![]() |
Posted on November 28th 2022 |
Persaingan merk laptop yang bisa menjawab kemauan pasar Indonesia memakan banyak korban. Mereka yang tidak bisa menjawab ekspektasi pembeli memilih hengkang dan menyerah berjualan di Indonesia.
Standar masyarakat Indonesia terkait perangkat elektronik ialah spek dewa dengan harga kaki lima. Maka tidak heran jika beberapa merk ini memilih mundur dalam memproduksi laptop untuk Indonesia ketimbang harus menelan sedikit keuntungan.
Toshiba
Pertama ada Toshiba, laptop tahan banting yang pernah diagungkan anak-anak sekolah dan mahasiswa ini sempat menjajal popularitas pada era 90an hingga pertengahan tahun 2000. Sayangnya, Toshiba tidak bisa bersaing dengan merk lain seperti Lenovo, Apple dan HP yang berhasil mengusai pasar atas inovasi mereka.
Baca Juga: 4 Websites yang Bisa Mendeteksi Bahasa Asing
Samsung
Tampilan laptop Samsung cenderung lebih tipis sehingga kurang diminati oleh masyarakat Indonesia saat itu. Namun, menurut informasi yang beredar, laptop Samsung masih bisa dibeli via online store. Beruntungnya, merk ini masih menguasai pasar Indonesia dengan produk smartphone mereka yang kian melejit dari tahun ke tahun.
LG
Kabarnya, laptop LG menjadi salah satu laptop yang terkenal di pasar Korea. Sayangnya, mereka tidak bisa menorehkan prestasi yang sama di Indonesia. Namun, LG masih dipercaya masyarakat Indonesia atas produk kebutuhan rumah tangga seperti kulkas, TV dan lain-lain.
Sony
Laptop Sony dinilai lebih mahal dibandingkan merk laptop lain dengan prospek sama, maka dari itu pasar Indonesia tidak tertarik menyerbu laptop Sony. Beruntungnya, merk ini masih diminati di sektor kamera yang berhasil unggul dan menjadi dambaan para content creator.
Baca Juga: Elon Musk Akan Rilis Ulang Twitter Premium, Centang Biru Ada Beberapa Warna
Beberapa merk laptop lain yang sudah jarang terdengar kabarnya seperti Fujitsu, Razer Blade, Gigabyte, Alienware terkadang dirindukan oleh generasi 90-an. Kamu pernah beli? (*)
Photo: rawpixel