Current Issues

Awas! Hoaks Starbucks Larang Karyawannya Ucapkan Selamat Natal

Surya Dipa Nusantara

Posted on December 21st 2019

Fenomena War On Christmas tengah mendera Amerika Serikat. Tak hanya dibanjiri dengan diskon, musim natal di Amerika juga merupakan ajang pertaruhan korporasi raksasa untuk bersaing meraih customer.

Celakanya persaingan itu sering kali tidak sehat. Ada pihak-pihak yang tak bertanggungjawab menyebarkan hoaks untuk menyerang perusahaan tertentu. Itu juga yang terjadi pada gerai kopi Starbucks.

Starbucks kembali menjadi sasaran hoaks. Kali ini pelakunya datang dari akun twitter seorang pria bernama Chris Mueler dengan akun twitter @MuellerDad69 (sudah di-suspend). Dia sempat mengunggah di Twitter dan mengaku-ngaku sebagai manajer salah satu gerai Starbucks di daerah Charlotte, Kota Carolina Utara.

Dalam kicauannya itu, ia menghimbau seluruh pegawai Starbucks untuk tak mengucapkan ‘Merry Christmas’ kepada para pelanggannya. Ketika ia mendapati pegawainnya melanggar perintah itu, Chris mengaku tak segan-segan untuk mendepak si pegawai. Tindakan itu ia lakukan, karena ia secara personal tak menyukai kaum-kaum kristen konservatif.

Kicauan yang diunggah pada 4 Desember itu menuai pro dan kontra. Sebagian mengutuk Chris karena dinilai rasis. Namun, kelompok-kelompok yang memiliki juga menolak natal, tentu saja mendukung tindakan Chris.

Kabar ini sampai juga ke telinga anggota kongres dari Partai Republik asal Iowa, Steven King. Dia menelan mentah-mentah unggahan @MuellerDad69. Unggahan di Twitter itu diunggah ulang oleh King di beranda Facebook-nya. Dia menambahkan komentar "Wow" saat membagikan kabar hoaks itu.

Beruntung Starbucks responsif terhadap isu sensitif ini. Ternyata @MuellerDad69 bukan manajer di gerai Starbucks. Mereka langsung mengonfirmasi itu ke unggahan @MuellerDad69. 

Pihak Starbucks pun menjelaskan bahwa Chris tidak memiliki afiliasi dengan perusahaan kopi itu. Dan mengatakaan bahwa Starbucks sama sekali tak pernah secara resmi memerintahkan seluruh pegawainya untuk memboikot natal.

Akibat kejadian ini Twitter langsung men-suspend @MuellerDad69. King juga ikut terkena sial karena tak melakukan kroscek dan menelan kabar hoaks begitu saja. Dia dicemooh netizen.

Sebetulnya, ini bukan kali pertama Starbucks terserang hoaks. Pada tahun 2015, perusahaan yang didirikan di Seattle itu pernah diterpa berita bohong lainnya. Juga masih terkait Natal.

Waktu itu, Starbucks pernah dituding sebagai perusahaan anti-Natal karena menghilangkan tulisan ‘Merry Christmas’ di cup kopinya. Bahkan, berita itu sampai didiskusikan di kelas nasional. Salah satu yang menanggapi saat itu adalah Donald Trump, di sebuah acara talk show. Kala itu Trump masih berstatus sebagai salah satu kandidat presiden.

"Tidak ada lagi 'Selamat Natal' di Starbucks," kata Trump pada rapat umum pra-debat di Springfield, Illinois, saat itu. “Mungkin kita harus memboikot Starbucks. Saya tidak tahu. Serius. Saya tidak peduli,” ucap Trump dengan geram.

Nah, faktanya ternyata juga tidak ada kebijakan dari Starbucks untuk menghilangkan ucapan 'Merry Christmas' di cup kopi karena kaitannya dengan anti Natal.

Respon termakan isu karena dia sebelumnya telah termakan isu lainnya tentang Starbucks. Kebetulan isu itu memang berkaitan dengan hal yang sangat dibenci Trump. Yakni terkait imigran. Ya, Starbucks memang pernah terkena hoaks lain sebelumnya. Mereka disebut menggratiskan kopi untuk Imigran di Amerika yang tak memiliki dokumen.

Jadi kalian hati-hati ya, kabar hoaks yang ada di luar negeri --meskipun sudah diungkap faktanya-- kerap kali sampai ke tanah air. Apalagi jika itu menyangkut kesehatan, agama, dan isu-isu sensitif lainnya.

Hati-hati jangan sampai mudah kemakan hoaks seperti Steve King. Apalagi di Indonesia pejabat yang seperti King juga banyak. Mudah menelan informasi mentah-mentah begitu saja.

Nah, kalau dapat berita yang kurang masuk akal. Yuk sama-sama kita cari kebenarannya. Kalau masih ‘katanya’, yuk kita coba cari ‘faktanya’ bersama-sama. Atau tanyakan saja ke tim cek fakta mainmain.id.(*)

 

Artikel Terkait
Current Issues
Awas Hoaks! Pesan Palsu Pencegahan Coronavirus Catut UNICEF

Current Issues
Awas Hoaks! Pemotongan Adegan Donald Trump di Home Alone 2 Tak Terkait Politik

Current Issues
Unggah Foto Editan Berlebihan? Awas Kena Peringatan Instagram