|
Posted on November 29th 2018 |
Meskipun tak terpilih dalam 50 besar, sebanyak 75 campers putra dan putri masih mempunyai kesempatan untuk melanjutkan mimpi mereka untuk menjadi bagian dari Honda DBL Indonesia All-Star 2018. Ya, kesempatan itu bisa mereka dapat melalui dua tiket wildcard putra dan putri.
Tiket wildcard tersebut menjadi pendorong semangat bagi campers yang tergabung diunselected team. Salah satunya adalah Made Adhipatyadma yang sangat termotivasi untuk bisa meraih tiket tersebut guna melanjutkan mimpinya.
Campers asal Surabaya tersebut merasa menyesal karena sudah menyia-nyiakan kesempatannya untuk bisa terpilih menjadi 50 besar. Ia mengaku jika kurang maksimal dalam menjalankan station test pada hari kedua Honda DBL Camp 2018. “Saya gugup dan kurang maksimal menjalankan delapan station awal itu. Karena ini pertama kalinya saya ikut Honda DBL Camp 2018 dan mendapat kompetitor yang sangat kuat,” ujar Made.
Namun keadaan berbalik ketika ia menjalankan drill dengan rekan unselected teamnya. Tak nampak raut gugup, Made ternyata semakin nyaman untuk bisa unjuk gigi. Hal itu terlihat ketika scrimmage game 5on5, ia berhasil menghadirkan nyawa bagi permainan timnya.
“Karena pada scrimmage game kali ini penekanannya lebih ke teamwork, aku usahain buat timku jadi kompak dan bagus. Jadi aku improve pola permainan tim untuk lebih lancar lagi dalam aliran bola. Dan aku juga coba bangun chemistry timku dengan memotivasi dan memberikan pujian ketika timku berhasil memainkan supplay bola dengan baik,” lanjut campers kelas 12 tersebut.
Satu hal yang membuat dirinya sangat menginginkan tiket wildcard, yaitu ia tak mau pulang dengan hanya ilmu yang ia dapat saja. “Memang selama di Honda DBL Camp 2018 ini aku dapat ilmu yang sangat berharga. Namun aku juga ingin memwujudkan mimpi untuk jadi bagian dalam Honda DBL Indonesia All-Star 2018,” tutupnya.
