Sport

Messi Pamer Trofi Piala Dunia, Ada Peta Indonesia yang Menghiasinya!

Louise Dewangga

Posted on December 26th 2022

Ajang paling bergengsi cabang olahraga sepak bola adalah Piala Dunia. Ajang tersebut bisa membuat seluruh masyarakat gandrung akan sepak bola. Bahkan orang yang sekalipun tak pernah berbicara banyak tentang sepak bola langsung ikut nimbrung membahas ramalan-ramalan pribadinya tentang siapa yang melaju dan siapa yang kandas.

Tidak hanya itu ajang tersebut bahkan bisa merusak jam tidur kebanyakan orang di beberapa negara yang perbedaan waktunya cukup kentara dengan tempat penyelenggara Piala Dunia saat itu. Beruntung bagi kita yang hidup di Indonesia Piala Dunia 2022 Qatar tidak dimainkan pada pukul 02.00 WIB dini hari. Biasanya laga-laga final Piala Dunia dimainkan pada sekitar waktu tersebut.

Perburuan trofi Piala Dunia akan selalu dinanti bagi seluruh penggemar sepak bola di seluruh dunia. Banyak negara tentu menginginkan membawa pulang trofi tersebut. Beragam proyek demi mensukseskan mimpi mereka dijalani dengan sabar dan tekun demi menuai hasil yang diinginkan.

Prancis contohnya, mereka memfokuskan kepada perombakan skuad muda setelah gagal pada Piala Dunia 2006. Hasilnya hampir satu dekade lebih trofi Piala Dunia berhasil mereka raih pada tahun 2018. Dengan skuad yang terbilang muda.

Pada edisi 2022 skuad mereka juga masih layak untuk menyandang skuad muda. Gerbong para penggawa yang membawa Prancis jawara tahun 2018 masih menghias daftar susunan pemain yang dibawa sang pelatih. Umurnya pun jauh lebih matang.

Perburuan trofi Piala Dunia yang dulunya bernama Julles Rimet tersebut masih begitu layak dan akan selalu sabar dinanti oleh setiap insan. Pasalnya pada tiap edisinya ajang bergengsi yang hanya bergulir tiap empat tahun sekali tersebut akan selalu membawa karunia dan berkat bagi banyak orang.

Sebelum berubah menjadi trofi yang sekarang. Perburuan trofi Piala Dunia dulunya dinamai dengan Piala Jules Rimet yang menghiasi pinggir lapangan selama perhelatan dari tahun 1930-1970. Trofi yang didesain oleh pematung Abel Lafleur tersebut mengambil wujud Nike, dewi kemenangan Yunani.

Asal muasal julukan trofi Jules Rimet ini bermula ketika pada tahun 1946. Sebagai bentuk penghormatan kepada Jules Rimet sebagai bapak sepak bola dunia. Berkat usahanya dalam merencanakan ajang Piala Dunia.

Pada edisi Piala Dunia 1974, FIFA memperkenalkan trofi baru Piala Dunia yang menggambarkan manusia yang sedang memegang bumi. Trofi ini lah yang dipakai pada setiap hajatan Piala Dunia hingga sekarang. Hasil dari buah karya pematung asal Italia Silvio Gazzaniga.

Pada sisi bagian tengah terdapat peta Indonesia. Bahkan terlihat jelas. Tentu ini tidak terlepas dari keikutsertaan Indonesia pada Piala Dunia. Pada Piala Dunia edisi ketiga tepatnya tahun 1938 di Prancis, Indonesia turut ikut menjadi kontestan. Namun nama ketika itu bukanlah Indonesia. Melainkan Hindia Belanda.

Nama-nama yang menghiasi sebelas pertama Hindia Belanda pun identik dengan nama-nama pribumi kala itu. Seketika bayangan kenapa Hindia Belanda berhasil masuk ke Piala Dunia 1938 berkat pemain asli Belanda pun hilang ketika ada nama Achmad Nawir, Sutan Anwar, Rudi Telwe ada pada skuad Hindia Belanda.

Kehadiran Indonesia ketika itu sekaligus menjadikan negara asal benua Asia pertama yang berlaga di ajang Piala Dunia. Jika kita berandai-andai, untuk beberapa edisi kedepan atau terdekat Piala Dunia 2026. Jika Indonesia berhasil menembus putaran pertama Piala Dunia, FIFA akan mencatatnya sebagai kelolosan untuk kedua kalinya setelah hampir 88 tahun.(*)

Foto: Messi Instagram Story, Fifa World Cup, FIFA

Artikel Terkait
Sport
Senegal Dua Kali Lolos Babak Grup Piala Dunia Berkat Aliou Cisse

Sport
Rekam Jejak Pertemuan Inggris vs Prancis di Piala Dunia

Sport
Serba Serbi Kemenangan Arab Saudi atas Argentina