![]() |
Posted on January 28th 2023 |
Setiap gawai perlu diisi kembali dayanya jika ingin terus digunakan. Jika tidak, perangkat akan mati saat dayanya habis dan ponsel tidak lagi bisa digunakan. Untuk kembali membuat baterai penuh, kamu perlu menghubungkan pengisi daya ke sumber listrik secara berkala.
Proses ini sebenarnya sangat mudah dan bisa dilakukan semua pemilik gawai. Tetapi jarang orang yang benar-benar memikirkan proses pengisian daya ponsel mereka sampai saat terjadi kerusakan dan tidak bisa diperbaiki.
Ada banyak kesalahan yang mungkin kamu lakukan saat mengisi daya baterai perangkat seluler. Dan seringkali, banyak orang tidak sadar jika mereka melakukan sebuah tindakan yang akan membuat masa pakai gawai jadi lebih singkat.
Dilansir dari Gizchina, berikut beberapa kesalahan fatal yang sering dilakukan orang saat mengisi daya baterai gawai.
1. Menggunakan pengisi daya abal-abal
Menggunakan pengisi daya abal-abal untuk smartphone adalah salah satu kesalahan terbesar dan juga paling sering. Apalagi, saat ini tidak semua ponsel pintar dibekali dengan kepala charger bawaan. Beberapa seri smartphone hanya membekali kabel dan mengharuskan pengguna membeli kepala charger secara terpisah.
Pengisi daya terbaik adalah yang resmi dari pabrikan ponsel. Jika tidak ada, kamu bisa pergi ke toko yang sudah memiliki reputasi baik atau resmi untuk mencari yang kompatibel dengan smartphone milikmu. Ini juga berlaku untuk kabel, karena salah satu dari dua komponen ini mungkin mengalami kerusakan internal akibat pemadaman listrik.
2. Membiarkan baterai terisi penuh
Kebanyakan orang baru mengisi kembali daya baterai setelah ada peringatan baterai lemah, yang sering ditampilkan ketika sudah mencapai 20 persen. Dalam kondisi seperti ini, penting untuk memperhatikan ponsel dan mencolokkannya segera setelah peringatan berbunyi.
Padahal menurut ahli, idealnya baterai ponsel harus diisi ulang saat presentasenya mendekati 20 persen dan dihentikan saat sudah 80 persen. Loh, kenapa tidak sampai 100 persen? Kan 80 persen artinya baterai belum penuh.
Usut punya usut, ternyata baterai lithium yang digunakan pada kebanyakan smartphone justru akan berkurang masa pakainya jika kamu mengisinya sampai 100 persen. Baterai jadi boros sehingga cepat habis.
3. Membiarkan pengisi daya di stop kontak
Smartphone modern memiliki kemampuan untuk berhenti mengisi daya saat baterai mencapai 100 persen. Namun, ini tidak berarti pengisi daya berhenti berfungsi. Sebaliknya, jika kita membiarkan daya baterai berkurang, pengisi daya akan hidup kembali untuk memulihkan kapasitasnya.
Selain itu, meninggalkan pengisi daya tetap menancap di stop kontak juga berbahaya. Ada aliran listrik yang kuat yang bisa membuat seseorang tersetrum saat memegangnya. Selain itu, charger yang terus dicolokkan usianya akan lebih singkat dan kabel bisa terkelupas sehingga bisa menimbulkan konsleting.
4. Dibiarkan terlalu panas
Suhu memiliki peran penting dalam daya tahan dan peningkatan masa pakai baterai. Faktanya, ini mungkin merupakan ancaman terbesar bagi kesehatan baterai dalam jangka panjang. Suhu tinggi menekan baterai dan menyebabkannya kehilangan kapasitas jauh lebih cepat daripada saat disimpan pada suhu sedang. Karena itu, jangan meletakkan ponsel di tempat panas atau menutupinya saat sedang diisi daya.
5. Menggunakan ponsel saat diisi daya
Bermain gim atau menonton video sambil mengisi daya sangat berbahaya karena menyebabkan siklus pengisian daya terdistorsi. Itu membuat baterai smartphone menjadi lebih panas, dan dapat merusaknya.
Nah, dari kelima kebiasaan buruk di atas, mana nih yang paling sering kamu lakukan?
Foto: Pixabay