![]() |
Posted on December 25th 2019 |
'Silent Night Deadly Night' film tahun 1984 yang harus ditarik karena menggunakan Santa Claus sebagai tokoh pembunuh berdarah dingin. (Horror Geek Life).
Natal memang selalu identik dengan keceriaan. Di mana semua individu kembali ke rumah masing-masing, merayakan hari raya bersama dengan keluarga besar. Tapi, pada 1984 silam ada sebuah film terkait Natal yang terpaksa harus ditarik karena dianggap merusak suasana Natal. Film tersebut bernama ‘Silent Night, Deadly Night’.
Kalian mungkin tak banyak yang pernah mendengar film ini. Apalagi jika kalian termasuk generasi Z yang lahir 2000-an. Di Amerika Serikat pun sama. Tak banyak yang tahu soal film ini. Maklum, ‘Silent Night, Deadly Night’ hanya tayang selama beberapa hari dilayar lebar.
Penarikan film ini dari peredaran juga atas desakan masyarakat. Mereka mengecam film ini karena menggunakan Sinterklas sebagai karakter pembunuh berdarah dingin.
‘Silent Night, Deadly Night’ bercerita tentang seorang anak bernama Billy Chapman (diperankan Robert Brian Wilson). Dia hendak merayakan Natal bersama dengan keluarganya menaiki mobil bersama dengan orang tua, dan adiknya Ricky Chapman (Alex Burton).
Dalam perjalanan, tiba-tiba Billy teringat apa yang pernah dikatakan kakeknya. Tentang apa yang seharusnya ditakuti oleh warga ketika Natal tiba. Mereka seharusnya takut kepada karakter yang bernama Sinterklas.
Menurut kakek Billy, Sinterklas merupakan orang asing yang dengan seenaknya masuk ke rumah orang tanpa izin --mengirim kado Natal untuk anak-anak. Kakek Billy juga mengarang cerita bahwa Sinterklas kerap menghukum anak-anak yang berbuat nakal selama setahun.
Nah dalam perjalanan itu, ada sekelompok orang berpakaian Sinterklas tiba-tiba terlihat meminta pertolongan karena mobil yang mereka kendarai sedang bermasalah. Karena ingin membantu, ayah Billy pun memutuskan menepi dan memberikan pertolongan.
Dan, tiba-tiba gerombolan Sinterklas itu menembak ayah Billy. Sinterklas itu juga menarik ibu Billy yang duduk berada di samping ayahnya. Ibu Billy lehernya digorok dengan pisau sampai meninggal. Billy dan adiknya dibiarkan hidup selagi para Sinterklas itu melucuti semua harta orang tuanya.
Hal tersebut menjadi sebuah trauma yang mendalam bagi Billy. Dia yang dikirim ke panti asuhan bersama adiknya, menderita phobia melihat Sinterklas. Hingga ketika dewasa, dia keluar dari panti asuhan dan bekerja di sebuah toko mainan.
Seusai melakukan shift pada hari Natal, seluruh karyawan pun diundang untuk merayakan Natal di dalam toko. Billy yang saat itu bertugas sebagai Sinterklas pun hadir untuk menghibur rekan kerjanya.
Hingga tiba-tiba dia melihat kedua rekan kerjanya, Pamela (Toni Nero), dan Andy (Randy Stumpf) yang hendak menuju ke kloset penyimpanan mainan.
Billy yang sebenarnya menyukai Pamela, pun mengikuti keduanya tanpa diketahui. Saat itu lah, Billy mengetahui bahwa Andy berusaha unuk memperkosa Pamela. Terdorong dengan pakaian Sinterklas yang dia kenakan, Billy pun tergerak untuk membunuh Andy dengan menggantung lehernya menggunakan lampu yang digunakan di pohon natal.
Bukan merasa terselamatkan, melihat hal tersebut Pamela justru sontak berteriak meminta pertolongan. Mendengar hal tersebut, Billy pun panik. Terpaksa dia pun harus membunuh Pamela untuk menghentikkan teriakannya.
Mr Sims (Britt Leach) yang menjadi manajer toko mendengar suara teriakan Pamela. Dia menuju ke tempat penyimpanan mainan. Naas baginya, dia harus menemui ajal yang sama karena dibunuh oleh Billy menggunakan palu yang dia temukan serampangan di gudang.
Atas kejadian tersebut, Billy pun menjadi sesosok tokoh pembunuh berdarah dingin. Dia pun menjadi Sinterklas yang pergi dari satu rumah ke rumah lainnya untuk ‘menghukum’ anak-anak nakal.
Hanya dua minggu sejak pertama kali dikeluarkan, Tristar Pictrures --produser film itu-- terpaksa menarik 'Silent Night Deadly Night'. Banyak penonton yang meminta film itu segera dihentikan penayangannya.
Menurut warga Amerika Serikat, film tersebut hanya menakut-nakuti anak-anak. Padahal mereka seharusnya bersuka-cita karena natal tiba. Mereka juga keberatan Sinterklas digambarkan sebagai karakter pembunuh.
Film yang menghabiskan biaya produksi USD 1 juta itu pun harus ditarik dari peredaran. Padahal di peluncuran awal, film ini berhasil meraup untung yang tidak sedikit. Pada minggu pertama film ini menghasilkan USD 1,4 juta. Sedangkan pada minggu kedua, film ini sudah menghasilkan USD 782.600. Hingga akhirnya diturunkan sebelum minggu kedua usai.(*)