![]() |
Posted on January 15th 2023 |
ECHO Philippines resmi dinobatkan sebagai pemenang dari M4 World Championship setelah sukses menyapu bersih babak Grand Final dengan skor akhir 4-0. Dominasi yang begitu luar biasa hingga tak memberikan celah sedikitpun bagi Blacklist International untuk mempertahankan tahtanya.
Misi Back-to-Back Champion akhirnya terpecahkan. Sementara “KarlTzy” sang Jungler ECHO berhasil menjadi satu-satunya pemain yang menyandang gelar juara dunia sebanyak dua kali dengan tim yang berbeda. Pada M2 World Championship dirinya mampu membawa tim Bren Esports mengangkan trofi kemenangan.
Kini “KarlTzy” sukses mendapatkan hal yang sama bersama ECHO Philippines. Di samping itu, Goldlaner mereka yakni “Bennyqt” berhasil dinobatkan sebagai Finals MVP dari M4 World Championship. Kontribusi yang besar serta permainan yang sangat baik darinya juga menuntun tim kebanggannya mencetak sejarah baru musim ini.
Kemenangan tersebut sekaligus memberikan validasi bahwasanya juara M Series selalu hadir dari fase Lower Bracket. ECHO Philippines yang sempat ditumbangkan oleh Blacklist International dengan skor tipis 3-2 justru membalaskannya di putaran Grand Final.
Dengan begitu, ECHO Philippines berhak membawa pulang total hadiah sebesar $ 300ribu USD atau setara dengan Rp 4,5 Miliar. Sedangkan dari Blacklist International sang runner up M4 World Championship juga turut mendapatkan uang tunai $ 120ribu USD yang senilai dengan Rp 1,8 Miliar.
Buat kalian yang terlewat akan keseruan laga Grand Final M4 World Championship antara Blacklist International dengan ECHO Philippines berikut rekap pertandingannya:
Match 1: Blacklist International vs ECHO
Pada laga pembuka Grand Final M4 World Championship kedua tim tampak lebih berhati-hati dalam memilih susunan heronya. Blacklist International memilih Barats untuk “Wise” sebagai prioritas pick dari mereka. Adapun keempat pemain lainnya melenngkapi dengan Harith untuk “Oheb”, Pharsa untuk “Hadji”, Benedetta untuk “Edward”, dan Mathilda untuk “OhMyV33NUS”.
Sementara dari ECHO Philippines berusaha menangkalnya dengan Lapu Lapu untuk “SanFord”, Yve untuk “Sanji”, Akai untuk “KarlTzy”, Lolita untuk “Yawi”, dan Lunox untuk “Bennyqt”. Awal pertandingan berjalan begitu sengit. Kedua tim terlihat tak mau gegabah dan saling mengantisipasi serangan satu sama lain.
“Wise” berhasil mengamankan Turtle yang pertama. Namun, tak berselang lama ia justru ter-take down oleh para pemain lawan. Sejak momen tersebut, ECHO Philippines bermain lebih agresif dan selalu waspada akan gerak-gerik dari sosok “Wise”.
Hingga sebelum muncul Turtle yang ketiga “SanFord” berhasil menumbangkan sang Jungler Blacklist International dan “KarlTzy” mendapatkan objektif Turtle dengan mudah. Akhirnya ECHO mulai menggunakan tempo permainan yang cepat. Kalah dari segi gold membuat satu per satu pemain Blacklist International dapat ditumbangkan dengan cepat.
Menyadari sedang di posisi unggul, ECHO terus memberikan serangan tanpa henti. Hal itu membuat ruang gerak dari Blacklist International menjadi sangat terbatas sekaligus “Wise” juga kesulitan dalam melakukan jungle.
Dengan bantuan Lord kedua ECHO berhasil menculik para pemain lawan dan menghancurkan base utama milik Blacklist International. “KarlTzy” dan rekan-rekannya menutup pertandingan pertama dengan kemenangan.
Match 2: Blacklist International vs ECHO
Di match yang kedua Barats akhirnya berpindah ke tangan “KarlTzy”. Jungler ECHO tersebut layaknya ingin memberi tahu kepada “Wise” bagaimana cara menggunakan hero tersebut dengan baik. Di sisi lain runner up MPL Filipina Season 10 itu juga mengamankan Pharsa untuk “Sanji”, Gloo untuk “SanFord”, Brody untuk “Bennyqt”, dan Franco untuk “Yawi”.
Sementara itu dari Blacklist International memilih susunan hero Fredrinn untuk “Wise”, Valentina untuk “Hadji”, Lolita untuk “OhMyV33NUS”, Joy untuk “Edward”, dan Beatrix sebagai hero andalan dari “Oheb”.
ECHO Philippines langsung tancap gas di awal pertandingan. Lagi-lagi mereka berhasil menguasai segala sisi objektif yang ada di Land of Dawn. Dua Turtle mampu ECHO dapatkan. Bahkan sebelum perebutan Turtle yang ketiga, mereka lebih memilih untuk melakukan commited ke arah “Wise” agar tidak mengganggu rencana mereka selama beberapa detik ke depan.
Hingga memasuki menit ke-10 ECHO berhasil mendapatkan empat pemain lawan dan hanya menyisakan seorang “Edward”. Dalam war tersebut permainan dari “Bennyqt” kerap menjadi sorotan lantaran positioning-nya yang sangat baik.
Puncaknya terjadi saat perebutan Lord kedua di mana “Wise” mampu mengamankannya saat beradu retribution dengan “KarlTzy”. Di waktu yang bersamaan para pemain Blacklist International terlena dengan teamfight dan tak menyadari bahwa “Bennyqt” sedang melakukan backdoor dari arah tengah. Alhasil ECHO kembali mendapatkan kemenangannya ketika memasuki menit ke-14.
Match 3: ECHO vs Blacklist International
Pada laga ketiganya “KarlTzy” kembali menggunakan salah satu hero andalan dari sosok “Wise” Di kesempatan ini ECHO Philippines memilih formasi hero Fredrinn untuk “KarlTzy”, Lapu Lapu untuk “SanFord”, Kaja untuk “Yawi”, Gusion untuk “Sanji”, dan Brody untuk “Bennyqt”.
Sedangkan dari Blacklist International lagi-lagi tak diberikan kesempatan untuk menggunakan meta healer di mana akhirnya mereka memutuskan untuk mengamankan hero Karrie untuk “Oheb”, Pharsa untuk “Hadji”, Lolita untuk “OhMyV33NUS”, Baxia untuk “Wise”, dan Yu Zhong untuk “Edward”.
Menariknya ini merupakan kali pertama hero Gusion muncul di M4 World Championship. Meski bukan sebagai hero meta, namun permainan “Sanji” dengan hero tersebut begitu gemilang. Pemain berusia 17 tahun itu hampir saja mendapatkan Triple Kill di menit ke-4. Hal itu membuat ECHO dapat menumbangkan Turtle kedua dengan mudah.
Meski dalam keadaan tertinggal, akan tetapi Blacklist International selalu bisa menyeimbangkan war dari ECHO Philippines. Bahkan pertarungan antara kedua tim ini terlihat begitu cantik dan rapi.
Tak mau gegabah walaupun sedang unggul, duet maut “Yawi” dan “Bennyqt” berhasil menumbangkan “Oheb” dan ketiga pemain lainnya. Hanya menyisakan “OhMyV33NUS”, akhirnya ECHO Philippines memutuskan untuk melakukan objektif Lord yang pertama.
Hal yang hampir sama juga terjadi saat “KarlTzy” mampu mendapatkan perebutan Lord keduanya dengan bantuan retribution. Positioning yang kurang baik membuat para pemain Blacklist International tumbang satu per satu dan hanya menyisakan “Oheb”.
Tanpa menunggu kedatangan Lord, ECHO Philippines langsung melakukan serangan menuju base utama lawan dari lini bawah. Alhasil mereka kembali mengamankan kemenangan yang ketiga dan membawa ECHO Philippines dan Blacklist International melaju ke fase Match Poin.
Match 4: Blacklist International vs ECHO
The one last hope! Match keempat menjadi begitu berat bagi Blacklist International. Pasalnya ini merupakan kesempatan terakhir bagi mereka untuk dapat membuka peluang dan sedikit memberikan celah untuk bernafas.
Di pertandingan kali ini, lagi-lagi Blacklist International tidak diberikan kesempatan untuk menggunakan hero Estes andalannya. Akhirnya mereka mengamankan Yve untuk “Hadji”, Barats untuk “Wise”, Diggie untuk “OhMyV33NUS”, Beatrix untuk “Oheb”, dan Benedetta untuk “Edward”.
Sementara dari ECHO Philippines memilih susunan hero Gloo untuk “SanFord”, Fredrinn untuk “KarlTzy”, Hilda untuk “Yawi”, Lunox untuk “Bennyqt”, dan Xavier untuk “Sanji”. Baru memasuki awal pertandingan “SanFord” langsung mengacak-acak lini pertahanan lawan yang membuat “Wise” dan “Hadji” justru ditumbangkan.
Kerugian yang cukup besar bagi Blacklist International mengingat dua pemain tersebut memiliki peran yang cukup penting untuk mereka. Semenjak momen tersebut permainan dari Blacklist International menjadi lebih berhati-hati. Pasalnya Diggie yang seharusnya menjadi strategi ancaman bagi lawan justru tak berjalan demikian.
ECHO Philippines kerap melakukan baiting sebelum mengamankan objektif-objektif yang ada di Land of Dawn. Hal itu membuat mereka mendapatkan Lord dan Turtle dengan cukup mudah dan tanpa adanya gangguan.
Bahkan saat Lord kedua muncul, ECHO bisa mengamankannya dengan sangat cepat. Di waktu yang bersamaan “Edward” sang EXP Laner Blacklist International yang tak bisa berbuat banyak, hanya berusaha untuk menghancurkan satu per satu turret milik ECHO.
Memasuki menit ke-14 selisih gold dari kedua tim sudah mecapai di angka 7000. Hal itu membuat ECHO lebih percaya diri saat bertarung dengan lawannya. Hingga saat Lord ketiga muncul, Blacklist International yang berusaha untuk melakukan kontes justru melakukan blunder yang menyebabkan para mereka berhasil ditumbangkan dan hanya menyisakan “Oheb”.
Tak mampu menahan gempuran yang begitu kuat, alhasil Blacklist International harus merelakan kesempatan terakhirnya dengan tangan kosong. Dengan begitu, ECHO Philippines berhasil mematahkan misi back-to-back champion dari Blacklist International dan menutup pagelaran M4 World Championship dengan kemenangan telak 4-0. (*)
Foto: Instagram Resmi MLBB Esports dan YouTube MPL Indonesia