Sport

Kroasia vs Brasil: Kutukan Tim Samba Belum Berakhir di Qatar

Louise Dewangga

Posted on December 10th 2022

Tim Samba (sebutan timnas brasil) harus angkat koper pada ajang Piala Dunia 2022 Qatar. Kepastian ini didapat setelah mereka gagal menang pada babak adu penalti. Selama kurun waktu 90 menit penuh Brasil gagal memecah kebuntuan ke gawang Kroasia.

Ketika memasuki babak perpanjangan waktu, Brasil sejatinya unggul pada babak pertama perpanjangan waktu melalui gol indah yang dilesatkan oleh bintang mereka Neymar Junior. Seketika penggemar Brasil langsung terenyeuh. Yap, proses gol tersebut jauh dari kata biasa.

Seketika itu juga Brasil menemukan sepak bola gembira atau lebih dikenal dengan Ginga. Tapi, perayaan tersebut tak berselang lama.

Pada babak kedua perpanjangan waktu Kroasia menyamakan kedudukan melalui kaki Bruno Petkovic yang dibangun pada skema serangan balik. Jika melihat tayangan ulang proses gol Kroasia yang paling terpukul adalah Marquinhos salah satu bek Brasil. Ia seolah sudah tahu jawaban takdir Brasil jika berakhir dengan adu penalti.

Benar saja, penentu takdir Brasil pada babak adu penalti ternyata ada di tangannya. Sepakannya mengenai tiang, Brasil pulang.

Untuk kelima kalinya Brasil gagal menambah enam bintang di jersei mereka. Asa mereka seolah dihantui kutukan delapan besar Piala Dunia. Sejak berhasil menambah koleksi lima gelar Piala Dunia 2002, Brasil seolah bertemu dengan kutukan delapan besar.

Pada Piala Dunia 2006, Brasil yang begitu menjanjikan karena terlepas dari kutukan juara bertahan. Ketika itu Brasil berhasil keluar sebagai jawara Grup F. Fase 16 besar berhasil mereka lewati dengan mudah. Pada delapan besar mereka bertemu dengan Prancis.

Skuad Brasil juga bukan sembarangan. Nama-nama seperti Ronaldo, Ronaldinho, Dida, Cafu, Roberto Carlos, hingga Kaka mereka bawa ke Jerman. Kutukan tersebut bermula dari sini. Brasil harus takluk dari Prancis. Gol tunggal Thierry Henry pada menit 57 menjadikan Brasil dan delapan besar adalah sebuah alarm bencana yang segera mereka pecahkan pada ajang Piala Dunia 2026.

Pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan untuk kedua kalinya Brasil takluk di delapan besar. Lolos sebagai Jawara Grup G dan mampu memulangkan Chili pada fase 16 besar. Fase delapan besar mereka harus bertemu dengan Belanda.

Sejatinya Brasil berhasil unggul cepat pada menit-menit awal melalui bintang mereka Robinho. Wesley Sneijder menjadi peran antagonis  pada mimpi Brasil di Piala Dunia 2010. Dua gol berhasil ia sarangkan ke gawang Julio Cesar pada babak kedua.

Piala Dunia 2014 di rumah sendiri tentu membuat Brasil mematok target juara. Memang benar langkah mereka begitu menjanjikan. Lolos sebagai juara grup A, memulangkan Chili di fase 16 besar dan berhasil terhindar kutukan di delapan besar setelah menang tipis 2-1 atas Kolombia.

Namun, Brasil babak belur pada semifinal ketika berhadapan dengan Jerman. Stadion Mineirao salah satu stadion terbesar kedua di Brasil menjadi saksi luka traumatis yang sampai kini belum ada obatnya. Jerman melibas habis Brasil dengan skor 7-1.

Negara yang gandrung akan sepak bola. Negara yang memproduksi pemain sepak bola terbanyak dan berlaga di seluruh kompetisi penjuru dunia harus takluk dengan skor jahat 7-1. Brasil bukan kurang talenta, bahkan servis pemainnya pun sudah tidak diragukan lagi kualitasnya. Pada edisi 2014 mereka bisa saja melewati kutukan delapan besar tapi tidak dengan kalah 7-1 atas Jerman di rumah sendiri.

Piala Dunia 2018 untuk Brasil dan masalah delapan besar kembali bertemu dan menjadi teman karib hingga sekarang. Menjadi juara grup E dan menyingkirkan Meksiko. Tim Samba justru keok ketika bertemu Belgia dengan skor 2-1.

Tite tidak berhasil menghindarkan Brasil dari kutukan delapan besar. pada Piala Dunia 2022 Qatar untuk kedua kalinya bagi Tite dan keempat kalinya bagi Brasil delapan besar menjadi hal yang tidak begitu disenangi oleh penggemar Brasil.(*)

Foto: Sportingnews, The Mirror, Christian Science, Goal

Artikel Terkait
Sport
Tuah Kroasia Dalam Urusan Adu Penalti

Sport
Brasil dan Momok Fase Delapan Besar Piala Dunia

Sport
Ada Aura Indonesia Dalam Perayaan Timnas Maroko