Sport

Perdebatan Messi dan Ronaldo Berakhir

Louise Dewangga

Posted on December 19th 2022

Sepak bola sudah ditamatkan oleh Lionel Messi. Kalimat pembuka tersebut begitu cocok untuk menjadi pengantar tulisan ini.

Sebagai seseorang yang terlahir dan besar di era sepak bola yang lebih berkembang memunculkan kedua nama yang selalu diperdebatkan sejak lebih dari satu dekade ke belakang. Kedua nama tersebut adalah Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Benar, kemunculan keduanya terjadi sekitar tahun 2009 silam. seketika dunia sepak bola terpecah menjadi dua pemahaman.

Pengikut Ronaldo dan pengikut Messi. Sejak 2008 hingga 2017 keduanya mendominasi dalam perburuan trofi Ballon d’Or. Hegemoni tersebut sempat terhenti pada 2018 lalu kembali dikuasai oleh kedua nama tersebut pada 2019 dan 2021.

Perdebatan tersebut juga masih berlanjut. Dalam ranah klub keduanya seakan saling berlomba membawa klub masing-masing menuju tangga sejarah persepakbolaan dunia. Ronaldo bersama Real Madrid adalah bukti nyata. tiga gelar Champions League adalah legasi yang ditinggalkan Ronaldo.

Keduanya juga memiliki latar belakang yang berbeda. Jika kita melihat Ronaldo bayangan kita akan selalu tertuju pada kerja keras yang diiringi dengan bakat alami. Benar, tubuh Ronaldo bisa dibilang menjadi gambaran sebuah atlet yang ideal. Ditambah lagi wajahnya yang rupawan menjadi daya jual tersendiri. Messi? Jika disandingkan dengan Ronaldo, tubuh Messi kalah jauh, tidak atletis.

Tapi dari kakinya ia mampu melukis umpan dan mengukir gol indah di atas lapangan. Bakat alami ditambah lagi nama Messi yang diidentikkan dengan Messiah (Sang Juru Selamat) menjadikan perdebatan ini tiada henti. Pada level internasional keduanya sudah memiliki apa yang mereka inginkan.

Trofi Piala Eropa berhasil diamankan Ronaldo pada 2016. Trofi Copa America juga sudah diamankan Messi pada 2021 kemarin. Perburuan mereka tersisa Trofi Piala Dunia. ajang Piala Dunia 2022 menjadi ajang terakhir perburuan keduanya. Sekaligus sebagai akhir perdebatan panjang. Usia yang tak lagi muda dan ajang yang bergulir hanya empat tahun sekali menjadi penyebab harus ditunaikan tahun ini. Sayang, Ronaldo tidak bisa bertemu dengan Messi di panggung pamungkas Piala Dunia. Tersisa Messi saja.

Menjadi juara memang banyak halang rintang. Sebuah gambaran pas untuk Piala Dunia 2022 Qatar. Argentina yang unggul terlebih dahulu di babak pertama harus dipaksa untuk mengakhiri laga di babak tambahan waktu. Argentina kembali unggul, Prancis kembali menyamakan kedudukan ketika tambahan waktu tersisa 2 menit saja. Laga harus diakhiri dengan adu penalti, Takdir Argentina yang sudah digariskan sebelum awal Piala Dunia terwujud. Pertandingan final tadi adalah upacara penahbisan diri Lionel Messi untuk menjadi satu-satunya pemain terbaik di dunia.

Final Piala Dunia yang disebut-sebut sebagai final terbaik yang pernah ada. Adu taktik dan penggawa kelas wahid menjadi bukti alotnya laga final. Kendati bukan penggemar Messi, melihat laga final rasanya sulit untuk membantah keajaiban messiah di rumput hijau. Peluit panjang ditiup dengan sisa-sisa tenaga sang pengadil lapangan diiringi dengan berlinang air mata para penikmat sepak bola. Bersyukur bisa menjadi saksi bagaimana Messi dan Ronaldo membuat hidup banyak orang terberkati oleh kiprah mereka di atas lapangan. Muchas Gracias.(*)

Foto: Football Paradise, Yahoo Sport, Bleacher Report

Artikel Terkait
Sport
Tuah Kroasia Dalam Urusan Adu Penalti

Sport
Olivier Giroud Jadi Pencetak Gol Terbanyak Sepanjang Masa di Prancis

Sport
5 Pemain Sepak Bola Ini Harganya Bakal Naik Selepas Piala Dunia