Sport

5 Fakta Menarik Menjelang Grand Prix Arab Saudi

Affan Fauzan

Posted on March 17th 2023

5 Topik Menarik Menjelang Grand Prix Arab Saudi

 

Waktunya race week! pekan ini, penggemar Formula 1 (F1) akan disuguhkan dengan pemandangan indah sirkuit malam hari di Jeddah, Arab Saudi. Meski baru menyelesaikan balapan pertama di Bahrain dua minggu lalu, namun sudah banyak peristiwa dan drama yang terjadi baik saat di dalam maupun di luar trek. Berikut ini adalah deretan 5 topik hangat yang menarik menjelang GP Arab Saudi.

1. Kemungkinan Empat Tim Teratas Yang Berbeda

Red Bull masih tetap menjadi unggulan. Mengingat, balapan di seri pembuka mereka tampil dominan tanpa celah dan mengamankan podium 1-2 di Bahrain. Namun, nampaknya sirkuit Jeddah akan menjadi pembuktian bagi duet Red Bull, Max Verstappen dan Sergio Perez untuk membuktikan mereka layak mendapatkan kejuaraan pembalap dan konstruktor sekali lagi.

Faktanya, tidak semua sirkuit dapat menjamin kemenangan karena setiap venue mempunyai karakter yang berbeda-beda. Jika di balapan pertama mengutamakan traksi dan performa ban belakang yang awet, di Jeddah adalah kebalikannya.

Sirkuit jalan raya ini mengandalkan trek lurusan berkecepatan tinggi dan kita mungkin bisa melihat empat tim teratas yang berbeda dibandingkan balapan pertama.

Dibandingkan Red Bull, tiga pesaingnya yakni Aston Martin, Ferrari dan Mercedes sangat klop dengan trek ini. Di sirkuit Bahrain pun, sebetulnya performa mereka cukup baik, namun hasil akhir yang menjadi pembeda diantara tim-tim teratas tersebut.

2. Pemulihan Lance Stroll Masih Berlanjut

Sepanjang awal musim 2023 ini, Aston Martin-lah yang menjadi pesaing berat Red Bull di dalam trek, dengan penampilan impresif Fernando Alonso yang menyalip Mercedes dan Carlos Sainz Ferrari untuk mendapatkan podium ketiga.

Namun ternyata, kejutan Aston Martin tidak sampai di situ. Rekan setim Alonso, Lance Stroll melakukan sesuatu yang luar biasa. Ia mengemudi dengan dua pergelangan tangan yang patah dan jari kaki yang patah, menyalip George Russel dan mendekati Lewis Hamilton di sepertiga lap akhir. Ia pun mencetak poin yang cukup solid.

Pasca cedera saat melakukan latihan sepeda di Spanyol, Stroll melakukan pemulihan dalam waktu dua minggu setelah operasi. kisah luar biasa ini ia bagikan melalui media sosialnya pekan lalu.

Pembalap asal Kanada itu jelas belum mengeluarkan 100% kemampuannya selama balapan di Bahrain. Untungnya, ia masih terbiasa dengan mobil AMR23 meski ia melewatkan sesi tes pramusim. Ia pun yakin jika waktu dua minggu sebelum Jeddah adalah waktu yang berharga untuk membuatnya dalam kondisi yang lebih fit daripada sebelumnya.

3. Peserta Grid Lain Yang Tidak Dapat Diprediksi

Jika kita melihat balapan pertama di Bahrain, kalian akan merasakan jika trek terbagi menjadi dua kubu, dengan kubu pertama adalah empat tim teratas yang paling solid, dipimpin Red Bull, sedangkan yang kubu kedua adalah enam tim yang lain yang berada di grid tengah hingga belakang.

Kabar baiknya, tidak ada backmarkers di musim ini, dan kita tidak dapat memastikan siapa yang akan terus-terusan menjadi ekor saat balapan berlangsung. Ini terbukti dari 5 tim yang berbeda tersingkir dari sesi Q1 di Bahrain.

Statistik ini memang masih terlalu awal untuk dijadikan bukti konkret, mengingat McLaren hampir saja tidak lolos Q1. Memiliki catatan waktu yang serupa dengan Logan Sargeant, Lando Norris tertolong dan lolos di sesi kedua karena ia mencetak waktu terlebih dahulu.

Sayangnya di dalam balapan kedua pembalap McLaren alami masalah sehingga Oscar Piastri harus DNF, dan Lando Norris yang alami masalah terpaksa lakukan 6 kali pit stop.

Apabila McLaren tidak memiliki masalah, maka kita dapat melihat mereka sebagai penantang poin di 10 besar, sepertihalnya Valterri Bottas bersama Alfa Romeo, Pierre Gasly yang naik di posisi sembilan, dan Alex Albon yang berhasil menahan Yuki Tsunoda untuk mengamankan posisi ke-10.

4. Ujian Berat Pembalap Debutan

Grand Prix Arab Saudi menjadi ujian berat yang harus dihadapi debutan baru Formula 1. Di kubu Williams, Sargeant nampak menjadi rookie unggulan di bahrain. Sedangkan nasib sial harus dialami Piastri yang tidak dapat menyelesaikan balapan hingga akhir karena mesinnya mati pasca mengganti setir. Di sisi lain, Nyck de Vries masih kesulitan menyesuaikan mobil Alpha Tauri-nya dan mengalami kesalahan strategi menjelang akhir balapan.

Performa ketiga pembalap ini cukup baik di sirkuit pertama, karena mereka masih familiar dengan Bahrain saat membalap di level junior. Ini akan menjadi tantangan bagi mereka karena sirkuit ini memungkinkan para debutan untuk melakukan kesalahan, baik kecil maupun mayor.

Sirkuit ini adalah salah satu trek yang sulit karena harus melakukan tikungan dalam kecepatan tinggi dan harus menghadapi dinding yang tetutup. Ini bisa mengakibatkan pembalap menabrak pembatas dinding dengan kecepatan tinggi.

Sargeant memang sudah pernah membalap di situ. Ia tampil bagus di F2 bahrain sedangkan di Jeddah ia tidak dapat mencetak poin satu pun. Piastri pun mendapatkan pengalaman yang serupa sejak 2021. Namun yang menjadi masalah adalah de Vries. Ia belum pernah mengemudi di Jeddah menghadapi tikungan yang curam.

5. Perubahan Trek Jeddah 2023

Layout asli Jeddah tidak hanya menantang dalam hal melakukan tikungan dan kecepatan, melainkan juga jarak pandang yang cukup susah. Dalam beberapa kasus, para pembalap tidak dapat melihat jalan keluar dari tikungan berikutnya.

Menanggapi feedback dari pembalap, tahun ini pihak penyelenggara balapan telah memindahkan dinding di tikungan 8, 10, 14, dan 20 untuk meningkatkan visibilitas, sementara rumble lines telah ditambahkan di dua tikungan terakhir untuk memastikan pembalap tetap berada di dalam lintasan.

Artikel Terkait
Sport
Amankan Gelar Juara Dunia F1, Hamilton Ingin Kejar Rekor Schumi

Sport
Mercedes di Persimpangan Jalan

Entertainment
5 Rekomendasi Episode Drive to Survive Bagi Penonton Baru