![]() |
Posted on May 10th 2023 |
Setelah 36 tahun mengudara, layanan MTV News secara resmi ditutup pada Selasa (9/5) kemarin.
Penutupan ini merupakan dampak dari PHK massal yang terjadi di perusahan Paramount Global.
Pertama kali muncul di layar televisi tahun 1987, MTV hadir untuk mengisi kebosanan generasi muda Amerika Serikat yang ingin mencari alternatif berita yang dikemas lebih menarik, dengan menghadirkan berita pop, musik, dan politik.
Salah satu acara beken di jamannya adalah program ‘The Week in Rock’, dan beberapa acara spesial lainnya selama tahun 90-an.
Banyak koresponden yang datang silih berganti menjadi pembawa acara MTV News. Di antaranya adalah Kurt Loder, Tabitha Soren, Gideon Yago, Alison Stewart, SuChin Pak dan masih banyak lainnya.
Mereka pun pernah menjadi host dari orang-orang terkenal seperti Barack Obama, John McCain ataupun Bill Gates.
Sayangnya dalam beberapa tahun belakangan, MTV News mengalami penurunan penonton secara drastis karena efek perkembangan dunia digital dan teknologi dan peralihan penonton dalam mendapatkan informasi dan berita.
Kemunculan media sosial dan media online menjadi faktor keruntuhan MTV News.
Chris McCharthy, kepala Paramount Media Networks, MTV dan Showtime mengatakan dalam sebuah memo kepada stafnya pada Selasa lalu.
“Meskipun perusahaan sukses menggaet penonton dalam platform streaming namun perusahaan selalu mendapatkan tekanan dan ekonomi lebih luas dari saingan-saingan kami. Akibatnya kami membuat keputusan sulit dan mengharuskan mengurangi jumlah personel domestik sebanyak 25%. Melalui hal tersebut, kami bisa mengurangi biaya dan menciptakan pendekatan lebih efektif di bisnis kami,” terang McCharthy.
MTV News bukan layanan berita yang pernah tutup dalam beberapa waktu terakhir. Kurang dari sebulan lalu, BuzzFeed sudah mengumumkan untuk menghilangkan divisi acara penghargaan berita.
Di lain sisi, Vice Media juga membatalkan salah satu acara terkenalnya, ‘Vice News Tonight’ sebagai bagian dari restrukturisasi jangka panjang.
Fenomena penutupan acara berita sekaligus PHK kerap terjadi di beberapa perusahaan media di AS. CNN, The Washington Post, NPR, Gannett, Vox Media, NBC News dan berita lain juga melakukannya dengan alasan efisiensi dan penghematan anggaran.