![]() |
Posted on March 17th 2023 |
Teknologi di balik sistem kecerdasan buatan (AI) yang paling banyak dibicarakan di dunia, ChatGPT, ditambahkan ke Microsoft 365. Dilansir BBC, pada Jumat (17/3), Microsoft menyebutnya sebagai sistem Copilot dan mengatakan itu akan disematkan ke Word, Excel, PowerPoint, dan Outlook.
Bos Microsoft Satya Nadella mengatakan bahwa fitur tersebut secara dasar dapat mengubah cara kita bekerja. Namun, perusahaan mengakui bahwa Copilot mungkin masih bisa membuat kesalahan.
Fungsi dari fitur Copilot yang paling penting adalah meringkas poin diskusi utama dari percakapan yang diadakan di aplikasi rapat, Teams, dan memberikan rekap untuk seseorang yang terlambat bergabung atau terlewat.
Fitur Copilot juga dapat membuat presentasi PowerPoint, termasuk gambar dari prompt, membuat draft email, menganalisis rangkaian email dan dokumen yang panjang serta membuat ringkasan dan grafik data pada spreadsheet Excel.
Menerapkan fitur Copilot di Office365 benar-benar dapat membantu pekerjaan sehari-hari. Bayangkan kalau kalian tidak perlu meringkas laporan panjang yang membosankan, dan kalian bisa menyuruh chatbot untuk melakukannya hanya dalam beberapa detik.
Baca Juga: ChatGPT vs Mesin Pencari Google, Mana yang Lebih Cerdas?
Chat GPT telah menarik perhatian dunia karena dengan cepat memberikan respons seperti manusia terhadap pertanyaan, bahkan pertanyaan yang sangat rumit atau abstrak. Namun, jawabannya memang tidak sempurna. Bahkan terkadang tidak akurat atau memberikan informasi yang justru dibuat-buat.
Meskipun teknologi yang digunakan oleh Microsoft di Office365 bukan hanya ChatGPT itu sendiri, Copilot didasarkan pada model pembelajaran bahasa yang sama. Sayangnya belum diketahui kapan sistem tersebut akan sepenuhnya diterapkan pada Office365.
Pada Selasa lalu, OpenAI meluncurkan GPT4, versi terbaru dari model yang mendukung ChatGPT. Microsoft telah menginvestasikan miliaran dolar di perusahaan tersebut.
OpenAI mengatakan GPT4 memiliki keterampilan penalaran yang lebih maju daripada ChatGPT. Namun, lagi-lagi OpenAI memperingatkan bahwa itu mungkin masih rentan untuk berbagi disinformasi.
Google, yang bisnis pencariannya dapat terancam oleh ChatGPT, telah meluncurkan saingan bernama Bard. Sementara Meta memiliki chatbotnya sendiri, bernama Blenderbot, dan di Tiongkok, perusahaan teknologi Baidu telah merilis versi yang lebih canggih dari chatbotnya Ernie, juga dikenal sebagai Wenxin Yiyan. (*)
Foto: Unsplash