|
Posted on April 1st 2023 |
Universitas Harvard akan mulai mengajarkan Bahasa Indonesia bagi mahasiswanya di tahun ini. Menurut koran kampus Harvard, The Harvard Crimson, selain Bahasa Indonesia, salah satu kampus paling bergengsi di dunia ini juga akan mengajarkan bahasa Thai dari Thailand dan Tagalog dari Fiipina.
Pengadaan perkuliahan tiga bahasa ini sebagai bagian dari dorongan baru untuk mengembangkan studi budaya Asia Tenggara di Harvard. Department of South Asian Studies Harvard University akan merekrut tiga pengajar untuk mengajar ketiga bahasa tersebut. Perkuliahan untuk ketiga bahasa ini akan dimulai pada tahun akademik 2023 – 2024.
Menurut Direktur Eksekutif Pusat Asia Universitas Harvard, Elizabeth K. Liao, Pusat Asia Universitas Harvard menyediakan dukungan finansial melalui penggalangan dana. Para instruktur yang direkrut akan menjalani kontrak kerja selama tiga tahun dan dapat diperpanjang hingga lebih dari lima tahun tambahan masa kontrak.
James Robson, Profesor Bahasa dan Peradaban Asia Timur sekaligus Direktur Asia Center menyebutkan pihaknya telah bekerja keras selama lebih dari dua tahun untuk memperluas pendidikan tentang Asia Tenggara di Harvard.
"Saya berharap jika kami dapat menunjukkan bahwa ada permintaan untuk bahasa-bahasa ini dan para siswa datang dan bersemangat tentangnya, maka mudah-mudahan kita juga dapat menggunakan ini untuk meyakinkan pemerintah untuk lebih mendukung studi Asia Tenggara secara umum dan pada khususnya pengajaran bahasa,” katanya.
Menurut laman Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Kemdikbud, kehadiran program ini di Universitas Harvard menambah panjang daftar pengajaran Bahasa Indonesia di luar negeri. Tabloid Diplomasi, tabloid resmi Direktorat Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, pada 2017 mencatat setidaknya ada 9 universitas di luar negeri yang mengajarkan mata kuliah bahasa Indonesia.
Kampus-kampus tersebut tersebar di berbagai daerah di dunia. Di antaranya Universitas Tokyo Jepang, Universitas Southern Queensland Australia, Universitas Nasional Tharav Shevchenko Ukraina, Universitas Hankuk Korea Selatan, Universitas Hong Bang Vietnam, Universitas Mohammed V Maroko, serta universitas-universitas di Kanada, Kepulauan Hawai, dan Suriname.
Tidak hanya diajarkan di berbagai universitas di luar negeri, ternyata bahasa Indonesia juga memiliki penutur cukup banyak di dunia. Menurut laman Ethnologue, pada 2022 tercatat ada sekitar 199 juta orang di dunia yang menggunakan bahasa ini sebagai bahasa pertama maupun kedua.
Foto: Laman Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Kemdikbud
