![]() |
Posted on January 8th 2020 |
Mengawali awal tahun 2020 dengan berseteru, permusuhan antara Iran dan Amerika Serikat kian memanas. Setelah Donald Trump memerintahkan militer Amerika membunuh ketua pasukan Quds, Qassem Soleimani, kini Iran membalas dendam dengan melesatkan “belasan rudal” ke markas pangkalan militer Amerika. Alhasil, konflik diantara keduanya pun kian memanas.
Seharusnya, jenazah Qassem berencana dikebumikan pada hari ini. Namun, ditunda karena ada banyak pelayat yang meninggal dunia akibat serangan mendadak yang diarsiteki oleh Amerika. Sekitar ada 56 orang meninggal dunia, sementara 200 lainnya luka-luka. Hal ini, tentu saja memicu kemarahan Perdana Menter Ayatollah Ali Khamenei dan masyarakat Iran.
Salah satu cara menunjukan kemarahan Iran adalah menghujani pangkalan militer Amerika Serikat dengan rudal balistik. Berdasar informasi dari Pentagon—badan keamanan Amerika—Iran menyerang dua titik pangkalan lebih dari dua belas kali.
“Iran meluncurkan lebih dari selusin rudal balistik ke pangkalan militer AS dan sekutu di Irak. Serangan tersebut jelas datang dari Iran, dan menargetkan setidaknya dua pangkalan militer Irak yang menampung personel militer dan sekutu AS di Al-Assad dan Irbil, terang Pentagon kepada awak media.
Situasi pun kian memanas dan genting. Merespon serangan ini, Donald Trump mengaku telah memiliki siasat. Ia bersumpah akan balas dendam, lewat cuitan di akun Twitter pribadi miliknya. Trump marah karena sekitar 80 anggota militer Amerika turut menjadi korban dalam tragedi ini. Ia pun juga mengancam akan menutut balas kepada Iran. Sekaligus, Amerika meyakinkan bahwa mereka memiliki senjata yang lebih ciamik daripada milik Iran.
Tak tinggal diam, pemerintah Iran pun juga turut bergerilya. Bahkan, mereka telah mengidentifikasi 107 titik penting panglkalan udara Iran. Tujuannya adalah untuk memblokir akses para penumpang. Sasaran dari para jihadis Iran adalah Al Asad dan Erbil di Irak. Setidaknya, ada dua roket yang menghantam dua basis militer Amerika Serikat itu.
Pihak Gedung Putih pun kini tengah kebakaran jenggot. Mereka, mengonfirmasi juga akan menuntut balas dengan Iran.
"Presiden telah diberi pengarahan dan sedang memantau situasi dengan cermat dan berkonsultasi dengan tim keamanan nasional. Salah satunya adalah ancaman dari Trump yang akan menyerang 52 situs penting di Iran.
Hmmm.. kayaknya awal tahun ini ngeri banget. Apakah ini tanda-tanda bahwa World War III akan segera tiba? (*)