10 Fakta Menarik Grand Prix Arab Saudi

Setelah Bahrain menjadi tuan rumah balapan perdana Grand Prix (GP) di musim 2023, kini giliran Arab Saudi yang menjadi destinasi kedua bagi para pembalap Formula 1.

Dilangsungkan di Sirkuit Jeddah Corniche, balapan akan digelar akhir pekan ini (17-20 Maret). Dimulai dengan sesi latihan bebas, kualifikasi hingga balapan pada hari minggu. Meski baru dua kali menjadi tuan rumah ajang balap jet darat, ternyata sirkuit ini menyimpan keunikan yang jarang diketahui banyak orang lho. Apa saja itu? Yuk simak fakta menariknya berikut ini!

1. Sudah dsiapkan sejak 2019, namun baru terlaksana 2021

Rencana menjadi tuan rumah Formula 1 di Arab Saudi pertama kali terungkap pada tahun 2019. Sirkuit Jeddah Corniche terletak di tepi Laut Merah di kota terpadat kedua di Arab Saudi. Jeddah dikenal sebagai kawasan wisata religi populer di negara tersebut.

Penambahan Grand Prix Arab Saudi ke kalender F1 secara resmi diumumkan pada November 2020, dan baru dimasukkan menjadi tuan rumah kalender F1 setahun setelahnya.

2. Sirkuit jalanan dibangun seminggu sebelum balapan

Sirkuit ini dirancang Carsten Tilke, putra dari Hermann Tilke, seorang perancang trek-trek Formula 1. Dalam proses pembangunannya, sirkuit ini dijalankan dengan tenggat waktu yang cukup mepet, bahkan banyak pihak yang menyangka trek ini tidak akan selesai tepat waktu. Bahkan, proses pelapisan aspal tahun lalu baru selesai beberapa minggu saja sebelum balapan perdana.

3. Balapan malam

Balapan Formula 1 di Arab Saudi musim lalu maupun musim ini tetap dilakukan di malam hari. Hal ini dilakukan karena iklim negara timur tengah yang cukup panas. Suhu siang haru di Jeddah bisa mencapai 35 oC.

4. Sirkuit terpanjang dan tercepat

Sirkuit Jeddah memiliki tidak kurang dari 27 tikungan, dan lebih dari tiga perempat putaran dapat dilakukan dengan kecepatan penuh. Terdapat tiga zona DRS yang tersedia di sirkuit ini. Hal ini membuat lintasan Jeddah menjadi sirkuit jalanan tercepat yang pernah dilalui F1.

Kecepatan tertinggi di Jeddah bisa mencapai 322 km/jam. Bahkan kecepatan rata-rata sirkuit ini lebih dari 250 km/jam. Selain itu, trek ini juga menjadi sirkuit terpanjang kedua dalam kalender F1, setelah Spa-Francorchamps.

5. Rosewater pengganti sampanye

Mempunyai peraturan yang sama dengan Bahrain, Arab Saudi juga melarang penggunaan perayaan podium dengan menyemprotkan alkohol. Negara tersebut juga melarang Formula 1 memasang logo sponsor alkohol di mobil mereka selama Grand Prix berlangsung.

Sebagai gantinya, pemenang podium balapan akan menyemprotkan minuman non-alkohol yang disebut Waard yang terbuat dari rosewater selama perayaan podium.

6. Belum familiar dengan kompetisi motorsports internasional

Arab Saudi ternyata negara pendatang baru di kancah olah raga motor. Balapan GP Jeddah di tahun 2021 adalah gelaran ketiganya, sejak Arab menjadi tuan rumah kompetisi Race of Champions di tahun 2018, yang berlangsung di Stadion Internasional King Fahd di Riyadh.

Ajang lain seperti Formula-E juga pernah mengunjungi negara timur tengah itu. Digelar Desember 2018 silam dengan nama Diriyah E-Prix. Event ini dilangsungkan 2019, 2021 dan 2022.

7. Isu hak asasi manusia

Kehadiran Formula 1 di Arab Saudi pernah mendapatkan pro-dan kontra lho! pihak Arab Saudi bahkan mendapatkan kritik dari organisasi hak asasi manusia, karena track record buruknya penanganan hak asasi di negara itu.

Organisasi seperti Amnesty International menuduh negara tersebut melakukan sportwashing menggunakan ajang jet darat sebagai pengalihan isu terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang serius.

Hal ini langsung dibantah Presiden Federasi Motorsport Arab Saudi, Pangeran Khalid Bin Sultan Al Faisal. Dengan alasan acara itu membantu Arab Saudi untuk lebih terbuka terhadap dunia luar. Sementara juru bicara Formula 1 mengatakan bahwa olahraga ini ini ditujukan untuk melintasi berbagai batas dan budaya untuk menyatukan negara dan komunias melalui kompetisi mobil yang luar biasa.

8. Venue Grand Prix Formula 1 yang ke-75

Sirkuit jalanan Jeddah adalah venue ke-75 yang bergabung dalam kalender Formula 1. Setelah kunjungan pertama di Qatar, GP Arab Saudi tahun 2021 adalah pertama kalinya olahraga tersebut mengunjungi dua negara baru secara berturut-turut sejak musim perdananya tahun 1950.

9. Tuan rumah F1 sampai 2027

Pada Januari 2023, pihak penyelenggara Grand Prix Arab Saudi mengumumkan bahwa mereka tetap menggunakan Sirkuit Jeddah setidaknya hingga tahun 2027 mendatang. Mereka juga mengonfirmasi bahwa balapan untuk tahun 2028 akan dipindahkan ke Qididiya, paling cepat pada 2028.

Qididiya merupakan proyek besar Arab Saudi yang berisi berbagai fasilitas motorsport, termasuk sirkuit F1, dan direncanakan baru akan dibuka tahun ini.

10. Menjadi sirkuit pembuka formula 1 pada 2024

Seri pembuka Formula 1 tahun 2024 memang direncanakan akan dilakukan di GP Australia. Namun, kabar mengejutkan datang dari Perdana Menteri Australia, Victoria. Ia menyebut jika Australia tidak memungkinkan untuk menjadi sirkuit seri perdana, dan menunjuk Arab Saudi sebagai penggantinya.

Nah, itu dia fakta-fakta menarik seputar Grand Prix Arab Saudi. Apabila anda ingin menyaksikan kiprah Max Verstappen dan pembalap lain mengitari sirkuit malam Jeddah musim ini, balapan akan berlangsung pada 20 Maret pada pukul 00.00 WIB. (*)