Lifestyle

Ternyata Bergosip Tak Selamanya Buruk, Ada Manfaatnya untuk Kesehatan Mental

Dwiwa

Posted on February 5th 2023

Bergosip telah menjadi sebuah kebiasaan yang sulit dipisahkan ketika para perempuan sudah berkumpul. Entah itu tentang kebiasaan buruk pasangan, teman kantor yang julid, teman sekelas yang lagi naksir kakak kelas, atau yang lainnya.

Meskipun bergosip biasanya tidak disukai, tetapi sudah menjadi sifat manusia untuk ingin mengobrol tentang apa saja. Selain itu, terlepas dari reputasi buruk yang dimilikinya, bergosip rupanya memiliki efek positif untuk kesehatan mental loh.

Dilansir dari Best Life, para peneliti mengatakan bahwa gosip tidak selalu merupakan hal yang buruk. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Current Biology edisi April 2021, peneliti Dartmouth membuat game online di mana para pemain harus bekerja sama untuk mencapai tujuan.

Namun, pemain tertentu tidak tahu apa-apa tentang tindakan pemain lain. Kondisi ini memaksa mereka untuk berbicara dengan pemain yang tersisa tentang apa yang sedang terjadi.

"Inspirasi kami adalah menciptakan skenario nyata di mana kamu adalah anggota komunitas dan dipengaruhi oleh tindakan semua anggota komunitas lainnya, yang sebagian besar jarang diamati dan dilibatkan secara langsung," jelas rekan penulis studi Eshin Jolly, PhD.

Di akhir permainan, Jolly dan rekan penulisnya, Luke Chang, PhD, menemukan bahwa pemain yang harus berbicara satu sama lain tentang tindakan pemain lain merasa lebih terhubung satu sama lain.

"Dengan bertukar informasi dengan orang lain, gosip adalah cara membentuk hubungan," jelas Chang dalam buletin Dartmouth. "Ini melibatkan kepercayaan dan memfasilitasi ikatan sosial yang diperkuat saat komunikasi lebih lanjut terjadi."

Studi lain, yang diterbitkan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science edisi Mei 2019, menemukan bahwa seringkali gosip adalah sarana untuk berbagi informasi, bukan untuk menghancurkan orang lain.

Peneliti studi tersebut mengatakan gosip cenderung netral, bukan positif atau negatif, dan berisi informasi sosial. Menurut temuan penelitian, 85 persen gosip adalah obrolan ringan yang tidak berbahaya, sementara hanya 15 persen yang jahat.

Gosip juga membuat kita terhubung dengan orang lain loh. Menurut Lauren Cook, MFT dan pendiri Heartship Psychological Services, bergosip bisa terasa seperti cara cepat untuk terhubung, terutama karena orang-orang terlihat lebih tertarik dalam percakapan daripada saat kita berbicara tentang cuaca.

"Kita adalah makhluk sosial, jadi kita secara alami tertarik untuk berbicara tentang manusia lain dan interaksi kita satu sama lain. Bergosip juga dapat membuat kita merasa memiliki status sosial yang tinggi, karena kita merasa memiliki informasi berharga yang akan menurut orang lain berharga," ujarnya.

Bahkan menurut psikiater Faisal Tai, MD, gosip juga bisa mengurangi rasa kesepian.

"Bergosip membantu membentuk hubungan antara orang-orang, dan dalam keadaan tertentu, memberi tahu orang-orang tentang hal-hal yang sebelumnya tidak mereka ketahui," jelasnya kepada Best Life.

“Karena itu bisa membuatmu merasa kurang terisolasi dan lebih terhubung, tampaknya gosip berpotensi mengangkat suasana hatimu dan mungkin meningkatkan kesehatan mental.”

Jolly mengungkapkan kepada buletin Dartmouth bahwa gosip juga bisa menjadi alat yang membantu kita belajar tentang kehidupan orang lain. Bahkan mungkin untuk memahami bagaimana rasanya berada di posisi mereka

"Gosip bisa bermanfaat karena membantu orang belajar melalui pengalaman orang lain, sekaligus memungkinkan mereka menjadi lebih dekat satu sama lain dalam prosesnya," katanya.

Kalley Hartman, Licensed Married an Family Therapist di Ocean Recovery, setuju terkait hal tersebut. Menurutnya, bergosip dapat memberi kita kesempatan untuk melatih empati dan pengertian saat kita berusaha memahami apa yang sedang dialami orang lain

"Ini membantu kita mendapatkan perspektif tentang bagaimana perasaan orang lain tentang situasi tertentu, yang pada gilirannya dapat membantu kita menjadi lebih berbelas kasih ketika menyangkut masalah kita sendiri," ujarnya.

Meski begitu, ada beberapa jenis gosip yang berbahaya dan justru buruk untuk kesehatan mental. Misalnya jika gosip itu ditujukan untuk menjatuhkan orang lain.

"Saat kita bergosip hanya untuk menjatuhkan orang lain, ini hanya cenderung memperburuk perasaan kita tentang diri sendiri," jelas Hartman. "Selain itu, ketika kita berbicara buruk tentang orang lain di depan teman, itu merusak persahabatan kita. Sebab tidak lama kemudian, teman kita bertanya-tanya, 'Apa yang mereka katakan tentangku?"'

Faisal Tai setuju dengan sentimen ini. Dia mengatakan, ketika isi gosip lebih banyak berisi hal negatif, itu bisa membuat orang merasa bersalah dan malu pada diri mereka sendiri.

“Selain itu, ketika keluarga, teman, dan bahkan kolega mendengarmu bergosip tentang seseorang, itu bisa membuat mereka bertanya-tanya apa yang mungkin kamu katakan tentang mereka. Hal ini dapat membuatmu kesulitan membangun kepercayaan bahkan tidak mungkin, dan membuat orang yang bergosip lebih terisolasi secara sosial sehingga merasa lebih tertekan dan cemas," ujarnya.

 

Foto: Pixabay

Artikel Terkait
Lifestyle
5 Tips Menikmati Liburan Meski Ada Anggota Keluarga yang Toxic

Lifestyle
Lebaran Ketemu Keluarga yang Toxic dan Menyebalkan? Ikuti 5 Tips Ini...

Entertainment
Beri Ucapan Selamat Ulang Tahun, Tom Holland Sebut Zendaya “My MJ”