Lifestyle

Adidas Klaim Banyak yang Ingin Membeli Yeezy yang Tidak Terjual

Tora Nodisa

Posted on March 11th 2023

Foto: Sanity.io

Adidas mengklaim telah menerima ratusan penawaran untuk membeli sepatu Yeezy yang tidak terjual. Perusahaan sepatu asal Jerman ini memutus kontrak Ye (Kenye West) pada bulan Oktober 2022, setelah terbukti bahwa penyanyi rap tersebut mendukung gerakan antisemit. Akibatnya ribuan sepatu Yeezy menggunung di gudang mereka, dan kini banyak orang tertarik membelinya. 

CEO Adidas Bjorn Gulden dalam wawancara dengan CNN menyebutkan bahwa sudah ada sekitar 500 penawaran untuk membeli saham Yeezy. Ini terjadi justru setelah mereka memutus kontrak dengan Ye. Tetapi pihak Adidas masih mempertimbangkan apakah mereka akan menjual saham tersebut atau tidak. Karena sejatinya, sepatu-sepatu ini masih laku di pasaran dan tidak merugikan mereka. 

"Saya pikir tujuan kami adalah tidak mengalami kerugian. Setidaknya sampai sekarang, masih ada pembeli produk Yeezy, meski stok-nya cukup banyak di gudang kami. Reputasi produk Yeezy juga cukup baik di pasar," kata Gulden, yang mengaku memang margin labanya sangat kecil untuk saat ini. 

John Mocadlo, kepala eksekutif Impossible Kicks, pengecer online besar sepatu dan streetwear kelas atas, bulan lalu mengatakan bahwa permintaan sneakers Yeezy telah melonjak 30% di sejak bulan Oktober lalu. "Kami menjual total sekitar 30.000 sneakers setiap bulan. Mungkin 6.000 hingga 7.000 dari jumlah tersebut adalah Yeezy," katanya. 

Mocadlo mengatakan Impossible Kicks saat ini memiliki inventaris sneakers Yeezy sekitar AS$ 2 juta, atau sekitar 10.000 pasang sepatu. "Agak sulit untuk mendapatkan lebih banyak karena persediaan mulai mengering setelah kontroversi dan pemutusan kontrak Adidas dan Ye," katanya.

Harga sneakers Yeezy naik karena pasokan yang sedikit, menurut StockX, platform penjualan kembali sepatu kets terkemuka. Sejak awal tahun, harga rata-rata sepatu kets Yeezy telah meningkat tetapi penjualan secara keseluruhan menurun di StockX. Begitu kata Drew Haines, direktur sepatu kets dan barang koleksi di StockX, kepada CNN.

"Ini sejalan dengan prinsip penawaran dan permintaan dengan apa yang kami perkirakan akan terjadi ketika tidak ada pasokan baru di pasar," katanya, yang merujuk penghentian produksi sepatu Yeezy oleh Adidas. 

Menghancurkan barang-barang berlabel Yeezy, atau membakarnya, menimbulkan lebih banyak risiko. Sebab pasar masih menyukai produk tersebut. Seorang analis bisnis sepatu pernah menyarankan kepada Adidas untuk menyumbangkan produk Yeezy. Namun Bjorn Gulden mengatakan ide ini masuk akal, tetapi tidak mungkin dilakukan.

"Saya pikir semua orang akan setuju, bahwa ini (Yeezy) bukan sepatu biasa. Mereka termasuk berstatus premium atau sneakers mewah," kata Gulden. "Nilai produk bukan hanya dari nilai fisik atau bahan-bahannya. Barang-barang bermerek itulah yang bisa dijual dengan harga tinggi." 

Intinya, permintaan di pasar penjualan kembali (secondary market) untuk sepatu Yeezy sedang melonjak. Adidas tampaknya ingin memanfaatkan momentum tersebut untuk menjual sisa sepatu Yeezy di gudang, sebelum mengambil langkah selanjutnya. Jadi kalau kalian punya sepatu Yeezy, sebaiknya disimpan baik-baik. Siapa tahu bisa jadi investasi, karena bakal berharga mahal dalam beberapa tahun ke depan. (*)

Artikel Terkait
Lifestyle
Hubungan Kanye West dan Adidas Tidak Harmonis

Lifestyle
Kanye West Mau Buka Toko Yeezy di Seluruh Dunia

Lifestyle
Jennie BLACKPINK Padukan Sepatu Sepeda dengan Gaya Santai