Interest

Pemilik Wajib Tahu, Hewan Peliharaan Bisa Alami Dermatitis Akibat Makanan

Dwiwa

Posted on May 25th 2023

Para pemilik hewan peliharaan tentu sudah tidak kaget jika tiba-tiba kucing atau anjing kesayangannya mengalami gangguan kulit yang membuat kerontokan bulu sampai nafsu makan hilang. Meski begitu, hal ini tentu tidak boleh dianggap remeh dan harus dikenali penyebab dan gejalanya, khususnya gangguan dermatitis atau peradangan kulit. Tujuannya tentu agar hewan kesayangan kita bisa mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat.

Dilansir dari Unair News, drh Fizri Afriandana M Sc dalam Kelas Diklat “Recovery Nutrition After Dermatology Treatment” yang diselenggarakan oleh divisi WDAC Himpunan Mahasiswa Kedokteran Hewan (HMKH) Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam (SIKIA) menyampaikan bahwa gangguan kulit pada kucing umumnya menimbulkan gejala klinis berupa gatal, termasuk gangguan dermatitis hewan.

Rasa gatal yang muncul seringkali menimbulkan keinginan untuk menggaruk badan pada hewan yang kemudian menyebabkan timbulnya luka pada kulit. Luka yang terbuka menjadi komorbid munculnya infeksi lain yang dapat memperburuk kondisi hewan itu. 

“Penyebab infeksi dermatitis pada hewan kecil itu biasanya adalah parasit, alergi lingkungan dan makanan, hingga atrofi,” jelasnya.

Apa yang dimakan oleh hewan juga bisa berakibat pada masalah kulit yang dipicu oleh intoleransi atau alergi. Hewan yang mengalami intoleransi tidak mampu mencerna makanan tertentu, tetapi jarang menyebabkan dermatitis. Sementara jika alergi terhadap makanan tertentu, masalah kulit lebih mungkin terjadi.

“Pendeteksian alergi makanan harus menggunakan trial and error dengan menggunakan pakan khusus,” ujarnya. 

Hewan yang mengalami alergi makanan perlu menjalani terapi dengan Food Elimination Diet Trial, yakni mengganti pakan utama dengan kandungan protein terhidrolisa. Jika dengan terapi pakan tersebut hewan masih pada kondisi abnormal, maka penyebab dermatitis infection itu dapat disebabkan oleh kondisi atrofi. Untuk meneguhkan diagnosa penyakit dermatitis, perlu dilakukan dengan Scraping kulit, mencabut rambut, biopsi, hingga tes darah.

“Jika melakukan pengecekan mikroskopis akan terlihat rambut patah akibat garuk,” tuturnya.

Untuk mencegah terjadinya masalah tersebut, hewan peliharaan juga memerlukan perawatan kulit, baik saat kondisi normal maupun pasca melakukan tindakan medis seperti scraping. Kandungan yang baik untuk perbaikan konsistensi kulit adalah protein dan asam amino. Bahan lain yang bermanfaat untuk digunakan adalah EPA, DHA, serta antioksidan kompleks. 

“Setelah terapi pengobatan hewan akan mengalami penurunan nafsu makan. Sehingga makanan yang diberikan harus mengandung konsistensi protein untuk meningkatkan musclenya,” jelasnya.

 

Foto: Pixabay

Artikel Terkait
Interest
Peliharaanmu Bertingkah Aneh Selama Karantina? Begini Cara Mengatasinya

Interest
Risiko Demensia Pada Anjing Meningkat Setelah Usia 10 Tahun, Begini Tandanya

Interest
Hewan Pendukung Emosional Bisa Beri Dukungan Positif Bagi Emosi Manusia