![]() |
Posted on January 13th 2023 |
Manchester United kembali ramai dibincangkan di bursa transfer musim dingin. Setelah sempat membuat geger dengan melepas Cristiano Ronaldo sebelum bursa transfer dibuka. Kali ini klub yang berjuluk Setan Merah berulah. Erik ten Hag selaku pelatih kepala mendatangkan Wout Weghorst dari Besiktas.
Alih-alih mendatangkan striker dengan kapabilitas setara Ronaldo atau di bawah Ronaldo satu level. Mereka justru mendatangkan striker yang berusia 31 tahun pada 2023. Pada laga Piala Dunia 2022 Qatar kemarin, Wout Weghorst bukanlah pilihan utama Louis Van Gaal. Dari lima laga, tak satupun Wout Weghorst masuk dalam sebelas pertama timnas Belanda.
Bahkan ketika berhadapan denga Amerika Serikat, Wouth Weghorst harus puas menyaksikan teman-temannya dari bangku cadangan. Memang, Wout Weghorst menjadi jawaban dari kebuntuan lini serang Belanda ketika berhadapan dengan Argentina. Ia sukses menyarangkan dua gol ke gawang Emiliano Martinez. Berangkat dari bangku cadangan, ia berhasil membawa Belanda memenangi laga melalui titik putih.
Nama Wout Weghorst sempat digadang-gadang sebagai Jamie Vardy-nya Belanda. Terlahir dari keluarga dengan latar belakang berkecukupan, bahkan sangat terpenuhi dari sisi materil. Benar, keluarga Wout Weghorst menimbun pundi-pundi kekayaan melalui usaha minyak dan gas. Tidak ada satu anggota keluarganya yang melihat bahwa sepak bola adalah panggilan hidup, kecuali dirinya sendiri.
Bahkan keluarganya sendiri meragukan kemampuannya dalam menggiring bola. Jika tanpa koneksi orang tuanya yang memasukkan ke tempat latihan dengan level di atas rata-rata anak sebaya kala itu. Mungkin kita tidak akan pernah melihat Wout Weghorst bermain di sepak bola Eropa.
Keputusan Manchester United mengamankan servisnya pun menimbulkan praduga-praduga lainnya. Benarkah Manchester United membutuhkan mesin skor seperti Wout Weghorst? Layakkah Wout Weghorst berseragam Setan Merah? Hingga keputusan mendatangkan Wout Weghorst adalah kepanikan yang tercipta di internal klub untuk segera berbelanja pemain.
Wout Weghorst bukanlah tipe penyerang yang pintar menggocek bola seperti Marcus Rashford. Ia juga bukan tipe pemain yang senang melebar dan menusuk. Alih-alih demikian Wout Weghorst justru menjadi simbol representasi klasik seorang penyerang. Senang menunggu suplai bola dari rekan-rekannya di lini depan. Kotak penalti adalah karibnya selama berada di lapangan. Barangkali postur tinggi adalah salah satu kelebihannya untuk memenangkan duel udara di depan gawang lawan.
Penyerang dengan model-model seperti ini banyak kita temui di Liga Inggris. Olivier Giroud adalah salah satu dari banyak produk penyerang dengan tipe seperti Wouth Weghorst. Setan Merah juga sedang mengalami kekosongan lini serang selepas ditinggal Cristiano Ronaldo. Dengan gaya permainan Manchester United yang gemar melakukan umpan-umpan panjang, mungkin hadirnya Wout Weghorst adalah sebuah jawaban.
Tapi selama 90 menit, berapa umpan panjang yang bisa sampai di kaki Wout Weghorst perlu dihitung dengan teliti oleh jajaran pelatih Manchester United. Terlebih lagi peluang yang dibuatnya hingga pola permainan yang khawatirnya membuat penonton jenuh. Tapi terlepas dari itu, kemenangan adalah sebuah kalimat yang langsung menghapus gaya permainan indah, penguasaan bola, dan banyak peluang. Mari kita tunggu seperti apa permainan penyerang pilihan kesekian timnas Belanda di Manchester United.(*)
Foto: Espn, Metro UK