![]() |
Posted on November 25th 2022 |
Apa yang terlintas dalam pikiran ketika seseorang menyebutkan nama Cristiano Ronaldo? Prestasinya, sensasinya atau hal-hal yang ia lakukan di luar sepak bola? Tidak ada jawaban salah ketika orang mendeskripsikan mengenai mega bintang lapangan hijau yang kini berusia 37 tahun tersebut.
Segudang prestasi berhasil ia peroleh baik bersama Sporting Lisbon, Manchester United, Real Madrid, dan bahkan Juventus sekalipun. Orang-orang yang lahir dan tumbuh pada era Cristiano Ronaldo pun menyebut dia sebagai dewa baru dari sepak bola.
Kejadian-kejadian yang tidak mungkin sekalipun berhasil ia wujudkan ketika di atas lapangan. Mencetak gol salto di final Liga Champions adalah salah satu hal yang paling tidak masuk akal bagi kita. Namun, sudah menjadi makanan sehari-hari Ronaldo.
Hal-hal di luar sepak bola juga demikian. Alasan Ronaldo tak menghiasi badannya dengan tato adalah agar ia tetap bisa mendonorkan darahnya. Mengangkat Martunis (salah satu korban Tsunami Aceh 2006) sebagai anak angkatnya adalah salah satu momen yang diingat hingga hari ini. Masih banyak aksi sosial yang ia lakukan dan rasanya terlampau banyak untuk dituliskan di sini.
Kini Ronaldo sedang dinas di Qatar bersama Portugal dalam ajang Piala Dunia 2022. Bukan tidak mungkin, Piala Dunia akan ia bawa pulang dalam helatan kali ini. Masih ingat Euro 2016? Ketika Prancis yang dihuni dengan skuad mewah harus takluk dari Portugal lewat gol Ederzito Antonio Macedo Lopes (Eder). Ronaldo yang pada saat itu harus ditarik keluar pun memberi intruksi langsung dari pinggir lapangan.
Jika merujuk kata Mark Twain, “Sejarah tidak berulang, tapi sering berima”, bisa saja tahun ini menjadi tahun magis Ronaldo.
Pada laga perdana Portugal dalam Piala Dunia 2022 Qatar, Ronaldo mencatatkan dua rekor. Pertama, dirinya menjadi pencetak gol termuda dan tertua sepanjang timnas Portugal. Kedua, Ronaldo menjadi orang pertama yang selalu mencetak gol dalam lima edisi Piala Dunia berbeda.
Rekor ini bukanlah hal mudah, mengingat usia Ronaldo yang sudah uzur dan bisa jadi ini adalah Piala Dunia terakhirnya bersama Portugal.
Semua bermula ketika dirinya berhasil mencetak gol ke gawang Iran pada Piala Dunia 2006 di Jerman. Pada Piala Dunia 2010 ia berhasil mencetak gol ketika berhadapan dengan Korea Utara. Edisi 2014 di Brasil, Ronaldo kembali mencetak gol ketika melawan Ghana. Edisi 2018 di Russia, Spanyol menjadi korban berikutnya. Pada edisi 2022, Ghana kembali menjadi korban terbaru gol Ronaldo.
Terlepas dari apa yang terjadi pada karir level klubnya beberapa pekan kebelakang. Cristiano Ronaldo bukanlah bapak-bapak biasa yang memainkan sepak bola setiap akhir pekan. Bersyukurlah kita yang tumbuh besar di era Cristiano Ronaldo dengan segala prestasi, sensasi, dan kontroversi. Congrats Bang Do! (*)
Foto: New York Post