![]() |
Posted on November 15th 2022 |
Prototipe interface aplikasi GOTWASTE rancangan Muzaki Kurnianto, mahasiswa Departemen Teknik Lingkungan ITS, untuk membantu pengolahan sampah organik.
Keprihatinan seorang mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tentang sampah organik membuatnya menggagas aplikasi bernama GOTWASTE. Ini merupakan aplikasi pengolahan sampah yang terintegrasi dengan budidaya larva Black Soldier Fly (BSF).
Dilansir dari laman resmi ITS, mahasiswa asal Departemen Teknik Lingkungan ITS bernama Muzaki Kurnianto ini merasa jika kebanyakan orang hanya fokus pada pengolahan sampah anorganik. Padahal potensi reduksi sampah organik juga perlu dikaji. Karena memiliki latar belakang Teknik Lingkungan dan melihat urgensi pengolahan sampah organik, muncullah ide dan inovasi untuk menghadirkan sistem manajemen sampah organik berbasis aplikasi dan internet GOTWASTE.
Pemilihan larva BSF dikarenakan keefisienan dan keefektifannya dalam mendukung proses pengolahan sampah. Mahasiswa yang akrab disapa Zaki ini menjelaskan, siklus hidup larva BSF yang cepat sangat cocok diterapkan bagi kampus-kampus dengan timbunan sampah organik yang besar dan lahan terbatas.
Fokus GOTWASTE bukan hanya pada pengelolaan sampah semata. Zaki menuturkan jika aplikasi ini dirancang untuk memudahkan distribusi dan pengangkutan timbunan sampah organik.
“Nantinya, produk hasil pengelolaan sampah akan dialirkan ke Unit Pengelolaan Sampah (UPS) masing-masing,” imbuh mahasiswa angkatan 2020 tersebut.
Dia menambahkan, ada empat fitur yang ditawarkan pada aplikasi garapannya. Antara lain fitur tracking lokasi tempat sampah, tracking lokasi pengangkut sampah, tukar poin, dan media massa online yang berisi artikel ataupun literatur mengenai pengelolaan sampah.
“Fitur yang menjadi keunggulan dan membuat aplikasi saya autentik adalah fitur tukar poin,” ungkap Zaki.
Menurutnya, fitur tukar poin pada dasarnya dirancang untuk menumbuhkan kesadaran dan rasa tanggung jawab sivitas akademika pada setiap kampus atas pengelolaan sampah dengan memberikan reward. Harapannya, dengan diberlakukan sistem reward dan poin, pengguna GOTWASTE dapat aktif berkontribusi dan menikmati proses menjaga lingkungan.
“Reward yang diberikan dapat berupa pakan ternak, pupuk kompos, atau dalam bentuk lain sesuai kebijakan kampus masing-masing,” tuturnya.
Inovasi pengolahan sampah organik buatan Zaki ini dituangkan dalam esai yang diikutkan dalam The 2nd National Student Leaders on Sustainability Meeting (NSLSM) 2022. Karya tersebut mendapat sambutan hangat dan positif oleh juri pada kegiatan The 2nd NSLSM 2022.
Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan Zaki meraih penghargaan esai terbaik dan mampu mengalahkan 62 peserta dari 35 universitas di Indonesia. Kegiatan yang diselenggarakan oleh UI GreenMetric tersebut dilangsungkan di Banten dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) sebagai tuan rumah.
“Saya berharap semoga GOTWASTE bisa segera dihilirisasi agar mampu memberikan pengaruh positif bagi lingkungan, terutama di ITS,” pungkasnya penuh harap.
Foto: Laman resmi ITS