Sport

Hugo Samir, Bintang Timnas U-20 yang Pernah Menimba Ilmu di DBL Academy

Louise Dewangga

Posted on February 20th 2023

Penggawa timnas Indonesia kelompok umur banjir pujian setelah berhasil menekuk Fiji pada laga persahabatan yang diselenggarakan di Stadion Gelora Bung Karno. Salah satu pemain yang panen akan pujian adalah Hugo Samir.

Hugo Samir adalah anak dari Jacksen F. Tiago, salah satu legenda Persebaya, sekaligus pelatih kenyang pengalamanan pada dunia sepak bola Indonesia.

Pepatah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya adalah pepatah yang tepat menggambarkan Hugo Samir dan Jacksen F. Tiago. Sang ayah, Jacksen F. Tiago adalah mantan penyerang asing yang terkenal di Indonesia.

Bukan hanya itu, Jacksen F. Tiago adalah predator yang mematikan di wilayah kotak penalti lawan. Ia menjadi pemain terbaik dalam Liga Indonesia pada musim 1996/1997 ketika berseragam Persebaya. Tak hanya menyandang status terbaik, Jacksen F. Tiago jjuga mengantarkan Persebaya menjadi jawara ketika itu.

Jacksen F. Tiago ketika menjadi pemain Persebaya.

Sumbangsihnya ke Persebaya tidak selesai sampai di situ. Jacksen kembali lagi ke Persebaya sebagai pelatih. Ia sukses mengantarkan Persebaya promosi ke Divisi Utama pada 2003. Lalu mempersembahkan trofi juara Liga 1 pada musim 2004. Setahun setelah menjadi jawara, buah hatinya, Hugo Samir lahir di kota yang terkenal dengan perjuangannya, Surabaya.

Memiliki darah pahlawanan, setiap orang yang lahir di kota Surabaya identik dengan etos kerja yang tinggi. Hugo Samir juga demikian. Itu yang ia tunjukan ke publik ketika Hugo Samir dipercaya masuk skuad timnas U-20.

Meskipun diturunkan pada babak kedua oleh Shin Tae Yong pada laga kontra Fiji, ia tetap menunjukkan etos kerja yang tinggi. Ia punya skill menggiring bola khas negeri samba, Brasil.

Di balik skill sepak bolanya yang menawan, pemain yang membela klub Persis Solo itu ternyata sempat menekuni basket. Hugo Samir bahkan sempat menimba fundamental basket di DBL Academy. Ia masuk pada 2019 hingga akhir Maret 2020.

“Sejak pertama kali datang, sebenarnya para pelatih sangat senang. Karena Hugo Samir sudah punya bakat di olahraga. Apalagi didukung dengan badan yang atletis di usia tersebut (14 tahun),” ujar Hasan Fuad selaku Supervisor Business Development DBL Academy.

Kata Fuad, Hugo Samir termasuk anak muda yang tanggap dan cepat menangkap materi latihan. Jauh sebelum di bawah asuhan Shin Tae Yong bahkan. “Dia (Hugo Samir) cepat banget menangkap materi yang diajarkan oleh pelatih. Engga butuh waktu lama untuk penyesuaian fundamental basket,” imbuhnya.


DBL Academy turut bangga melihat perkembangan luar biasa Hugo Samir di sepak bola. Apalagi ia sedang menunjukkan kemampuan terbaiknya untuk mengamankan tempat di timnas sepak bola untuk Piala Dunia U-20, yang akan diselenggarakan di Indonesia.

“Kami tentu turut bangga dengan masuknya Hugo Samir di bawah radar Shin Tae Yong. Sejak pertama bertemu Hugo, kami sudah melihat anak ini punya potensi  menjadi atlet apalagi ditambah fakta kalau dia punya etos kerja keras yang tinggi,” ungkapnya.(*)

Foto: PSSI, Sejarah Persebaya, Emosijiwakucom, JPNN

Artikel Terkait
Sport
Menimbang Baik dan Buruk TC Jangka Panjang Timnas Indonesia

Sport
Ada Rian di Sembilan Pemain ”Kesayangan” Shin Tae-yong

Sport
Curhat Pemain Persebaya Arif Satria Ketika Tak Dibawa ke TC Timnas di Dubai