![]() |
Posted on December 11th 2022 |
Berdoa dan Bekerja. Dua kata yang menggambarkan begitu impresifnya permainan timnas Maroko pada Piala Dunia 2022 Qatar. Siapa yang menyangka, Hakim Ziyech dan kolega bisa menembus ke fase semifinal Piala Dunia tahun ini! Meski bersaing dengan Kroasia, Belgia, dan Kanada di Grup F, mereka justru bisa menjadi juara grup.
Sebelum Al Rihla, nama bola yang digunakan selama Piala Dunia 2022, ditendang sebagai penanda dimulainya ajang emat tahunan tersebut, hampir tidak ada satupun yang menduga timnas Maroko bisa melangkah sejauh ini. Menilik ke fase grup, bisa dibilang Maroko akan menjadi bulan-bulanan Kroasia atau Belgia. Mentok prestasinya mungkin menahan imbang Kanada.
Alih-alih demikian, Maroko justru tampil tak tersentuh kekalahan. Bahkan mereka hanya kebobolan satu gol sejak fase grup hingga delapan besar. Satu gol. Yassine Bounou benar-benar menjaga kesucian gawangnya yang diiringi rapalan doa para penggemar timnas Maroko. Tim sekelas Belgia, Spanyol, dan Portugal begitu sulit untuk merobek jala gawang Yassine Bounou.
Ketiga tim yang disebutkan tadi jelas dihuni nama-nama penyerang haus gol beken di liga-liga Eropa. Pada tubuh Belgia ada Romelu Lukaku, Kevin De Bruyne. Spanyol punya Alvaro Morata. Portugal? Ah tidak usah ditanya, mereka punya segalanya di lini serang. Joa Felix, Bruno Fernandes, Rafael Leao, hingga Cristiano Ronaldo.
Tak satupun bola dari kaki mereka menembus gawang Maroko. Pertahanan yang rapat disertai rapalan doa menjadi bukti kesakralan permainan Maroko di rumput hijau.
Memulangkan Belgia, Spanyol, dan yang paling terbaru Portugal adalah sebuah pencapaian timnas Maroko yang mungkin dirasa tak masuk akal bagi banyak orang! Perwakilan negara benua Afrika pada perhelatan Piala Dunia memang bisa dibilang hanya menjadi bumbu pelengkap pada setiap ajang Piala Dunia. Atau paling tidak memberi kejutan yang sementara.
Sejak Piala Dunia digelar pada tahun 1930 hanya tiga negara saja yang berhasil menembus fase perdelapan besar: Kamerun (1990), Senegal (2002), dan Ghana (2010).
Tidak ada satu dari tiga negara tersebut menembus semifinal. Langkah mereka kandas entah bertemu tim cakap atau karena faktor nonteknis di luar sepak bola. Kini sejarah baru tercipta. Nama Maroko masuk dalam kisah sukses wakil negara benua Afrika yang tidak hanya bisa menembus fase perdelapan besar saja. Melainkan juga menuju semifinal!
Lawan Maroko juga bukan negara-negara semenjana, kecuali Belgia. Spanyol yang notabennya pernah mencicipi gelar Piala Dunia dan korban terbaru Portugal adalah salah satu jawara Piala Eropa. Selanjutnya pada semifinal mereka akan berhadapan dengan Prancis jawara Piala Dunia edisi sebelumnya.
Mari, untuk sekali lagi merapatkan barisan dan merapalkan doa demi menjaga asa Sofyan Amrabat dan kolega di Piala Dunia 2022 Qatar.(*)