![]() |
Posted on March 11th 2023 |
Bertahun-tahun yang lalu, ketika istilah sekuel, remake, atau reboot belum populer, orang biasanya langsung meninggalkan bioskop pada saat film berakhir dan kredit bergulir. Tapi sekarang, penonton akan tetap menonton kredit untuk melihat adegan tambahan. Adegan “setelah kredit” bergulir dikenal sebagai post-credit atau adegan pasca kredit.
Tapi apa itu yang dimaksud adegan post-credit dan kenapa menjadi begitu populer?
Sebelum menggali contoh film dengan adegan post-credit scene, kita harus memiliki pemahaman yang sama tentang apa itu adegan post-credit, beserta nama dan karakteristik alternatifnya.
Post-credit scene, juga dikenal sebagai adegan pasca kredit atau stinger movie, atau adegan end credit, adalah adegan yang muncul setelah kredit diputar di sebuah film. Jadi, ketika ada adegan setelah kredit (nama-nama kru yang terlibat dalam pembuatan film) muncul) adegan tersebut adalah post-credit scene.
Dalam beberapa kasus, ada juga sebuah adegan yang mungkin muncul di tengah kredit (mid-credit scene). Bahkan, beberapa film besutan Marvel Studios mengandung dua adegan setelah kredit sekaligus. Yakni post-credit scene dan mid-credit scene.
Film Pertama dengan Adegan Setelah Kredit
Dulu, film tidak memiliki kredit akhir. Kebanyakan dari mereka memiliki kredit pembuka dan ketika film selesai, hanya ada tulisan "THE END". Dalam beberapa kasus, kredit akhir hanya terdiri dari daftar pemeran. Tidak ada nama-nama kru produksi yang dimasukkan.
Namun, ada satu film spoof mata-mata tahun 1960-an, The Silencers (1966), yang memiliki adegan post-credit. Adegan dalam film tersebut memberi tahu penonton bahwa Dean Martin (pemeran utama) akan kembali dalam sekuel Murderers 'Row (1966).
Film dengan adegan post-credit mulai lebih banyak muncul pada tahun 1970-an, dan The Muppet Movie (1979) sering dilihat sebagai contoh pertama dari film modern stinger. Dalam The Muppet Movie terlihat para binatang menyuruh penonton untuk pulang.
Post Credit Scene
Saat tahun 2000-an dimulai, dunia perfilman terus menggunakan post-credit. Terutama dalam film komedi. Tujuannya adalah untuk meninggalkan satu tawa terakhir sebelum film tersebut resmi berakhir. Namun tahun 2000-an juga dikenal sebagai awal booming film superhero, dengan menampilkan beberapa film favorit sepanjang masa. Sekitar waktu inilah ketenaran post-credit scene dimulai. Tepat saat film-film Marvel Studios menguasai box office.
Daredevil (2003) adalah film superhero pertama yang memiliki adegan mid credit, menampilkan salah satu penjahat, Bullseye, di rumah sakit. Adegan ini berfungsi sebagai eksplorasi pengetahuan dan komedi, seperti yang kita lihat dia berhasil menusuk lalat yang mengganggu, meskipun sebagian besar tubuhnya tidak bisa bergerak.
Namun, post-credit scene Iron Man (2008) mengubah pemahaman soal adegan itu untuk selamanya. Dalam film, Tony Stark bertemu Nick Fury dan diberi tahu tentang Avengers. Sejak saat itu, perkembangan Marvel Cinematic Universe (MCU) dimulai dan adegan post-credit berubah fungsi menjadi adegan yang dipercaya memberi bocoran kelanjutan cerita.
Penting untuk disebutkan bahwa banyak dari film superhero ini menggunakan adegan kredit akhir secara kreatif menggunakan post-credit. Tetapi juga ada adegan mid-credit. Banyak film MCU memiliki adegan di pertengahan kredit dan setelah kredit. Namun, tak semua adegan kredit akan memberi informasi soal kelanjutan cerita. Beberapa di antaranya kurang penting. Terlepas dari itu, Presiden Marvel Studios Kevin Feige dan kawan-kawan memulai tren yang telah menjadi hal yang lumrah untuk film-film blockbuster besar. (*)