.
Sementara akun pengunggah juga bakal ditandai dan diawasi secara ketat setiap unggahannya. Bahkan, menurut Instagram, uploader konten bohong juga berpotensi di-banned.
Meskipun perangkat penangkal hoaks ini bagus untuk pengetahuan masyarakat, namun menurut Harriman kebijakan baru ini dikhawatirkan akan memperkecil kesempatan seniman untuk mempromosikan karyanya lewat media sosial. Salah satunya adalah seniman kolase, yang hobi mencampuradukan berbagai media ke dalam sebuah gambar.
Jadi, jika kalian suka mengedit foto hati-hati ya. Apalagi mengedit foto wajah kalian hingga glowing-glowing gitu. Bisa-bisa foto kalian terkena 'filter anti hoaks'-nya Instagram. Hahaha.(*)