Current Issues

Neom, Kota Masa Depan di Arab Saudi, Lengkap dengan Robot dan Taksi Terbang!

Delima Pangaribuan

Posted on November 5th 2019


Calon Kota Neom

Bayangan kota-kota super modern dengan mobil terbang seliweran kayaknya bakal segera terwujud. Dan siapa sangka, pioneer kota ala film science fiction itu akan dimulai di Arab Saudi.

Kota Megapolitan ini akan dinamakan Neom. Kota ini benar-benar baru. Direncanakan di lokasi baru di tengah padang gurun yang berbatasan langsung dengan Laut Merah. Jadi, saat ini belum ada apa-apa di sana.

Proyeknya jadi agak mirip-mirip sama pembangunan ibu kota baru kita di Kalimantan ya, guys. Tapi dilihat dari nilai proyeknya, kayaknya ini bakal jauh lebih ambisius dan megah.

Arab Saudi memperkirakan anggaran yang dibutuhkan mencapai USD 500 miliar! Mau dirupiahin bingung, kebanyakan nolnya. Kira-kira Rp 7 ribu triliun, deh.

Jumlahnya masih bisa nambah lagi nih, mengingat pemerintah setempat juga masih mengupayakan investasi tambahan. Dengan dana segitu gedenya, Arab Saudi ingin membuat kota futuristik lengkap dengan mobil terbang dan dinosaurus versi robot. Macam Jurrasic Park.

Cetak biru atau blueprint dari Neom sempat diungkap sama Wall Street Journal. Dalam detail itu, terdapat perencanaan di mana ada teknologi hujan buatan. Mengingat lokasinya di tengah padang gurun tanpa penghuni saat ini, kemungkinan hujan alaminya jarang. Terus, bakal ada bulan buatan juga.

Dari sisi tenaga kerja, pemerintah ingin menyediakan pelayan robot dan guru hologram. Jadi, nggak perlu tenaga kerja manusia banyak-banyak. Mengingat di sana bakal benar-benar diisi pendatang dari berbagai penjuru Arab Saudi dan dunia. Nggak punya penduduk asli yang harus diberdayakan kayak program-program pemda di Indonesia.

Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) bilang, kota ini ditargetkan selesai pada tahun 2025. Saat ini sedang dikerjakan tahap pertama pembangunan kota di bagian pantainya dan diperkirakan selesai tahun 2020. Kemudian lanjut ke tahap kedua sampai terakhir dalam lima tahun ke depan.

Neom merupakan salah satu bagian dari proyek ambisius pemerintah Arab Saudi untuk menjadikan negaranya salah satu pusat teknologi di dunia. Jadi, Arab Saudi tak ingin sekedar punya julukan juragan minyak terbesar aja. Neom City ini ukurannya bakal dibikin 33 kalinya New York City! Oke, kalau NYC ukurannya 783 km2, artinya Neom akan sebesar 25.839 km2. Atau 36 kali lebih besar dari Jakarta.

Karena sekarang wujud kotanya belum jadi, pemerintah setempat menggunakan foto-foto Singapore's Gardens by the Bay sebagai contoh. Diperkirakan arsitekturnya nanti bakal banyak terinspirasi dari kota-kota besar di Asia Tenggara.

Dari mana ya Arab Saudi mendapatkan dana sebesar itu? Dikutip dari blognya Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan (Disway.id: Neo Mustaqbal), uang yang nolnya begitu banyak itu didapatkan dari hasil penjualan saham Aramco.

Apa itu Aramco? Ya, kalau di Indonesia itu seperti Pertamina. Perusahaan minyak milik negara Arab Saudi.

Ya, Aramco berencana go public. Menjual sahamnya di lantai bursa. Nah, go public ini bakal membuat sejarah baru. Dari go public Aramco diharapkan Arab Saudi bisa mendapat uang USD 300 miliar. Untuk menyangga biaya pembangunan sebesar USD 500 miliar. Jadi, biaya pembuatan Neom City 'tinggal' kurang USD 200 miliar.

Wow! kekurangannya saja kalau dirupiahkan setara Rp 2.800.000.000.000.000. Bagi kita mungkin bingung, dapat dari mana uang sebanyak itu? Mati hidup lagi, mati hidup lagi, sampai 19 kali pun mungkin kita tak akan punya uang sebesar itu. Hehehe. 

Tapi bagi Arab Saudi mendapatkan uang untuk tambahan membangun Neom City itu mudah saja. Mungkin bakal didapat dari sejumlah investor.
 
Sebenarnya untuk apa membangun kota yang begitu mahal? Itu untuk jaga-jaga.
 
Jadi, ceritanya Arab Saudi sudah melihat ke depan bahwa minyak --yang selama ini menjadi andalannya-- mungkin beberapa tahun ke depan sudah tak bisa diandalkan. Akhirnya minyak dan Aramco hanya akan menjadi masa lalu. Makanya, Pemerintah Arab Saudi memikirkan cari gantinya.
 
Kalau kotanya sudah jadi nanti, barangkali kamu bisa sekalian mampir waktu umroh atau naik haji. (*)
Sebenarnya untuk apa membangun kota yang begitu mahal? Itu untuk jaga-jaga.
 
Jadi, ceritanya Arab Saudi sudah melihat ke depan bahwa minyak --yang selama ini menjadi andalannya-- mungkin beberapa tahun ke depan sudah tak bisa diandalkan. Akhirnya minyak dan Aramco hanya akan menjadi masa lalu. Makanya, Pemerintah Arab Saudi memikirkan cari gantinya.
 
Kalau kotanya sudah jadi nanti, barangkali kamu bisa sekalian mampir waktu umroh atau naik haji. (*)
Artikel Terkait
Current Issues
Nilai Sekolah Nggak Menentukan Masa Depan!

Current Issues
‘Eco-anxiety’, Ketakutan Kerusakan Lingkungan yang Bebani Kaum Muda

Current Issues
Jika Koran di Indonesia seperti Mainichi Shimbun