![]() |
Posted on February 26th 2023 |
Pernah dengar sound TikTok yang awalannya “Call the devil and the devil said hey”? Kalau kalian dengar sampai akhir, ada lanjutan liriknya, “Anyway, you say you're too busy / Savin' everybody else to save yourself / And you don't want no help, oh well / That's the story to tell.”
Nah, lirik tersebut pasti relate banget buat kalian yang selalu ingin menolong orang lain sampai-sampai mengorbankan diri sendiri. Kalau kalian terjebak dalam kondisi savior complex atau white knight syndrome, simak tips berikut seperti yang dilansir Psychology Today.
1. Latihan fokus mendengarkan
Mendengarkan orang lain terkesan mudah, tapi sebenarnya butuh latihan lho. Mendengar yang baik adalah active listening. Sesuai namanya, mendengarkan jenis ini membutuhkan energi karena kita tidak sekadar mendengar, tapi benar-benar memperhatikan pesan yang disampaikan.
Ketika kita benar-benar mendengarkan, kadang kita bisa menyadari bahwa lawan bicara kita sebenarnya memiliki peluang untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Jadi kita bisa bantu mereka menyadari peluang itu daripada langsung turun tangan membantu mereka.
2. Tahan diri untuk intervensi
Kalau kita terus-menerus langsung membantu seseorang, orang tersebut akan belajar bahwa mereka gak memiliki kemampuan yang memadai atau istilahnya adalah learned helplessness. Jadi daripada langsung mengintervensi, tunggu aja mereka yang reach out pada kita. Kita gak harus langsung memberi bantuan, tapi bisa juga jadi pendengar dan memberikan penguatan.
Baca juga: 7 Tanda Kamu adalah Seorang People Pleaser, Sungkan Level Tinggi
3. Pahami bobot permasalahan
Terkadang memang ada masalah yang benar-benar perlu kita bantu. Namun, lebih baik tunggu sampai kita dihubungi dulu, baru deh tawarkan bantuan. Hindari langsung menjabarkan solusi yang bisa dilakukan, tapi lebih baik tanya terlebih dahulu, “Sepertinya situasinya rumit. Apa ada hal yang bisa aku bantu?” Pertanyaan ini penting agar saran kita tepat sasaran, jadi kita gak buang energi melakukan hal yang nggak seseorang perlukan.
Nah, itu dia beberapa cara untuk melawan keinginan buat menolong atau mengubah orang lain. Kadang memang ada rasa sungkan yang menghantui, tapi kita perlu melatih diri agar bisa memberikan bantuan secara proporsional. Pasti gak mau kan kesannya kita hidup selalu menarik orang yang bermasalah atau terjebak dalam toxic relationship karena dorongan selalu ingin membantu orang lain. (*)
Gambar: Freepik