Entertainment

'House of the Dragon': Mengapa Disebut "Seven Kingdoms" Padahal Ada 9?

Jingga Irawan

Posted on September 20th 2022

Penggemar Game of Thrones dibawa kembali ke Seven Kingdoms dalam House of the Dragon. Tetapi mengapa disebut hanya “Tujuh Kerajaan” ketika sebenarnya ada sembilan?

Mengingat kalau Seven Kingdoms menjadi bagian penting House of the Dragon dan Game of Thrones  serta banyak karakter mengacu pada "Tujuh Kerajaan," cukup mengejutkan bahwa series tersebut tak pernah menjelaskan pertanyaan kecil itu.

Menemukan asal-usul Tujuh Kerajaan harus melibatkan kembali ke masa Aegon the Conqueror, yang terjadi sebelum perang saudara Targaryen House of the Dragon, dan sekitar 300 tahun sebelum peristiwa Game of Thrones.

Ketika Aegon Targaryen mendarat di Blackwater Rush bersama istri-istrinya, Rhaenys dan Visenya, itu adalah bagian dari Westeros yang dibagi menjadi tujuh alam terpisah:

The North: diperintah oleh Torrhen Stark.

The Mountain & The Vale: diperintah oleh Ronnel Arryn.

The Isles & The Rivers: diperintah oleh Harren Hoare.

The Rock: diperintah oleh Loren Lannister.

The Reach: diperintah oleh Mern Gardener IX.

The Stormlands: diperintah oleh Argilac Durrandon.

Dorne: diperintah oleh Putri Meria Martell.

Bagaimana 7 Kerajaan Game Of Thrones Menjadi 9 Alam: Sejarah Lengkap

Seven Kingdoms adalah tujuh negeri yang ingin ditaklukkan dan disatukan oleh Aegon sebelum House of the Dragon, yang sebagian besar ia lakukan selama dua tahun berikutnya, menyatukan mereka di bawah kekuasaan Keluarga Targaryen dan Iron Thrones.

Ketika Aegon akhirnya dimahkotai di Starry Sept di Oldtown, dia dinyatakan sebagai 'Lord of the Seven Kingdoms,' meskipun itu tak sepenuhnya benar. Saat itu, Dornish menolak upaya Aegon untuk menaklukkan mereka dengan bersembunyi dan terlibat dalam perang gerilya, sedangkan Putri Meria menolak untuk menyerah.

Tak sampai 187 tahun setelah Aegon the Conqueror, Dorne secara resmi bergabung dengan Seven Kingdoms berkat perjanjian pernikahan yang damai antara Pangeran Maron Martell (penguasa Dorne pada saat itu) dan Putri Daenerys Targaryen (bukan yang ada di GOT), adik perempuan dari Raja Daeron II Targaryen, sehingga akhirnya membuat kerajaan itu utuh.

Namun, ini sebenarnya mengubah Seven Kingdoms Game of Thrones menjadi sembilan, karena Aegon  membuat beberapa perubahan besar pada kerajaan barunya.

Riverlands, yang telah lama merdeka, diperintah oleh House Hoare selama penaklukan Aegon. Namun, sebagai hadiah untuk mendukung Targaryen melawan Hoares, Isles & Rivers dipecah menjadi dua: House Tully diberikan kekuasaan atas Riverlands. Pada saat yang sama, House Greyjoy mengambil kendali the Iron Islands.

Kerajaan yang awalnya tujuh berubah menjadi Eight Kingdoms. Semenetara Aegon Targaryen juga memutuskan untuk menjadikan King's Landing dan daerah sekitarnya menjadi kerajaannya sendiri, yang dikenal sebagai Crownlands, dan hanya setia pada mahkota pemimpin.

Karena pelayanan mereka selama penaklukan, komando The Reach diteruskan ke House Tyrell, sementara House Baratheon diberikan Stormlands. Oleh karena itu, House of the Dragon harus menampilkan kesembilan kerajaan, mengingat itu terjadi pada awal pemerintahan Targaryen.

9 Alam Westeros Saat Ini

Jadi, Tujuh (atau sembilan) Kingdoms of Game of Thrones dan House of the Dragon terdiri sebagai berikut:

North - House Stark

The Vale – House Arryn

The Iron Islands - House Greyjoy

The Riverlands - House Tully

The Westerlands - House Lannister

The Stormlands - House Baratheon

The Reach - House Tyrell

The Crownlands - House Targaryen

Dorne - House Martell

Seven Kingdoms seperti yang dikenal orang-orang didirikan dengan penaklukan Aegon, atau ketika Dorne secara resmi bergabung, dan tetap demikian sepanjang jalannya Game of Thrones sampai akhir.

Foto: HBO

Artikel Terkait
Entertainment
Gaun Alicent di ‘House of the Dragon’ Menandai Dimulainya Perang, Kenapa Ya?

Entertainment
HBO Rilis Gambar Baru dari Prekuel Game of Thrones, ‘House of the Dragon’

Entertainment
Mengapa Ada Pohon Weirwood di King's Landing ‘House Of The Dragon’?