![]() |
Posted on March 26th 2023 |
Filter media sosial kini makin canggih. Berawal dari filter anjing dengan lidah menjulur di SnapChat, filter estetik di Instagram, sampai kini TikTok juga punya filter yang bikin wajah kita langsung terlihat fresh. Beberapa filter kini bahkan sudah canggih banget, gak akan nge-lag dan tetap menempel apa pun gerakan kita. Nah, kalau kamu sering pakai filter dan merasa gak percaya diri kalau tanpa filter, coba simak dampak psikologis yang dari filter media sosial seperti yang dilansir Psychology Today.
Filter yang dipakai
Sebuah penelitian yang dilakukan City University of London dengan judul Changing the perfect picture: Smartphones, social media and appearance pressures menemukan beberapa fakta menarik. Penelitian tersebut meneliti anak muda di Britania Raya. Ternyata, 90 persen perempuan ditemukan menggunakan filter atau mengedit foto mereka.
Nah, coba tebak deh filter yang paling sering dipakai. Yup, gak jauh-jauh dari filter pencerah kulit, pemutih gigi, penggelap kulit, dan filter untuk mengurangi ukuran tubuh. Filter untuk membuat hidung lebih mancung, bibir lebih penuh, dan mata lebih besar juga laku. Mirip dong ya seperti di Indonesia.
Kenapa pakai filter?
Setelah digali, ternyata alasan sebagian besar orang menggunakan filter adalah karena mereka merasakan tekanan tertentu untuk berpenampilan sesuai dengan sedemikian rupa dan tekanan tersebut cukup kuat. Nah, ternyata memang orang-orang yang memiliki self-esteem rendah dan body image yang kurang baik cenderung lebih sering menggunakan filter.
Dampak menggantungkan penampilan pada filter
Penggunaan filter yang mengubah penampilan tentu bakal membawa dampak negatif. Dengan pakai filter yang “mempercantik diri”, kita jadi membandingkan diri kita yang sebenarnya dengan diri versi filter yang akhirnya bikin kita makin down. Akhirnya self-esteem dan body image kita makin buruk. Lama-kelamaan, kita jadi gak mengenali lagi diri kita sebenarnya dengan diri versi filter. Kalau keadaan ini terus terjadi, bisa berujung ke kondisi body dysmorphic disorder lho.
Baca juga: 6 Tips Simpel Lebih Percaya Diri dengan Tubuh Sendiri
Apa yang bisa dilakukan?
Untuk menghindari dampak buruk dari filter, coba kita refleksi dulu deh selama ini tujuan kita pakai filter buat foto atau video kita itu buat apa. Apa itu biar kita terlihat sempurna dan dapat banyak likes? Apa kita khawatir kalau gak pakai filter, orang-orang bakal mengejek kita? Kalau dirasa alasan-alasannya gak pantas buat merusak kesehatan mental kita, pertimbangkan buat mencari aktivitas lain biar pikiran kita nggak terpaku di media sosial.
Perjalanan menerima segala kekurangan diri memang nggak mudah, tapi kita semua punya hak buat merasa nyaman dengan diri kita sendiri lho.
Gambar: pikisuperstar/Freepik