Sport

Kalah dari Watford, #OleOut Trending di Twitter

Mainmain.id

Posted on December 23rd 2019

Fans Manchester United geram. Mungkin geramnya sudah sampai ubun-ubun. Ini setelah pada lanjutan Liga Inggris, Minggu (22/12), Machester United kalah dari tim tuan rumah Watford, 2-0.

Meskipun tim tuan rumah, tapi Watford sendiri menyandang status sebagai juru kunci klasemen sementara. Hal inilah yang mungkin membuat pendukung MU --julukan Manchester United-- geramnya setengah mati.

Kegeraman para pendukung MU itu diungkapkan dalam banyak cara. Di sosial media mereka menyampaikan uneg-unegnya lewat tagar #OleOut. Ole itu tentu merujuk pada pelatih MU, Ole Gunnar Solskjaer. Unggahan-unggahan yang menggunakan tagar #OleOut tak hanya disampaikan lewat tulisan. Tapi juga sejumlah meme kocak.

Salah satunya diungkapkan oleh akun Twitter Kiing (@Dilichuk). "Till this fool is sacked not watching a man Utd game anymore #OleOut," tulisnya. This fool itu merujuk pada foto yang ikut diunggah. Yakni foto Ole Gunnar Solskjaer yang diedit dengan dandanan ala Joker.

Foto yang sama diunggah oleh akun Twitter Ahmed Hassan (@A_hassan54). "Saya pikir ini saatnya badut ini dipecat #OleOut," tulis Ahmed Hassan dalam bahasa Inggris.

The #OleOut Anthem!
The time don come for Ole to leave. pic.twitter.com/Yi2Uq2vu9x

#OleOut apa logika di balik kemenangan lawan tim besar tapi kalah lawan tim kecil," tulis tumiwura.
 
Ungkapan kekesalan tumiwura itu mungkin merujuk pada hasil luar biasa Manchester United pekan sebelumnya. Saat itu MU bertindak sebagai tuan rumah berhasil mengkandaskan Chelsea dengan 4 gol tanpa balas.
 
 
Pada pertadingan melawan Watford, Minggu (22/12), MU memang tampak kurang bergairah. Kedua tim bahkan harus berbagi skor kacamata (0-0) hingga babak pertama berakhir.
 
Petaka bagi MU terjadi ketika sang penjaga gawang, David de Gea melakukan kesalahan pada menit 50. Watford melalui Ismaila Sarr berhasil mencetak gol pertama akibat kesalahan tersebut. Empat menit kemudian, The Hornets --julukan Watford-- memperbesar skor melalui gol penalti Troy Deeney. Gol ini sekaligus memastikan kemenangan timnya.
 
livescore.com
 
Kekesalahan pendukung sepak bola terhadap tim kesayangannya memang kerap diungkapkan lewat pernyataan meminta sang pelatih keluar atau dipecat. Namun sebenarnya hal tersebut tak selalu jadi solusi yang terbaik.
 
Beberapa tim memang berhasil melewati fase buruknya setelah ganti pelatih, setelah pendukungnya meneriakkan tagar #out. Tapi ada juga tim yang ganti pelatih --karena desakan pendukungnya-- tetap saja tak bisa keluar dari hasil negatif.
 
Ole Gunnar Solskjaer sebenarnya bukan orang baru di MU. Ibarat di Indonesia, mungkin dia seperti pelatih yang kini sedang dielu-elukan masyarakat Surabaya: Aji Santoso. Seperti halnya Aji, Ole juga mantan pemain di tim yang dilatihnya saat ini.
 
Ole mengawali karir sepak bolanya sebagai pemain di klub Norwegia: Clausenengen dan Molde. Pemain kelahiran 26 Februari 1973 itu memang berasal dari Norwegia. Dia bergabung MU pada 1996 dengan biaya transfer 1,5 juta poundsterling.
 
Pria yang dijuluki 'The Baby-faced' itu di MU bermain 366 kali. Sepanjang itu dia berhasil mencetak 126 gol. Selama di MU, Ole lebih sering dijuluki super sub. Ya, dia memang pemain pengganti yang luar biasa. Maklum saat itu, MU punya sederat striker hebat. Sehingga sulit bagi Ole menduduki starting eleven.
 
Salah satu momen luar biasa Ole ketika di MU adalah ketika dia menjadi pemain pengganti di Final Liga Champions edisi 1999. Saat itu kalian sudah lahir belum ya?
 
Dalam laga final itu MU berhadapan dengan Bayer Munich. MU tertinggal 0-1 hingga menit 90. Namun Ole berhasil membawa MU comeback di menit injury time hingga akhirnya berhasil merebut tropi Champion.
 
Karir Ole sebagai pemain terhenti pada 2007 ketika dia sudah tak bisa pulih dari cedera lututnya. Tapi Solskjaer tetap diberi kepercayaan di MU sebagai pelatih tim cadangan, plus duta Manchester United.
 
Pada 2011 Ole kembali ke kampung halamannya. Memimpin klub yang dibelanya saat sebelum berlabuh ke MU, yakni Molde. Bersama klub itu Ole berhasil meraih dua gelar Tippeligaen.
 
Pada tahun 2014, Ole sempat menjabat sebagai manajer Cardiff City. Klub ini sempat menjadi perbincangan di Asia karena dimiliki seorang pengusaha asal Malaysia.
 
Nah, pada akhir 2018, Manchester United menunjuk Solskjaer sebagai manajer sementara. Dia ditunjuk setelah MU mengakhiri kontrak Jose Mourinho. Saat menggantikan Mourinho, Ole menorehkan prestasi yang lumayan. Dia membawa MU memenangkan 14 dari 19 laga yang dijalani Setan Merah. Hasil positif itu membuat Ole dikontrak permanen oleh MU. 
 
Kalau sekarang sudah beredar tagar #OleOut mungkin terlalu dini juga ya? Sebab, musim ini kan masih panjang. Btw, dari tadi kita ngomongin Ole Gunnar Solskjaer, sudah tahu belum sih bagaimana mengucapkan nama itu yang benar? Pengen tahu? Dengarkan audio di bawah ini.(*)

 
 
 
 
#OleOut apa logika di balik kemenangan lawan tim besar tapi kalah lawan tim kecil," tulis tumiwura.
 
Ungkapan kekesalan tumiwura itu mungkin merujuk pada hasil luar biasa Manchester United pekan sebelumnya. Saat itu MU bertindak sebagai tuan rumah berhasil mengkandaskan Chelsea dengan 4 gol tanpa balas.
 
 
Pada pertadingan melawan Watford, Minggu (22/12), MU memang tampak kurang bergairah. Kedua tim bahkan harus berbagi skor kacamata (0-0) hingga babak pertama berakhir.
 
Petaka bagi MU terjadi ketika sang penjaga gawang, David de Gea melakukan kesalahan pada menit 50. Watford melalui Ismaila Sarr berhasil mencetak gol pertama akibat kesalahan tersebut. Empat menit kemudian, The Hornets --julukan Watford-- memperbesar skor melalui gol penalti Troy Deeney. Gol ini sekaligus memastikan kemenangan timnya.
 
 
Kekesalahan pendukung sepak bola terhadap tim kesayangannya memang kerap diungkapkan lewat pernyataan meminta sang pelatih keluar atau dipecat. Namun sebenarnya hal tersebut tak selalu jadi solusi yang terbaik.
 
Beberapa tim memang berhasil melewati fase buruknya setelah ganti pelatih, setelah pendukungnya meneriakkan tagar #out. Tapi ada juga tim yang ganti pelatih --karena desakan pendukungnya-- tetap saja tak bisa keluar dari hasil negatif.
 
Ole Gunnar Solskjaer sebenarnya bukan orang baru di MU. Ibarat di Indonesia, mungkin dia seperti pelatih yang kini sedang dielu-elukan masyarakat Surabaya: Aji Santoso. Seperti halnya Aji, Ole juga mantan pemain di tim yang dilatihnya saat ini.
 
Ole mengawali karir sepak bolanya sebagai pemain di klub Norwegia: Clausenengen dan Molde. Pemain kelahiran 26 Februari 1973 itu memang berasal dari Norwegia. Dia bergabung MU pada 1996 dengan biaya transfer 1,5 juta poundsterling.
 
Pria yang dijuluki 'The Baby-faced' itu di MU bermain 366 kali. Sepanjang itu dia berhasil mencetak 126 gol. Selama di MU, Ole lebih sering dijuluki super sub. Ya, dia memang pemain pengganti yang luar biasa. Maklum saat itu, MU punya sederat striker hebat. Sehingga sulit bagi Ole menduduki starting eleven.
 
Salah satu momen luar biasa Ole ketika di MU adalah ketika dia menjadi pemain pengganti di Final Liga Champions edisi 1999. Saat itu kalian sudah lahir belum ya?
 
Dalam laga final itu MU berhadapan dengan Bayer Munich. MU tertinggal 0-1 hingga menit 90. Namun Ole berhasil membawa MU comeback di menit injury time hingga akhirnya berhasil merebut tropi Champion.
 
Karir Ole sebagai pemain terhenti pada 2007 ketika dia sudah tak bisa pulih dari cedera lututnya. Tapi Solskjaer tetap diberi kepercayaan di MU sebagai pelatih tim cadangan, plus duta Manchester United.
 
Pada 2011 Ole kembali ke kampung halamannya. Memimpin klub yang dibelanya saat sebelum berlabuh ke MU, yakni Molde. Bersama klub itu Ole berhasil meraih dua gelar Tippeligaen.
 
Pada tahun 2014, Ole sempat menjabat sebagai manajer Cardiff City. Klub ini sempat menjadi perbincangan di Asia karena dimiliki seorang pengusaha asal Malaysia.
 
Nah, pada akhir 2018, Manchester United menunjuk Solskjaer sebagai manajer sementara. Dia ditunjuk setelah MU mengakhiri kontrak Jose Mourinho. Saat menggantikan Mourinho, Ole menorehkan prestasi yang lumayan. Dia membawa MU memenangkan 14 dari 19 laga yang dijalani Setan Merah. Hasil positif itu membuat Ole dikontrak permanen oleh MU. 
 
Kalau sekarang sudah beredar tagar #OleOut mungkin terlalu dini juga ya? Sebab, musim ini kan masih panjang. Btw, dari tadi kita ngomongin Ole Gunnar Solskjaer, sudah tahu belum sih bagaimana mengucapkan nama itu yang benar? Pengen tahu? Dengarkan audio di bawah ini.(*)

 
 
 
 
Artikel Terkait
Sport
Menelisik Rekor Tangan Dingin Ole Gunnar Solskjaer Caretaker Manchester United

Sport
Siapa Pemenang Liga Europa? MU atau Villarreal?

Sport
Liga Europa 2020/2021: Nyanyian Sunyi Ole Gunnar Solskjaer