3 Ciri-Ciri Teman Toxic yang Perlu Ditinggalkan, Friendship Breakup Itu Nyata

Setiap dari kita pasti punya teman atau circle pertemanan. Namun, gak semua dari kita cukup beruntung buat punya teman yang selalu suportif. Nah, buat kalian yang mulai merasa dirugikan dari teman kalian, coba cek deh ciri-ciri teman yang harus ditinggalkan, seperti yang dilansir Psychology Today.

1. Meremehkan kabar bahagia

Teman tentu jadi tempat buat cerita. Namun, perhatikan deh reaksi teman saat kita membagikan kisah membahagiakan. Kalau mereka turut bahagia dan antusias, ini pertanda yang baik. Kalau mereka justru meremehkan, iri, atau ngomongin kita di belakang, ini ciri teman yang kurang baik.

Namun, ingat bahwa bukan berarti teman yang memberi tanggapan negatif atas pencapaian kita itu pasti toxic ya. Bisa jadi mereka lagi dalam keadaan yang kurang baik, jadi responsnya juga kurang oke. Beda kasus kalau respons negatifnya selalu terjadi, berarti sosok tersebut memang gak ingin berbahagia untuk kita.

Baca juga: 4 Alasan Pertemanan Usai dan Cara Mencegah Hubungan yang Gak Baik

2. Effort yang tak seimbang

Dalam hubungan, setiap pihak seharusnya imbang dalam effort, gak ada salah satu aja yang selalu memberi atau selalu menerima. Nggak ada yang selalu ditanya dan tinggal menjawab. Jadi perhatikan kalau kamu yang selalu memberi atau berusaha membuka obrolan. Pasti gak enak kan jadi sosok yang selalu memberi effort.

Baca juga: 3 Tips Jaga Circle Tetap Sehat, Jauh dari Orang Toxic dan Drama

3. Paksa kita jadi orang lain

Perhatikan apakah dalam pertemananmu kamu bisa jadi diri sendiri atau enggak. Kalau dalam pertemanan kita justru berusaha jadi orang lain agar bisa diterima atau kita dipaksa buat melakukan sesuatu yang gak sesuai value yang kita pegang, ini tanda yang kurang baik. Teman seperti itu justru nggak akan bermanfaat untuk kita dalam jangka panjang.

Nah, itu dia beberapa ciri teman yang toxic dan harus dijauhi. Jangan ragu buat memutuskan hubungan dengan teman yang toxic ya. Friendship breakup kadang diperlukan agar kita jadi sosok yang lebih baik.

 

Gambar: Storyset/Freepik